—tidak ada alur lambat.
Malam ini keduanya sudah sampai di rumah, Mark melarang Haechan untuk banyak bergerak. Tapi berakhir dengan memarahi suaminya itu, dipikir saja ia sudah lama dirumah sakit karena ia ingin pulang kerumah justru ingin melakukan banyak gerak.
Toh disana juga malah tidak begitu melakukan bebas, pikiran nya selalu teringat pada buah hati kecil mereka. Dan bawaannya selalu sedih mellow.
Malam ini Haechan memasak sayur rumput laut, kimchi jjigae dan juga nasi goreng ditambah dengan daging sapi yang di potong menjadi dadu. Ia tidak suka sup rumput laut, sup ini hanya untuk Mark seorang dan Haechan suka kimchi jjigae lalu nasi goreng juga Mark yang memintanya.
Makanan sudah siap dan menaruh nya di meja makan, ditata rapi dan juga siap untuk dimakan. Membereskan bekas masak untuk mulai mencucinya, setelah beres Haechan sedikit membuka gorden jendela yang menampilkan taman di belakang rumah milik mereka.
Ini hal yang paling disukai oleh nya, makan malam dengan menikmati makanan yang enak dan tentunya masakan buatannya. Di malam yang dingin sambil melihat ke arah jendela luar sana, dulu pernah berfikir jika ia sudah memiliki anak berharap untuk bermain disana.
Cup!
“Apa yang kau lamunkan?”.
Mark datang dengan rambut yang masih basah, “Berani kau mencium pipiku sebelum mengeringkan rambut mu?”.
Mark mengedipkan matanya beberapa kali, “Maaf aku hanya tidak tahan untuk tidak mencium pipi mu yang semakin hari semakin membuat ku gemas”.
Haechan merona di bagian wajahnya, suaminya itu paling bisa berkata jujur dan membuat jantung nya berdetak dengan sangat hebat!
“Duduk di kursi mu, aku akan mengambil handuk”.
Haechan mengambil Handuk di dekat kamar mandi bawah untuk mengeringkan rambut Mark yang masih basah, dengan telaten tangannya mengusak rambut Mark sampai si Canada itu merasakan sedikit kantuk.
“Sabun di kamar mandi apa masih ada?”. Tanya Haechan tak didengar oleh Mark.
Dengan kesal Haechan mendorong kepala Mark ke depan, “Apa yang kau lakukan?!”. Tentu saja Mark terkejut, mana berani ia membentak kesayangan nya itu.
“Aku tadi bertanya tapi kau tidak menjawabnya!”. Kesal Haechan, tapi kemudian ekspresi wajahnya berubah bersalah.“Apa kau kelelahan, Mark?”.
“Usapan mu sangat nyaman sehingga aku merasakan kantuk, kau tadi bertanya apa?”. Tanya Mark yang menoleh kebelakang.
“Tidak apa, nanti saja. Ayo sekarang kita makan setelah itu kita istirahat bersama”. Haechan melempar handuk itu ke sofa.
Setelah makan malam selesai, keduanya langsung pergi ke kamar untuk tidur. Keduanya sangat kelelahan. Untungnya besok adalah hari Sabtu besok nya adalah hari Minggu. Mark pada hari Sabtu libur berkerja jadi ada waktu untuk Mark beristirahat dirumah.
Hampir lamanya Mark mengurus Haechan dirumah sakit, dan pastinya sangat kelelahan.
“Apa luka jahitan di perut mu masih basah?”. Tanya Mark yang menepuk punggung Haechan, mereka sedang berpelukan diatas ranjang.
“Ada apa? Kau ingin bercinta denganku?”. Spontan Haechan.
Mark membelakkan matanya, menunduk ke wajah Haechan yang sedang mengumpat di dada nya dengan wajah yang santai. Apa apaan maksudnya, Mark masih waras! Mana mungkin setelah pulang dari rumah sakit ia langsung melakukan hubungan intim suami - suami.
“Aku memang sering meminta bercinta dengan mu tapi yang benar saja aku masih mengajak mu bercinta setelah pulang dari rumah sakit? Apa aku semesum itu”. Ucapan Mark bibirnya itu seperti bebek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pure Love ; Perfect || Markhyuck [End✓]
FanfictionKalian bisa membaca cerita kisah seseorang bernama Mark Lee yang sangat ketakutan ketika suami pria-nya sedang berjuang bertaruh nyawa demi sang anak mereka yang akan lahir, namun justru Mark disuruh untuk memilih antara sang anak atau suami pria-ny...