66 : Her first Kiss

987 111 24
                                    

𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊

Draco baru saja bersiap dengan setelan kemeja putihnya saat Lorenzo tiba-tiba muncul di ambang pintu.

"Wow! Rapi sekali!"

Draco tidak menanggapi celotehan Lorenzo.

"Mau berkencan?"

Draco membuang napasnya kasar. Dia menoleh ke arah Lorenzo. "Bukan kencan! Tapi diskusi!"

"Oh ya?" Lorenzo menaikkan alisnya.

"Diskusi mengenai ramuan Veritaserum. Kami akan coba membuatnya."

Lorenzo tersenyum jahil. "Oh ya? Membuat Veritaserum atau melakukan sesuatu yang lain?"

"Diam Lorenzo!" Draco menatapnya dengan tajam.

"Aku bercanda!" kata Lorenzo cepat-cepat. "Tapi sayangnya, kau tidak bisa pergi sekarang. Karena kau harus ikut pesta asrama kita!"

"Aku tidak peduli dan aku tidak ingin ikut."

"Oh ayolah!" kata Lorenzo. "Kau janjian dengan River pukul berapa?"

"Delapan."

Lorenzo memutar bola matanya malas. "Masih ada tiga puluh menit lagi!"

"Tidak!" kata Draco tegas.

Namun secara tiba-tiba, pintu menjeblak terbuka dan Blaise masuk bersama anak-anak lainnya.

"Bagus sekali, Draco! Pestanya sudah mau dimulai. Mereka punya Firewhiskey juga!"

"Apa?" tanya Draco heran.

"Ayo keluar!" Blaise dan yang lainnya menarik Draco keluar.

Draco membuang napasnya kasar. "Baiklah, hanya lima belas menit!" katanya pasrah. Namun yang lainnya tidak dapat mendengar itu karena suara musik yang terlalu keras.

°°°


River baru saja keluar dari kamar kebutuhan dengan menyelinap. Dia membolos latihan bersama anggota lainnya. Yang lainnya terlalu sibuk berlatih bersama sampai River bisa menyelinap diam-diam.

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh lewat tiga puluh menit.

"Sial sekali!" bisik River pelan. Dia langsung berlari tergesa-gesa.

River tiba di ruang ramuan dan menghela napas lega saat tidak menemukan siapapun.

"Draco belum datang, mungkin terlambat juga," gumam River pelan.

Dia merapikan anak rambutnya yang berserakan karena berlarian. Kepangan rambutnya sudah tidak rapi lagi.

River melihat jam menunjukkan pukul delapan pas. River duduk dan menunggu Draco.

Astronomy TowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang