🥮 ⠀% O2⠀b𝗮j𝗶 x s𝗮ch𝗮⠀⠀ ﹏

42 6 105
                                    

愛┆ ━━━━━━━ Lamentation
ଓ ⬫ ݂ ֗. Baji Keisuke × Sacharozie Fegrlice
꒰🥢꒱ 𝓯𝓇ℴ𝓂 kgefwji- 𝓽ℴ Sacharozie_ · ˚₊ ⌫
◤ ◢◤ ◢◤ ◢◤ ◢◤ ◢◤ ◢◤ ◢

TW ! Kidnapping, Yandere Tendencies, Slight Violence.

Suhu yang sejuk, angin lembut menerpa daun-daun. Aroma tanah kala hujan serta rintikan gerimis yang berbunyi samar menambahkan kesan menenangkan setelah peristiwa hujan deras usai.

Namun, tidak semuanya dapat beristirahat dalam tenang. Contohnya saja, terdapat seorang gadis remaja berseragam tengah berlari-lari kencang seakan dikejar sesuatu.

Iya, dikejar oleh waktu.

"AAAKH, INI SUDAH JAM BERAPA?!" paniknya. "Hari ini pula kenapa hujan? Aku jadi harus pulang kemalaman kan!"

Beberapa omelan yang terlontar dari mulutnya berpadu dengan suara sepatu tengah menapak di atas jalan aspal yang basah. Jika terlalu buru-buru, ia mungkin saja akan terpeleset, lantas terjatuh.

CEPYAK CEPYAK

Nah, sementara sang gadis tengah berlari, akan lebih baik jika kita mengetahui identitasnya terlebih dahulu sebelum memasuki adegan selanjutnya.

Di bagian kanan seragamnya, terjahit dua nama. Namanya, lalu nama keluarganya-Sacha Fegrlice, gadis yang tengah berlari di atas aspal yang basah pada malam hari. Surainya yang sekilas basah berwarnakan blonde natural serta manik rubinya disinari oleh cahaya dari lampu-lampu jalan yang berbaris rapi.

"Hah, setidaknya sudah sampai taman. Rumah sudah tidak jauh lagi." Ia berucap dan sedikit memperlambat langkahnya saat melihat sebuah taman bermain anak-anak yang notabene dekat dengan rumahnya.

Karena merasa sudah dekat, ia memutuskan untuk berhenti sejenak untuk mengistirahatkan kakinya yang sudah kelelahan berlari. Pas sekali, di depan pagar yang membatasi taman bermain dan jalan raya, terdapat sebuah kursi kayu yang tampak sudah tua, namun masih layak guna.

"Hahh, capek..." Sacha menghela nafas dengan panjang. Dia duduk sembari menendang-nendangkan kedua kakinya secara bergantian.

Pada awalnya, sang gadis merasa lega karena akhirnya dapat berehat. Namun, cepat sekali perasaan itu tergantikan oleh gentar yang menghantui.

'Aduh, taman di belakang ini terlalu gelap,' batinnya. 'Sudah begitu sepi pula ...'

Daerah tempat yang ia pijaki kini sebetulnya memang sesenyap ini sejak dulu. Jarang sekali kendaraan berlalu lalang, entah mengapa.

"Jangan-jangan karena yang waktu itu ..." Gumamnya kecil.

. . .

Fuuh ...

Sang gadis kontan tersentak. Seakan terdapat seseorang di belakangnya, ia menoleh cepat kearah sebaliknya.

"Siapa-?" Panik menyertai gentar sebelumnya. Baru saja, rasanya ada yang menghembuskan nafas di bagian belakang lehernya.

Sang gadis sontak berdiri dari duduk dan menatap kursi taman tersebut. Ia mundur, sedikit demi sedikit, lantas berlari secepat mungkin.

'Barusan apa?'

Malam berlalu, pagi pun menyambut. Kemarin malam, Sacha sampai ke tujuannya dengan selamat. Namun, ada yang mengganjal pikirannya semalaman.

"Iya, ya, soal kursi taman kemarin," ia bergumam pelan. "Kira-kira itu kenapa, ya?"

Kedua matanya berkantung. Kelihatannya ia berjaga dikarenakan pertanyaan yang sama setiap detiknya.

ᴗ˂ 𝗽romising tra͟d͟e͟s͟ . . ★✩ Where stories live. Discover now