86 : Dagger

521 52 0
                                    

𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊

Kita belum berkenalan, Nona!" Pria berambut pirang yang terlihat lusuh itu bertanya dengan nada yang penuh aksen.

"Namaku River! River Willson!" sambut si gadis dengan senyuman cerah.

Tawa seorang pria yang datang dari luar pintu baja tebal menggelegar di seluruh ruangan. Dia bersama seorang pria lainnya yang lebih kurus dan melambung-lambungkan kunci di tangannya.

"Willson?" tanya pria berambut kecokelatan yang tertawa tadi.

River tidak menanggapi. Sudut matanya melirik tajam ke arah kedua pria itu.

Kedua pria itu lantas berhenti di hadapannya. River membuang napasnya.

"Sial! Kali ini apalagi?" River bergumam pelan.

Diantara banyaknya orang, kenapa harus dia yang jadi sasaran seluruh kesialan di dunia ini?

"Kau juga mengenalnya?" tanya pria berambut hitam yang lebih kurus dan lebih jangkung dari si pria yang menertawakan River. Pria jangkung itu memiliki aksen British yang kental. Selagi dia bertanya, tangannya memasukkan kumpulan kunci- yang disatukan oleh pengait berbentuk bulat- ke dalamsaku celana nya. Namun tidak semua bagian bisa masuk karena pemgait kunci terlalu besar dan bulat.

"Tentu aku mengenalnya!" jawab pria itu bangga. "Aku tau dia sejak kecil!"

Alis River nyaris bertaut. Kepalanya tertunduk namun dia melirik kedua pria itu dengan tajam.

"Lihat tatapan itu!" pria itu tertawa keras-keras. "Aku ingat dengan sangat jelas tatapan itu!"

"Iya, tatapan meremehkan itu!" si pria inggris satunya tiba-tiba menarik rambut River dan memaksa kepalanya menengadah ke arahnya.

River tidak terlihat gentar sekalipun. Matanya yang gelap dan tajam memandang pria itu dengan berani.

"Hey lepaskan dia!" teriak pria paruh baya yang di rantai di sebelah River.

"Crucio!" si pria pendek menyerang auror yang ada di sebelah River hingga menyebabkan pria itu berjengit dan mengerang kesakitan.

"HENTIKAN! HENTIKAN!" teriak River marah. Suara tali besi saling beradu memenuhi ruangan. River berharap dia bisa menarik belati yang tersampir di balik kemejanya sekarang juga.

Tiga menit.

Pria itu kesakita selama tiga menit dan selama itu pula River berteriak marah. Dan setelah itu, si pria yang terkena kutukan Crucio itu pingsan.

Setelah tiga menit mencekam itu berlalu, si pria inggris masih menatap mata gelap River lekat-lekat. "Kau benar-benar mirip dengan si pengkhianat!"

"Siapa yang kau maksud?" tanya si pendek.

"Avery!" dia melepaskan tangannya dari rambut River dengan kasar hingga kepala River sedikit terdorong ke belakang.

"Avery? Siapa Avery?" tanya pria pendek penasaran.

Astronomy TowerWhere stories live. Discover now