Malam itu

7.7K 540 11
                                    

Suara langkah kaki terdengar kuat menuruni anak tangga dengan langkah terburu-buru seorang gadis cantik langsung menenggak habis susu dan mengambil sehelai roti lalu berlari tergesa-gesa menuju pintu utama.

''Azrea!'' panggil Risya—Mama Azrea Kazania Queenzea si cantik pecinta lolipop bentuk bulam sabit.

Azrea yang merasa terpanggil langsung menghentikan langkah dengan sehelai roti tergigit dimulutnya.

''Kamu mau jadi anak durhaka?'' tanya Risya penuh penekanan. Matanya melotot sempurna seolah ingin lepas dari tempatnya.

Kening mulus Azrea mengerut pertanda tidak mengerti apa yang dimaksud. Gadis dengan rambut diikat asal itu mengambil roti yang masih tergigit lalu berkata, ''Maksud mama?'' tanyanya tanpa dosa.

Mata Risya semakin membulat rasa kesalnya kian bertambah. Kenapa Azrea sama sekali tidak mengerti?

Papa Andra sendiri hanya bisa memijit kening. Kejadian seperti ini jelas sudah biasa terjadi di era peradaban keluarga Wikana.

Sekedar info kalau sebenarnya nama Azrea adalah 'Azrea Kazania Queenzea Wikana.' Nama turun temurun dari kakeknya. Tetapi, karena nama itu terlalu panjang dan menurut Risya itu ribet. Jadi, Andra dan Risya sepakat untuk tidak memakainya. Toh, kakeknya Azrea juga sudah tua dan sudah tidak bisa apa-apa. Jadi, mereka tidak akan mendapat protesan apapun.

Risya mengulurkan punggung tangan ke arah sang putru. Azrea yang melihat itu langsung tepuk jidat saat menyadari kebodohan yang baru saja ia lakukan.

Bisa-bisa uang jajan satu bulan akan lenyap!

Dengan langkah gugup Azrea berjalan ke arah ibu ratu dan mencium tangan wanita yang telah berkorban nyawa demi melahirkan dirinya.

''Assalamualaikum,'' ucapnya sedikit gugup.

''Waalaikumsalam.''

Sungguh di luar dugaan. Azrea mengira kalau Mama Risya akan memberinya wejangan seperti biasa kalau dirinya lupa pamit.
Namun, sekarang Risya justru memberikan senyum ramah dan yang paling penting tidak ada wejangan di pagi hari?

Azrea pasti sedang bermimpi!!!!

Tidak hanya Azrea. Papa Andra pun ikut tercengang melihat sikap manis istrinya. Padahal Andra sudah mempersiapkan telinga kalau-kalau Risya akan berpidato. Mungkin, nasib baik sedang berpihak pada Azrea dan Papa Andra.

''Ze sama Papa kenapa?'' tanya Risya bingung melihat ekspresi dari suami dan anaknya.

Azrea menggeleng cepat. Gadis yang memiliki bulu mata lentik itu berlari menuju pintu utama saat menyadari lima belas menit lagi ia akan terlambat kesekolah.

''Ze pamit Ma, Pa!'' teriak Azrea setengah berlari.

''Anak kamu, Pa.'' Risya melirik kearah suaminya seraya tersenyum kecil.

''Anak kamu juga, Ma.''

___&&&___

Azrea melajukan motor matic miliknya, membelah jalanan ibu kota yang super-super padat dipenuhi para pekerja dan anak sekolah.

Azrea mendengkus kesal saat melirik arloji di tangan kiri sudah menunjukan pukul 07.20 yang mana sepuluh menit lagi bel masuk akan berbunyi.

''Oke, gas!!'' gumamnya saat lampu sudah berganti warna menjadi hijau. Perjalanan Azrea berjalan dengan lancar sampai di sebuah tikungan ada sebuah mobil yang muncul tiba-tiba dan membuat Azrea yang sedang fokus menyetir jadi kehilangan keseimbangan dan akhirnya terjatuh.

Brak!

Motor Azrea menabrak trotoar, pandangannya seketika menjadi kabur rasa sakit dan nyeri merajai seluruh kepala dan lama-kelamaan pandangan Azrea menjadi kabur sebelum akhirnya alam merenggut paksa kesadarannya.

Alleska : Biskuit and Lolipop [proses revisi]Where stories live. Discover now