38

185 29 14
                                    

"KURANG AJAR LO SUHO!."teriak Rio berlari ke arah nya dengan penuh amarah.

Buk!

"Akhhhh!."erang Suho memegang wajah  nya saat mendapat tendangan memjtar dari Rio.

"Kamu gak apa-apa?."tanya Rio hawatir namun lembut sambil memegang kedua pundak Rosè.

"Aku tidak apa-apa."ucap Rosè menggeleng dan tersenyum manis, namun sudut bibir nya yang sudah dia seka darah nya kembali terasa sakit.

"Akhh, sssttt."erang Rosè memgang sudut bibir nya.

"Tidak apa-apa bagimana?!, lihat kamu terluka!."ucap Rio tanpa sadar membentak Rosè, membuat gadis itu memejamkan mata nya kaget karena Rio berteriak tepat di depan mata nya.

Rio lansung berbalik menatap Suho yang kesakitan dan di bantu Jimin untuk berdiri.

Sreet!

"Mati lo anjing!."maki Rio mengangkat pot bunga cukup besar dan melempar nya ke arah Suho, membuat Wendy, Jennie, Jisoo, Jimin, Irene dan beberapa siwa yang sedari tadi memyaksikan kejadian itu mendelalakan mata kaget.

Brak!

Pot bunga terlempar hingga pecah dan hacur berantakan, beruntung Suho selamat karena di tarik oleh Jimin menghindari lemparan itu.

"Jimin brengsek!."teriak Rio marah karena Jimin menolomg Suho, saat ini Rio di kuasai amarah bahkan lebih marah dari pada kejadian Kai beberapa waktu lalu.

"Sadar Rio!, mau bagaimana pun Suho adalah sabahat lo!."teriak Jimin menyadarkan Rio.

"Gua gak peduli anjing!, siapa pun berani nyentuh orang paling berharga gua, dia harus habis di tangan gua!."teriak Rio marah, semua orang takut melihat kegialan Rio. Tapi tidak dengan Rosè dia malah merasa perut nya penuh dengan kupu-kupu. Dia sangat senanng dengan ucapan yang di lontarkan Rio.

Jennie yang melihat Rosè mesem-mesem baper nggak tau tempat, menghela nafas kesal dan menyikut Jisoo dan menyuruh nya melihat Rosè dengan ekor mata nya.

"Sialan!."maki Jisoo kesal namaun tersenyum senang dan paham akan sesauatu.

"Oi!, baper nya entaran aja. Urus lakik lo noh!."peringat Jisoo menyenggol Rosè membhat gadis itu gelalapan, dan wajah naya memerah karena malu di pergoki kedua sahabat nya. Dan Jensoo hanya memutar mata malas melihat reaksi Rosè.

Tap!

"Udah aku gak apa-apa."ucap Rosè menepuk pundak Rio yang hendak menendang balik Suho.

"Tapi,"perotes Rio.

"Please."ucap Rosè memohon dan tercampur sedikit rengekan di sana.

"Hahhh, oke."ucap Rio menurut lalu mengandeng Rosè pergi dari kerumunan, bukan ke kelas tapi pulang.

"Kalian bubar!."teriak Jennie dengan tegas dan mentap mereka satu persatu degan tajam.

Membuat semua murid yang menonton tadi, takut dan beranjak pergi.

"Dengar!, Irene seperti ini karena dia yang cari gara-gara dengan Rosè."peringat Jisoo pada Wendy dan menatap tajam Irene.

"Dan lo Suho!, gua harap lo liat kebenaran nya. Alasan Rio ngehajar lo sama dengan alasan lo mukul Rosè."lanjut Jisoo dan menarik Jennie pergi dari sana.

"Dasar bedebah pengecut, dan wanita tidak tau diri."maki Jennie sambil mengacukan jari tengah nya.

"Ren, gua harap lo mau jelasin sama kita nanti."ucap Wendy membawa Irene ke rumah sakit.

"Ayo, otak lo juga perlu di beresin!."ucap Jimin membawa Suho untuk di obati.
.
.
.
.
.

