36

1.1K 91 9
                                    

Sorry for typo & kata yang hilang 🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

Selesai dengan ritual mandinya serta sudah memakai pakaian lengkap, rapi dan wangi, Perth berjalan menuju ruang kerja Meen, bukan apa-apa, dia hanya mau mengajak Meen makan malam.

Tok tok tok, suara ketukan pintu dari luar, sehingga sukses membuat Meen bersuara.

"Masuk!" Ucap Meen sehingga Perth pun masuk karena sudah diberi izin oleh sang empu.

"Masih kerja kak?" Tanya Perth sudah duduk di kursi depan Meen.

"Hembn." Gumam Meen sambil menoleh sebentar ke arah Perth, kini Perth sedang melihat jam di tangannya. Padahal ini hari Minggu, namun Meen masih saja sibuk dengan pekerjaannya.

"Emang masih banyak ya kak?" Ucap Perth kurang bersemangat. Padahal tadi bukan main semangatnya dia, namun begitu dia melihat Meen masih berkutat dengan pekerjaannya, hilang sudah semangatnya.

"Gak, sedikit lagi. Sini duduk!" Pinta Meen seraya menepuk pahanya sendiri. Seketika itu juga wajah Perth cerah, sehingga sekarang
Perth sudah duduk di pangkuan Meen.

"Wangi!" Ucap Meen memuji aroma tubuh Perth sambil menghirup leher belakang Perth. Tangan kirinya melingkar posesif di pinggang Perth sedangkan tangan kanannya sibuk mengetik.

"Ya iyalah wangi, adek kan baru mandi kak..." Jawab Perth memegang dokumen yang Meen baca.

"Kakak suka!" Ungkap Meen terbilang singkat namun sesuai dengan isi hatinya.

"Suka wanginya?" Tanya Perth polos seraya menatap Meen sekilas.

"Suka kamu" Respon Meen cepat nan sukses membuat wajah Perth memerah berikut telinganya. Salah tingkah Perth dibuatnya.

"Kang gombal..." Kilah Perth tuk menghilangkan rasa malunya.

Srethhh...
Meen memegang dagu Perth dan berkata, "Tapi adek suka kan..."

"Gak, adek gak suka!" Elak Perth sambil melepas pegangan tangan Meen di dagunya. Segera dia buang muka, mana debaran dadanya mulai menggila.

"Benarkah? Tapi kenapa wajah adek memerah? Gak mungkin sakit kan?" Goda Meen menghentikan pekerjaannya.

"Mana ada wajah adek memerah? Kakak salah lihat!" Kilah Perth malah semakin membuat Meen gemes dan semakin menggodanya.

"Iyain aja deh, ntar adek ngambek..." Cetus Meen kembali fokus dengan pekerjaannya, namun Perth masih duduk di pangkuannya.

Beberapa menit kemudian posisi duduk Perth berubah menjadi menyamping namun masih duduk diatas paha Meen.

"Kakak..." Panggil Perth seraya memainkan jemari tangannya di dada bidang Meen.

"Ehmnnn" Gumam Meen terus fokus dengan pekerjaannya.

"Kakak..." Panggil Perth lagi.

Atensi Meen bergerak sehingga sekarang iris gelap mereka saling bersua.

"Gak ada, cuman manggil kakak aja!" Jelas Perth tersenyum, dia hanya ingin menarik perhatian Meen.

Meen mengangguk singkat, kemudian dia kembali bekerja, tanggung dia sudahi karena tinggal sedikit lagi.

"Kakak..."

Meen : "......." Meen diam namun dia mengangguk sebagai ganti responnya di sela pekerjaannya.

"Kakak..." Panggil Perth lagi nan mengulum senyum.

Meen : "......."

"Kakak..."

Mendekatlah, Dan Peluk Aku! - The End Where stories live. Discover now