CHAPTER 13

9.5K 707 3
                                    

"Ayo ke perpus, aku udah gak ada kesibukan lagi" ajak Jean pada Loel

Ega sontak terkejut, sebab Jean barusan menghampiri Loel untuk mengajaknya ke perpus, Ega kira ini hanya bualan belaka, lagian kenapa tiba tiba mereka jadi dekat gini? Batin ega berpikir keras.

"Lo duluan aja tos, gue mau ganti baju dulu"

Loel harus mengganti bajunya terlebih dahulu, karena baju olahraganya udah dibasahi keringat dikit walaupun dikit ya malu lah diliatin mba gebetan

"Oh yaudah, permisi" ucap Jean sebelum pergi meninggalkan Loel dan Ega bawah pohon yang berada didekat lapangan basket

"DEMI APA?!"

"Apa nya yang demi apa?"

"Tadi, kenapa tiba tiba kalian deket?" tanya Ega yang masih belum percaya bahwa temannya itu sudah dekat dengan gebetannya

"Ya gatau, tanya takdir"

"Oh iya gue mau ganti baju dulu mau ketemu mba gebetan, bye" sambung Loel

Akhirnya Ega duduk sendirian, tak lama dia mengganti bajunya juga untuk ke kelas pacarnya karena sekarang juga sudah jam istirahat.

"Permisi" ucap Loel yang baru masuk perpus ke siapa pun yang ada didalamnya

"Iya, sini duduk disini" ucap Jean yang sudah duduk sambil memegang novel untuk duduk disebelahnya, lalu Loel duduk disebelah Jean, kalau kemaren cuma bisa curi curi pandang dari sudut ke sudut sekarang malah sebelahan

Jika dilihat dari dekat Jean benar benar sangat cantik, manis, dan sedikit tampan? Bagaimana bisa Loel berpikir seperti itu, ia tak gay kok, tapi ia tak ingin munafik Jean bisa cantik dan tampan diwaktu bersamaan, walaupun lebih dominan ke cantik dan sih

"Kamu baca apa?"

"Ini anu apa namanya" jawab Loel gelagapan karena dia kepergok sedang curi curi pandang pada Jean

"Oh ini buku 100 tanda bahwa ia menyukai mu" ucap Loel sembarang tapi emang benar itu buku yang dia ambil

"Kenapa ambil yang itu? Apa kamu lagi jatuh cinta sama seseorang?"

Glep, yang bener saja Loel tak sadar sama sekali awalnya, Jean jadi nanya gini dan Loel tak berkutik karena yang bertanyalah orang yang ia sukai

"Gue gak tau mau ambil yang mana" dusta Loel, padahal banyak sekali buku buku di perpustakaan ini, sepertinya wajah Loel sudah memerah seperti kepiting rebus.

"Aku ada banyak rekomendasi novel loh, biasa yang baca buku ini orang orang yang sedang jatuh cinta" ucap Jean sambil menunjuk buku yang Loel baca tadi

"Yaudah sini gue mau baca novel" Loel tak mau membahas tentang orang yang ia sukai didepan orang yang ia sukai

Jean memberi beberapa novel pada Loel untuk dibaca

"Rintik hujan, Ini tentang apa? Dilema ini novelnya gimana? Lalu ini, yang 7 hari menembus dimensi ini?" tanya Loel bertubi tubi

"Baca aja kalau penasaran"

"Males" ucap Loel karena emang dia males harus baca 300 halaman perbuku

"Yaudah kamu mau baca yang mana biar aku bacain?"

"Ini" ucap Loel sambil menunjuk buku 7 hari menembus dimensi yang berisikan 314 halaman, tapi tak mungkin Jean membacakan sebanyak itu pada Loel jadi dia singkat singkat saja, Jean tak malanjutkan bacaannya tadi karena sekarang dia sedang fokus membacakan novel untuk Loel

Dia terlihat seperti anak kecil yang sedang dibacakan dongeng oleh sang ibu sekarang.