Di perjalanan pulang Rio diam selama menyetir mobil dan Rosè juga ikut diam.
Tak berapa lama mereka akhir nya sampai di Mansion

"Nonya dan tuan sudah pulang?."kaget bibi Usi pembantu mereka si Mansion.

"Iya bi, baby L diaman?."tanya Rosè celingukan mencari putri kecil nya.

"Iyu, tadi Tuan besar Park membawa nya jalan-jalan keluar nyonya."ucap bibi Usi sopan.

"Ya sudah."angguk Rosè berjalan menuju kamar nya di lantai dua dan di ikuti oleh Rio di belakang nya menuju kamar nya dalam diam, bibi Usi merasa aneh meliat Tuan nya lebih pendiam hari ini.

Sesampai nya di kamar, Rosè segera mengganti baju nya di ruang ganti, dan duduk di tepi  ranjang sambil bermain ponsel.

Cekelek!

Pintu kamar Rosè terbuka dari luar, dan terlihat Rio masuk dan berjalan ke arah istti nya yang menatap nya bingung.

"Ada apa hem?."tanya Rosè lembut sambil meletakan ponsel di atas naks.

Bukan nya menjawab, Rio membawa Rosè duduk di pangkuan nya membuat sang istri kaget.

"Akhh!."kaget Rosè menggenggam pundak Rio kaget.

Pluk!

Rio membenamkan wajah nya di leher sang istri dan menghela nafas berat, dan memeluk pinggang Rosè erat.

"Kenapa hem?."tanya Rosè lembut sambil mengusap rambut belakang Rio lembut.

"Ada masalah di perusahan kah?, tau masalah Daddy mu?."tanya Rosè lagi lembut.

"Rosè dengar."ucap Rio sangat lembut dan menatap mata sang istri dengan teduh.

"Aku tidak peduli kamu melakuan hal kejam apa pun pada orang lain, terlepas itu harus atau memang untuk kesenangan pribadi."ucap Rio menatap Rosè yang menatap nya dengan lembut.

"Tapi aku mohon, kamu jangan sampai terluka, aku tidak suak melihat nya. Jika kamu terluka aku merasa sangat tidak berguna sebagi suami mu karena tidak bisa melindungi mu. "lanjut Rio memohon pada sang istri sambil mengusap sudut bibir Rosè yang luka akibat tamparan Rio.

Rosè dapat melihat kesedihan, kehawatiran, kemarahan, ketakutan bercampur aduk di mata Rio.

"Maaf, aku janji tidak akan terluka lagi. Jadi jangan khawatir ya."ucap Rosè menghibur sang Suami yang sangat resah sambil mengusap sayang wajah Rio.

"Bukan salah mu, tapi salah ku tidak becus menjaga mu."ucap Rio lembut membawa tabgan Rosè yang di pipi nya untuk di kecup lembut.

"Aku menyayangi mu Rosè, sangat!."ucap Rio sambil membenamkan wajah nya di leher Rosè.

Rosè tersenyum senang mendengar ucapan suami nya, dan memeluk Rio erat dan menyandarkan wajah nya di kepala Rio.

"Aku juga menyayangi mu Rio."batin Rosè.
.
.
.
.

"SIAL!!, dasar tidak berguna!."maku Jaehyun kesal membanting ponsel nya hingga rusak saat dia mendapat imformasi bahwa Irene menggagalkan renca nyan.

"Tugas kecil saja tidak becus, bukan nya menyebarkan foto itu malah mengantarkan diri ke mulur singa!."geram nya masih kesal dengan ke bodohan Irene.

"Jika aku tidak bisa memiliki mu, maka siapa pun tidak Rosè."geram Jaehyun penuh amarah dan benci menatap foto Rose dam Rio di tempel di dinding.
.

.


Bersambung.....
.
.
Jan lupa tinggalkan jejak....
.
.
See you netx chapter selanjut nya..
.
.
Cerita ini mungkin sangat garing😇🙏🙏🙏

My Littel FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang