1.

1.4K 58 1
                                    

New Zealand

Seorang gadis cantaik, berubuh tinggi measuki mansion yang besar itu dan melihat keluarga nya sedang makan bersama dengan tiga orang tamu.

"Aku pulang?." Ucap gadis itu setelah samlai di dekat meja makan.

"Kamu sudah pulang nak, ayo makan dulu. Ada yang mau dady omongin sama kamu." Ucap seorang wanita paruh baya.

"Iya mom." Gadis cantik itu duduk tepat di hadapan seorang peria tampan.

Dan mulai fokus menikmati makan malam nya, karena bagi gadis itu makan adalah jalan ninja nya.

"Jadi Rosè, kenal kan ini Rhicad. Calon suami kamu." 

Uhuk

Uhuk

Uhuk. 

Gadis yang di panggil Rosè itu tersedak  daging mendengar ucapan dady nya.

"Hah?,  dady bercanda kan?." Tanya Rosè masih tidak percaya dan terkejut.

"Apa wajah dady terlihat sedang bercanda?." Tuan Manson ayah Rosè menunjukan wajah serius nya.

Rosè menatap satu persatu wajah orang sedang makan di meja makan, dia melihat semua orang tersenyum tanda mereka tau rencana dady nya.

"Maaf dad,  Rosè masih muda dan masih mau menikmati masa muda Rosè. Dan menggapai semua cita-cita Rosè." Ucap Rosè berusaha menolak dengan lembut.

"Ayolah Rosè, walau pun kamu menikah dengan Rhicad kamu masih tetap bisa menikmati masa muda kamu. Dan masalah cita-cita Rhicard tiak akan menghalangi mu kok. Benar kan Rhicard?." Tanya tuan Manson meminta dukungan.

"Benar Rosè, kamu masih bisa melakukan dan menggapai apa yang kamu inginkan kok, jadi kamu tenang aja." Ucap Rhicard dengan senyum percaya diri.

"Kalau begitu aku boleh dong pacaran atau mencintai orang lain dong. Karena itu juga bagian ke inginan ku."  Sakras Rosè dengan santai.

Hal itu membuat senyuman di wajah Rhicar dan keluarganya luntur seketika.

"Apa-apaan kamu Rosè. Setelah menikah hati,tubuh, dan hidup mu menjadi milik Rhicard suamai mu nanti." Ucao Manson penuh tekanan lantaran mnahan malu dan kesal.

"Dad Rosè itu masih 17 tahun dad, Rosè gak mau di jodohin sama dia atau siapa pun." Tolak Rosè lembut tapi matanya menatap tajam nan tegas.

"Degar Dady Jaqueline Roseannè. Mau tidak mau, suka tidak suka kamu harus menerima perjodohan ini." Putus tuan Manson.

"Untuk apa dady jodihin Rosè, untuk menjalin kerja sama dengan perusahan Rhicard? Agar perusahaan dady semakin besar dan maju? Atau apa Dad?." Tanya  Rosè pada Manson dengan menatap tajam mata nya.

Manson hanya diam karena semua yang di katakan oleh putri bungsunya itu benar ada nya.

"Walau pun demi kontarak, tapi secara pribadi aku menyukai mu Rosè." Ucap Rhicard berusaha meredakan emosi Rosè.

"Dady jahat, hanya demi perusahaan dady bahakan tega menjual putinya sendiri, dimana hati nurani dady. Aku ini putri dady, darah daging dady. Tega-teganya dedy menjual Rosè selayaknya barang obarl di pasar." Sakras Rosè pada Manson.

Medengar ucapan Rosè Manson mentap Rosè dengan tajam penuh kekesalan, yang di tatap malah menantang tatapn itu dengan berani dan tak kalah tajam.

"Terserah kamu  mau bilang apa, dady tetap akan melakukan perjodohan ini!." Sentak Manson marah.

"Terserah dady, Rosè capek." Rosè langsung berdiri dan pergi menuju kamar nya meningal kan semua orang di ruang makan.

"Tuan Manson, lebih baik kami pulang dulu. Bicarakan baik-baik dengan putri mu ya."

"Ah Tuan Jakulin, maaf atas ketidak nyama nanya, akan kupastikan perjodohan ini berjalan lancar." Manson langsung berdiri dan mengantar tamu nya sampai kedepan pintu dan memantau sampai mobil yang  di gunakan hilang di belokan yang gelap.

**********

Ke esokan harinya Rosè sudah rapi dan wangi, dan hendak berangkat kesekolah.

"Mau kemana kamu?."  Manson menghampiri putrinya yang baru sampai di lantai satu.

"Sekolah dad."

"Gak, sebelum kamu menerima perjodohan itu. Kamu tidak di ijinkan keluar kamar sampai acara pernikahan seminggu lagi."

"Gak bisa gitu dong dad." Sentak Rosè pada dady nya lantaran marh dan kesel.

"Bawa dia ke kamar. Tidak ada yang boleh menemuinya tanpa se ijinku." Titah Manson dengan tegas.

Dua bodyguard langsung menarik Rosè ke kamarnya dengan sedikit kasar.

Rosè berusaha memberontak tapi sia-sia saja, karena Rosè tidak cukup kuat untuk memberontak.

Plak

Sebuah tamparan keras mendarat dengan telak di pipi Manson.

"Keterlaluan kamu Manson, dia itu putri kita, putrimu. Tega-teganya kamu menjadikan dia tahanan rumah hanya demi ambisi  konyol mu itu."  Sunny mommy nya Rosè marah pada Manson.

"Ini ambisi Sunny, aku hanya ingin terbaik buat putri kita.." Manson berusaha menenagkan istrinya yang sedang marah.

"Kebaikan dia, atau untukmu?., seharus nya jika untuk kebaikan Rosè kamu akan membiarkan dia memilih psangan hidup dan masa depan naya Manson." Sentak sunny dan pergi ke kamarnya.

Manson menatap  sendu punggung istrinya yang pergi menjauh dari nya. Manson berfikir jika putrinya Rosè menikah dengan pilihan nya. Maka Rosè akan bahagia secara material dan cinta.

Karena Rhicard yang di jodohkan dengan putrinya benar-benar mencintai Rosè dengan sepenuh hatinya.







TBC................

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN




My Littel FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang