chapter 8

3.4K 110 1
                                    

Hinata telah bersiap untuk pergi ke sekolah. Biasanya dia peegi nersama dengan ayahnya ataupun Neji.

"Neji-nii ayah sudah berangkat yah? Kalau begitu aku pergi dengan Neji-nii saja yahh" kata hinata

"Enak saja, itu yang didepan rumah kamu usir?" Tanya neji sambil memakan rotinya.

Dengan bingung Hinata melihat ke depan rumahnya. Terparkir mobil berwarna biru kehitaman yang sudah jelas siapa pemiliknnya. Hinata pun berlari ke dalam dan menggebrak meja makan.

BRAKK!

"NEJI-NII! KENAPA DIA ADA DI SINI!"

"Tidak tau. Itu kan urusanmu dengan dia" jawab neji cuek.

Dengan sebal hinata membawa tasnya keluar dan menampakkan dirinya.

"Lama sekali kau" kata sasuke uchiha orang yang tiba-tiba saja datang tanpa disuruh.

Dengan muka cemberut hinata menghampiri sasuke, "lagipula kan tidak ada yang menyuruhmu untuk datang menjemput baka-sasu"

"Hn" jawab sasuke singkat.

Sasuke membukakan pintu untuk hinata lalu menutupnya. Selama di perjalanan tidak ada yng membuka pembicaraan, tapi tidak ada yang merasa terganggu dengan keheningan yang mereka berdua ciptakan itu. Entah kenapa mereka malah merasa nyaman dalam keheningan itu.

"Mulai besok kau akan kujemput terus" kata sasuke memecah keheningan.

Hinata menatap sasuke heran, "memangnya kenapa baka-sasu? Lagipula kan aku ke sekolah bisa bersama dengan neji-nii. Kau ingin bersamaku yah?"

Sasuke hanya diam tanpa memberikan jawaban apapun kepada hinata, "baka-sasu, ayoo jawab! Kau ini diam melulu" hinata pun mulai mengganggu sasuke yang sedang menyetir.

"Hinata aku sedang menyetir, kalau kita kecelakaan bagaimana baka?" Sasuke pada akhirnya bicara.

"Lagipula kenapa dari tadi tidak menjawabku? Kan aku bertanya sasu. Lagipula kalau kau ingin menjemputku tidak apa-apa kok, kan itu keinginanmu sendiri" jelas hinata dengan muka yang sedikit memerah.

"Hn. Aku tau"

Memang uchiha yang satu ini terkenal dengan muka datar dan kata-kata yang diucpkan olehnya selalu singkat dan kadang juga tidak jelas maksudnya, tapi pada saat bersama hinata walaupun dia tetap berkata singkat, ekspresi wajahnya tidak selaku datar. Bahkan sasuke dapat tersenyum walaupun kecil pada saat bersama dengan hinata.

Sesampainya di sekolah, semua mata tertuju kepada hinata dan sasuke. Semua orang tidak percaya apa yang mereka lihat. Hinata dan sasuke datang bersama, dan bahkan sasuke membukakan pintu untuk hinata.

"Hey sasuke, kau menarik perhatian sekali" bisik hinata.

"Hn. Kalau denganmu tidak masalah" sasuke menarik tangan hinata dan menggenggamnya membuat para perempuan merasa iri kepada hinata.

Hinata yang menjadi pusat perhatian menempelkan badannya ke sasuke berharap dirinya menjadi tidak kelihatan, walaupun hal itu mustahil.

Dari kejauhan terlihat naruto yang memperhatikan sasuke menggenggam tangan hinata.

"hey naru-kun apa yang kau perhatikan?" Kata sakura yang sedang bersamanya.

"Pasangan yang mencari perhatian" ucap naruto dingin.

"Setahuku sasuke dengan hinata itu baru dekat. Lagipula tidak masuk akal kalau mereka tiba-tiba menjadi sepasang kekasih"

Naruto pun berpikir dan setuju dengan sakura, "lalu kenapa mereka bersikap seolah mereka sepasang kekasih?"

