03

2.6K 223 2
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.

Ceklek

Renjun mendongak melihat lelaki yang lebih tinggi darinya, matanya membulat melihat siapa yang datang

"Lo! Ngapain Lo disini" ucapnya pada lelaki itu, dia takut lelaki kelebihan kalsium ini mengadukan apa yang terjadi malam itu pada ayahnya

"Ini rumah kamu? Aku kesini karna di suruh mami aku" ucapnya

"Mami Lo siapa? Kalo mau ngadu besok besok aja.. di rumah gue lagi ada tam.."

"Lo anaknya aunty Yixing?!!"

Suara renjun lebih keras dari pada di awal tadi

"Renjun... Guanlin nya di suruh masuk! Jangan kamu usir" teriak winwin dari dalam

Benar! lelaki yang malam itu dia temui lai guanlin, renjun baru mengingatnya

"Ahh.. renjun.. nama kamu renjun?"

Renjun mengedipkan matanya beberapa kali terpana dengan wajah tampan guanlin sebelum berdehem sebentar dan menyingkir

"Ekhemm.. masuk" ucapnya kemudian pergi meninggalkan guanlin

Guanlin menggeleng kemudian menutup pintunya dan mengikuti renjun dari belakang

"Woahh.. itu ya calon suaminya injun kak?" Jaemin berbisik pada kakak sulung nya

Xiaojun mengangguk "tampan ya" ucap shotaro

"Semuanya sudah lengkap, bagaimana jika kita memulai makan malam nya Hyung" ucap yuta pada Suho

Suho mengangguk mengiyakan apa yang di katakan oleh yuta

Bunyi sendok beradu dengan piring terdengar, mata renjun tak lepas menatap lelaki itu

"Kita bicarakan sekarang?" Tanya Suho pada yuta, yuta hanya mengangguk

Sedetik kemudian mata Suho menatap kearah renjun, renjun pun yang melihat itu langsung menunduk, jujur saja aura Suho itu sangat mencekam baginya

"Nakamoto renjun" panggilnya

Renjun mendongak perlahan "kau sudah mengenal putraku?" Tanya nya

Renjun lantas melihat guanlin tatapan mereka beradu pandang beberapa detik sebelum guanlin menaikan kedua alisnya untuk menggoda renjun dan itu membuat renjun salah tingkah

Renjun menggeleng "kami hanya pernah bertemu paman" ucapnya pelan

"Dimana?"

Mampus! Tak mungkin dia mengatakan kejadian malam itu

"Di cafe dad, aku tak sengaja menumpahkan coffe ke baju nya saat itu" guanlin dengan cepat membantu renjun saat lelaki mungil itu kebingungan

Renjun mengangguk cepat. Suho memandang renjun dan anaknya secara bergantian

"Baguslah jika begitu, Daddy tak perlu berbasa basi lagi untuk mengenalkan kalian"

"Jadi Guan, kau paham kenapa kau Daddy suruh kemari bukan?"

Guanlin mengangguk, ayahnya memang sudah mengatakan padanya bahwa dia akan di jodohkan, kemudian guanlin menatap renjun

"Dengan dia dad" ucapnya santai, renjun hanya diam saat di tunjuk oleh guanlin

"Ya.. dia calon istrimu"

Bruhhhh

Renjun sangat terkejut sampai menyemburkan kembali air yang baru saja di minum nya

"Renjun" tegur winwin

"Ayah!! Apa apaan ini!!" Renjun tak memperdulikan ucapan sang bunda dia malah menatap ayahnya tajam

"Renjun" ucap xiaojun menarik tangan renjun untuk kembali duduk

"Sepertinya ayahmu belum mengatakannya padamu renjun?"

"Kau akan menikah dengan putraku" ucap Suho santai

"Tidak, aku tidak mau paman" ucap renjun dengan tegas

"Injun..." Winwin mencoba menenangkan anaknya

"Bunda injun tidak mau Bun... Bilang pada orang ini"

Sementara guanlin hanya tersenyum melihat renjun yang menolak seperti itu, entahlah tapi dia merasa sedikit tertantang dengan pria mungil itu

"Lo juga nolak kan ya kan" ucapnya menatap tajam guanlin

Guanlin langsung menoleh ke arah daddynya dan yuta

"Dad, paman apa kalian bisa melanjutkan makan malam tanpa kami" ucapnya

"Saya izin bawa renjun paman" ucapnya pada yuta, yuta hanya mengangguk anggukan kepalanya dia yakin guanlin tidak akan macam macam pada anak nya



.



Guanlin dan renjun sedang berada di dalam mobil yang melaju entah kemana

"Syukur deh Lo buru buru ngajak gue pergi"

"Lagian daddy Lo aneh banget tiba tiba ngomongin perjodohan"

Guanlin tak menjawab Omelan renjun pandangan nya hanya fokus pada jalan di depannya

"Gila kali ya, umur gue baru berapa udah di paksa nikah, amit amit"

"Renjun.. kamu bisa diam sebentar tidak? Kepala saya sakit dengar Omelan kamu" ucap guanlin tanpa melihat renjun

"Apaan sih Lo, ya gak usah di dengarin fokus aja lo sama jalan"

"Ya kamu nya diam renjun"

"Gue gak terima perintah dari Lo, terserah gue dong"

Guanlin hanya menggeleng, tak tau harus bagaimana lagi terhadap submisive di sampingnya yang sedang mengomel






TBC

dijodohin! (guanren)Where stories live. Discover now