73 : Everything Messed Up

486 61 0
                                    

𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

𓍊𓋼𓍊𓋼𓍊

Malam ini, River kembali ke menara astronomi. Gadis itu menunggu hingga Draco akhirnya muncul dibalik bayang-bayang kegelapan.

"Draco!" pekik River sembari memeluknya.

Draco hanya diam dan tak membalas pelukan River.

"Apa yang terjadi?" tanya gadis itu saat menyadari ada yang tak beres dengan Draco.

"Aku akan pergi dalam waktu yang lama!"

Hening seketika sampai akhirnya River kembali bertanya pada Draco. "Apa maksudmu?"

"Aku akan pergi dari sini. Mereka menginginkan banyak hal dariku!"

"Oh tidak! Andai aku bisa melakukan sesuatu untukmu Draco! Katakan! Apa yang bisa kulakukan untukmu? Apa yang harus—"

"Pergi dari sini!" bisik Draco dengan nada yang dingin.

River terperanjat. "Apa yang kau katakan?" suaranya nyaris tak terdengar.

"Setelah liburan nanti, jangan kembali ke sini! Pergilah yang jauh, dengan paman dan bibimu. Hidup bahagia dan melihat sepupumu tumbuh besar."

River tertegun. Jantungnya berdegup kencang. "Draco... apa aku pernah mengatakan padamu bahwa aku akan memiliki sepupu?"

Draco tertunduk. Dia menggelengkan kepalanya.

"Bagaimana kau tau?" tanya River.

"Maafkan aku, tetapi para pelahap maut telah memata-matai para penyihir yang masih memiliki garis keturunan berdarah murni dan itu termasuk dirimu!"

River merasakan tubuhnya berdesir.  Hatinya tak ayal sebuah lapisan kaca yang retak dan hancur berkeping-keping.

"Mereka akan mulai bernegosiasi dengan kalian setelah liburan usai. Bukan tanpa alasan, melainkan itu adalah saat dimana kalian akan berada di rumah, bersama keluarga, dan jika kalian menolak, maka ada harga yang harus dibayar."

River merasakan perutnya bergejolak. Dia merasakan pusing dan mual disaat yang bersamaan.

"Maafkan aku!" bisik Draco.

River hanya menggeleng. Kedua tangannya masih menutup mulutnya dengan rapat. Matanya yang bulat tanpa sadar meneteskan air mata.

"Aku tau ini salah! Aku bahkan berharap perang pecah sebelum mereka melancarkan rencana mereka. Dan aku akan berusaha memastikan bahwa hal itu tidak akan terjadi!" Draco menjelaskan panjang lebar. "Aku bahkan sudah memiliki rencana ku sendiri agar seluruh misi itu gagal tanpa terlihat gagal—"

"DIAM!" River berteriak. "Aku tidak menyangka bahwa orang yang ada di dekatku selama ini adalah orang yang bisa saja membunuhku dan keluargaku kapan saja!" 

Draco hanya tertunduk dan River kembali berteriak ke arahnya. "AKU MEMBENCIMU!" Bentak gadis itu sebelum berlari begitu saja meninggalkan Draco.

"Aku mencintaimu!" gumam Draco lirih.

Astronomy TowerWhere stories live. Discover now