PROLOG

17.7K 1.2K 235
                                    

HALO, KEMBALI LAGI DENGAN AKU DI CERITA CALVERAZ SEASON 2 :)

GIMANA DI SEASON 1? MASIH EMOSI ATAU UDAH LUPA?

SIAPA NIH YANG UDAH BACA DI BUKU SEBELUMNYA? TERIMAKASIH UNTUK KALIAN YANG SUDAH SUPPORT AKU SAMPAI SEKARANG.

CERITA INI AKAN UPDATE SETIAP
HARI JUM'AT, YA!

HAPPY READING❤️

•••

-Reinkarnasi tidak akan pernah dengan orang yang sama-

Aileen menegarkan hati berjalan sepanjang lahan pemakaman, masih menggunakan seragam sekolah ia datang dari Jakarta ke Bandung seorang diri. Sisa air hujan membasahi tanah beserta dedaunan di sekitarnya, indra penciumannya menjadi pekat karena bercampur 2 perpaduan yaitu aroma tanah dan wewangian bermacam-macam bunga.

Di bawah langit senja berwarna jingga, Aileen meletakkan buket bunga masing-masing di setiap makam, hampir setiap minggu ia datang setelah kasus ke-3 sahabatnya berhasil mendapatkan keadilan. Mengingat bagaimana sulitnya ia menjalani kehidupan membuat senyumannya menyurut kecut, sejenak menarik nafas lalu mengusap batu nisan dan mengirimkan do'a.

"Darren, Arsenio, Lavina, gue datang lagi." Aileen mulai membuka percakapan.

"Kebayang gimana susahnya jadi siswa tingkat akhir, gue udah masuk ke semestar terakhir dan sebentar lagi lulus dari Mandala."

"Masa SMA gue akan selesai, selesai bersama jutaan kenangan yang banyak air matanya."

"Kalian nggak mau ngucapin selamat ke gue karena mampu bertahan sampai sejauh ini?" tanyanya terkekeh.

Sepi, tidak ada siapa-siapa. Suara Aileen bahkan menjadi satu-satunya suara yang terdengar di sana.

"Maaf ya, gue datang sendirian, gue juga mau cerita sedikit kalau kalian nggak keberatan buat mendengarkan," kata Aileen sembari duduk di antara sela-sela makam sahabatnya. Ia tidak peduli rok sekolahnya akan kotor, ia melipat kedua kaki menjadi sila kemudian bercerita panjang lebar.

"Gue mematikan apa pun yang menyangkut tentang Mexcora, mereka semua setuju dengan keputusan gue untuk tidak menghidupkan lagi seribu satu kisah yang melegenda ini."

"Kedatangan gue bukan cuma mau mengadu tapi rasanya lelah banget ya, Ren? Di saat kita udah berusaha baik-baik aja tapi masalah justru kian datang silih berganti."

"Gue tahan banting kalau semua orang benci sama gue, tapi gue nggak bisa kalau ternyata sahabat gue sendiri pun ikut membenci tanpa alasan yang jelas," terang Aileen, ia menyeka air mata.

"Sekarang Dara udah nggak bisa gue sentuh lagi, dia udah jauh banget bahkan saat saling beradu tatap dia langsung ngebuang muka ke arah lain."

"Hal yang nggak akan pernah gue sangka sebelumnya, persahabatan gue sama Dara hancur karena satu cowok, karena satu masalah yang gue sendiri bingung cara ngungkapinnya." Tawanya terdengar pedih.

Aileen kehilangan rangkaian kata, ia tidak menemukan cara untuk membicarakan permasalahan yang terjadi kepada Dara, ia kebingungan untuk memahami situasi yang sedang terjadi. Ia ingin mendatangi sahabatnya kemudian mengatakan secara lantang bahwa semua ini hanyalah kesalahpahaman. Nyatanya, Aileen tidak melakukannya, tidak ada pergerakan apa pun hingga tuduhan yang bersarang di kepala Dara adalah kebenaran.

IndeterminableWhere stories live. Discover now