Jean membaca dan Loel mendengarkan, tak terasa sudah 50 halaman Jean bacakan untuk Loel, bel masuk sudah berbunyi mau tak mau mereka harus balik ke kelas masing masing jadi harus berpisah disini melanjutkan dua mapel dan pulang jam 4

Jean bilang besok jam istirahat kedua akan membacakan novel itu lagi untuk Loel

Bel pulang akhirnya berbunyi, Loel lega

Akhirnya semua murid pulang tak terkecuali dirinya

Loel melakukan aktivitas dirumahnya seperti biasa setelah pulang dari sekolahnya

Loel mengistirahatkan tubuhnya setelah mandi barusan, ia sibuk mengotak atik handphone-nya hingga malam.

Tak lama terdengar suara ketukan dari luar, Loel segera membukanya. Itu Bi Ida yang disuruh oleh mami Loel untuk memanggilnya turun kebawah untuk makan malam

Loel turun karena ia juga belum makan setelah istirahat pertama, tapi dia udah kenyang memandangi wajah Jean namun tak membosankan bagi Loel

Setelah makan ia kembali masuk ke kamarnya untuk memainkan kembali handphone nya, karena bosan itu itu saja akhirnya ia memilih untuk menonton series indo saja

Loel tak sadar ini sudah pukul 02:28. Sedari tadi dia sibuk menonton series indo itu sehingga lupa kalau besok harus sekolah

Setelah melihat jam Loel langsung mematikan handphone nya dan menutup matanya, tak butuh waktu lama dia langsung tertidur karena dari tadi udah lumayan ngantuk juga

Jam menunjukan sudah hampir jam 7 namun Loel tak kunjung bangun, Meygin yang tak melihat tanda tanda bahwa Loel sudah bangun akhirnya mendobrak pintu kamar Loel untuk mengecek, dan benar saja ia masih tertidur dengan pulasnya, tak mau berpikir lama Meygin mengambil air untuk menyiram Loel agar bangun

"Woy bangun, mandi udah mau jam 7 ntar lo telat" ucap Meygin sambil memercikan air pada wajah Loel karena dia tak tega kalau harus mengguyur 1 gayung, Loel yang merasa ada air yang mengenai wajahnya sontak terbangun dan kaget karena bentar lagi dia akan telat

Tak butuh waktu lama Loel sudah siap dan rapi, karena Loel selesainya cepat jadi ia masih ada waktu untuk sarapan walaupun paling nanti sampai disekolah udah bunyi bel masuk

Dan benar sesampainya ia diparkiran motor untuk memarkirkan motornya tak lama bel masuk berbunyi

Loel masuk kelas dengan berlari lari kecil dilorong, karena takut langkah kakinya itu berisik

1 mapel berhasil diikuti, namun mapel selanjutnya Loel sudah tak sanggup untuk menahan rasa ngantuk yang menyerangnya, ini sebab tadi malam dia hanya tidur sekitar 4 jam lebih, akhirnya Loel masuk ke alam mimpi, guru yang ada didepannya tak menghiraukan karena sudah bodo amat dengannya

Akhirnya istirahat yang ditungg tunggu datang, namun Loel terlalu ngantuk untuk ke kantin jadi dia milih untuk melanjutkan saja tidurnya

"Permisi, ada Loel?" tanya siswi itu pada teman sekelas Loel, ya itu Jean

"Ada tuh dikelas lagi tidur" jawab teman sekelas Loel

"Oh baiklah, terimakasih"

Akhirnya Jean masuk kekelas Loel dan duduk disebelahnya, melihat Loel tertidur pulas ia jadi tak tega untuk membangunkannya

Jean duduk disebelah Loel dan tangannya tak berhenti untuk terus mengelus rurai hitam lembut dan halus milik Loel yang kalau main basket rambutnya tuing tuing, Loel yang merasakan sentuhan itu terbangun sejenak

Tangan Jean stay disana, mengelus, dan memainkan rambutnya "Gapapa tidur aja lagi, aku jagain"

Bersambung..

Vote dan tinggalkan komen terlebih dahulu sebelum lanjut ke chapter berikutnya, okey.

Terimakasih yang sudah meninggalkan jejak dichapter ini, hal sederhana namun mulia bagi para writer. ʕ•ﻌ•ʔ

Brondong Supremacy - FemdomMalesub | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang