89 : Her Best Life

867 73 4
                                    

𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊

1 years later

Draco dan River berjalan di jembatan menara. Jemari mereka saling bertautan satu sama lain. Ini adalah hari libur Draco sehingga mereka bisa berkencan sekaligus mencari kado untuk pernikahan Lorenzo yang akan diadakan sebentar lagi.

Setelah kejadian melawan para sindikat perdagangan ilegal itu, kementrian sihir Inggris Raya mengundang para auror gabungan untuk perayaan keberhasilan mereka sekaligus peringatan perang Hogwarts.

River, Draco, Harry, Ron dan Lorenzo mendapat sorotan. River mendapat banyak julukan di artikel yang di tulis Rita Skeeter. River disebut sebagai Anggota Laskar yang hilang dan kembali dengan prestasi gemilang. Sesuatu yang tidak biasa dari Rita Skeeter tentunya. Draco seperti biasa, masih mendapat julukan sebagai mantan pelahap maut meski dalam artikel yang berisi keberhasilannya dalam misi ini bersama Harry Potter.

River kembali bertemu teman-temannya dan itu menjadi momen yang mengharukan untuk River.

Sementara itu, Theodore yang sudah membuktikan kemampuannya di Hungaria akhirnya mendapat kesempatan untuk bekerja di kementrian sihir Amerika dan menikah dengan Hanna, asisten perdana menteri. Tahun ini, Theo pindah ke Kementrian sihir Inggris Raya setelah selama ini dia tidak mendapat kesempatan untuk bekerja di divisi manapun di kementrian sihir Inggris Raya karena ayahnya adalah mantan pelahap maut. Theo dan Hanna juga sedang mempersiapkan kelahiran anak pertama mereka.

River sendiri mendapatkan tawaran sebagai auror di Kementrian Inggris Raya. River menerima tawaran itu agar tidak jauh dengan Draco. Setelah menikah, River pernah mendapatkan misi bersama Draco. Semenjak River hamil, dia memilih untuk berhenti menjadi auror. Dan disinilah dia sekarang, menjalani kehidupan terbaiknya bersama Draco dan bayi mereka yang akan hadir sebentar lagi.

"Kau yakin tidak lelah?" pertanyaan itu sudah dilontarkan Draco untuk ke enam kalinya. River yakin sudah menghitungnya dengan benar.

River tertawa sembari menyandarkan kepalanya di pundak Draco. "Sudah berapa kali kubilang aku baik-baik saja!"

"Aku hanya khawatir," Draco bergumam pelan. "Ini kencan pertama ala muggle kita bersama si kecil," kata Draco selagi mengelus perut River yang semakin membesar.

Tiba-tiba Draco merasakan gerakan di perut River. Dia menghentikan langkahnya dan River menegakkan kepalanya.

"Ada apa Draco?"

"River? Apa kau yakin kau baik-baik saja? Bayinya bergerak!" kata Draco cemas.

River menatap mata kelabu pria itu dan tawanya meledak.

"Kenapa?" tanya Draco cemas.

"Bayi nya menendang, Draco!" kata River. "Dia tau ayahnya cemas! Dia memintamu untuk berhenti mencemaskannya."

Tatapan cemas itu masih terlihat di mata Draco. River merangkul lengan Draco dan menyandarkan kepalanya di bahu Draco.

"Tenanglah!" kata River. "Bayinya hanya ingin kau tidak khawatir dan kembali fokus mencari kado untuk pernikahan Lorenzo!" kata River. "Haruskah kita memberikannya Boxing Telescope dari toko Weasley?"

Draco tertawa dan mengelus rambut River. Dia menggenggam erat jemari River, dalam hati berjanji tidak akan pernah melepaskannya selamanya.

Draco tidak akan pernah melepaskan River. Wanita yang membuatnya memiliki impian. Wanita yang menjadi alasan Draco memiliki banyak kenangan indah untuk dimiliki sehingga Draco memiliki Patronus nya sendiri. Wanita yang menjadi cahaya dalam gelapnya. Wanita yang dia temui di menara astronomi. Wanita yang menjadi ibu dari anak-anaknya.

Astronomy TowerWhere stories live. Discover now