63 : Partner

1.3K 151 36
                                    

𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊

Dengan selesainya kelas Rune Kuno, Draco kira persaingannya dengan Andrew telah selesai. Ternyata dia salah.

Pemuda itu sekarang berjalan berdempetan dengan River saat mereka berjalan menuju kelas ramuan.

Bahkan saat tiba di kelas ramuan, dia tetap menempel pada River seperti lintah.

"Sudahlah!" Lorenzo mengusap-usap pundak Draco yang membuatnya mendapat tatapan kematian dari Draco. Lorenzo buru-buru menarik tangannya.

"Dia terus menempeli River seperti lintah!" ketus Draco.

Lorenzo hanya mengangguk karena tidak berani menanggapi perkataan Draco.

Professor Slughorn menyapa seluruh kelas hari itu, tapi Draco masih memperhatikan River yang berdiri di samping Andrew.

Kalau hanya Neville Longbottom saja yang berada di sebelah River, Draco tak pernah merasa terlalu keberatan seperti sekarang. Tapi melihat Andrew berada di sebelahnya berhasil membuat Draco merasa kesal.

Andrew sadar bahwa Draco memperhatikannya dan River. Dia tersenyum mengejek dan diam-diam melambaikan tangannya ke arah Draco.

Draco benar-benar merasa ingin memukulnya. Tapi Andrew tampaknya tak takut sama sekali dengan tatapan tajam Draco. Andrew malah menyentuh ujung rambut River yang kebetulan hari ini dibiarkan tergerai.

Draco benar-benar ingin berjalan ke arahnya dan memukul wajahnya dengan keras agar dia tidak bisa tersenyum seperti itu lagi. Beruntung hal itu tidak berlangsung lama dikarenakan Professor Slughorn membuat pernyataan yang mengejutkan.

"Hari ini...kita akan membuat ramuan Amortentia. Tapi berbeda dari biasanya, kelas ramuan kali ini akan dilakukan secara berpasangan! Hal ini untuk menghindari kegagalan seperti yang terjadi di kelas enam minggu lalu."

Pernyataannya berhasil menimbulkan kontroversi. Namun di tengah-tengah itu, Seamus tiba-tiba menyeletuk, "memangnya apa yang terjadi Professor?"

Professor Slughorn memicingkan matanya. "Sebuah kekacauan yang... umm... bagaimana mengatakannya ya?" Professor Slughorn mengetukkan tongkatnya beberapa kali ke dagunya. "Intinya, Amortentia adalah ramuan yang cukup sulit untuk dibuat! Jadi aku ingin kalian melakukannya berkelompok!" jelas Professor Slughorn.

Kelas kembali ricuh karena penjelasan Professor Slughorn.

"Tenang!" pekik Professor Slughorn. "Aku tau ini akan terjadi. Oleh karena itu, aku menyiapkan wadah yang sudah ku isi dengan nomor. Siapapun yang mendapatkan nomor yang sama harus bekerja sama. Aku melakukannya agar adil."

Suara lenguhan terdengar dari semua orang. Terutama Pansy yang mati-matian berkeras bahwa dia tidak mau melakukan ini. Namun Professor Slughorn jelas tidak peduli dan lanjut membagikan

Astronomy TowerWhere stories live. Discover now