"Aku tidak tau. Tanya saja pada sasuke, kau kan temannya naru-kun"

Di kelas hinata menjadi duduk di sebelah sasuke karena dipaksa olehnya.

"Kau ini sedikit pemaksa yah"

"Hn" gumam sasuke.

"Hey! Jawab yang benar" ucap hinata dan memukul tangan sasuke

Sasuke melihat ke arah hinata dengan dingin yang malah membuatnya dipukul oleh hinaga sekali lagi.

"Kalian pacaran?" Tanya kiba tiba-tiba.

"Ti-tidakk" muka hinata memerah dan sasuke tetap dengan muka datarnya.

"Hmm.. sayang sekali padahal kalian berdua terlihat serasi"

BLUSHH

sekarang muka hinata benar-benar terlihat seperti kepiting rebus. Entah kenapa hinata merasakan jantungnya ingin copot dan ingin rasanya dia berlari ke kamar mandi dan mengurung dirinya di sana.

"Aku tau" jawab sasuke yang semakin membuat hinata memerah.

"Akuuuu maluuuu" teriak hinata dan menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Sikapnya yang seperti inilah yang disukai sasuke. Menurutnya hinata sangat manis saat dia bertingkah seperti ini. Ingin rasanya dia mencubit pipi hinata yang memerah itu. Tapi dia harus menunggu dengan sabar sampai dia mendapatkan hinata seutuhnya.

Naruto memasuki kelas dengan sakura di tangannya. Tadinya naruto memakai sakura untuk membuat hinata cemburu. Tapi rencananya gagal karena hinata tidak memperhatikan keberadaannya sama sekali, dia asik berbincang dengan sasuke, bahkan hinata dan sasuke terlihat bahagia bersama. Naruto juga melihat kecocokan pada saat sasuke dan hinata bersama namun menyangkalnya.

'Bagaimana pun juga aku harus dapat memiliki hinata! Hinata adalah milikku! Bukan sasuke'

Menyadari aura jahat dari temannya sasuke melihat ke arah naruto yang menatap hinata dengan tampang yang menyeramkan.

Tatapan itu adalah tatapan yang sudah lama yang tidak pernah diperlihatkan oleh naruto setelah dia mendapatkan sakura, tatapan ingin memiliki.

Sasuke tau mulai saat ini dia harus lebih banyak lagi menghabiskan waktunya di dekat hinata, atau tidak sang singa akan mengambil apa yang dia cintai.

.
.
.
.

Pada saat jam pulang sekolah sasuke menyurun hinata untuk pulang bersamanya.

"Baka-sasu, bagaimana kalau kita main ke pantai dulu? Aku malas langsung pulang" ajak hinata

"Hn"

Sasuke langsung membawa mobilnya ke pantai terdekat dan melihat hinata yang senang saat bertemu dengan pantai.

"Hey sasu lihat ada kepiting!" Teriak hinata seperti anak kecil.

Sasuke hanya mengikuti hinata dari belakang sambil menjaganya.

"Sasu ayoo foto bersama!" Hinata pun menarik sasuke hingga menempel dengan dirinya dan mengambil foto dirinya dan sasuke beberapa kali.

Hinata juga mengambil foto jelek sasuke beberapa kali yang membuatnya dikejar oleh sasuke.

Hinata pov

Sejak kemarin aku menghabiskan waktu bersama sasuke, tapi entah kenapa aku merasa kurang lama menghabiskan waktu bersamanya.

Hari ini berlalu dengan sangat cepat. Saat sedang di pantai hanya terasa beberapa menit saja lalu dia mengantarku pulang.

End hinata pov

"Hinata kau sudah pulang?" Tanya neji yang kemudian masuk ke kamar hinata.

"Ya. Ada apa?" Jawab hinata.

"Kau pacaran dengan sasuke?"

Wajah hinata berubah menjadi merah padam "ti-tidakkkk" hinata menggelengkan kepalanya.

Neji tertawa melihat kelakuan adiknya yang satu ini.

"Kalau kalian pacaran, neji-nii menyetujui kalian kok" neji tersenyum jaik dan meninggalkan hinata yang merah padam di ruangannya.

My LifeWhere stories live. Discover now