SI GENDUT KARINA [ On Going ]

35

Hai Hai

Balik lagi sama author

Jangan lupa vote dan juga berikan dukungan kalian dengan komen🥰

Apabila ada kesalahan dalam pengetikan maupun kata-kata mohon dimaafkan 🙏

.....

Happy Reading

Setelah kejadian pelukan di taman belakang sekolah Steven langsung ijin pergi ke rooftoop karena mendapatkan pesan dari seseorang yang tidak dikenalnya.

Sedangkan Karina masih diam memikirkan masalahnya sendiri dan agar cepat terlepas dari Nendra ketua Bruiser geng.
.....

Rooftoop

Setelah mendapat pesan dari seseorang yang tidak dikenal, Steven langsung berjalan ke rooftoop karena bingung dimana seseorang tersebut mendapatkan nombernya.

Setelah sampai di rooftoop Steven langsung membuka pintu tersebut dan melihat seseorang sedang berdiri di depan pembatas rooftoop tersebut.

Dan Steven langsung tersadar siapa seseorang tersebut, dan ternyata tidak lain adalah kakak kandungnya yaitu Nendra. Steven langsung mendekat ke arah Nendra.

" Kenapa Lo manggil gue kesini ?." Tanya Steven.

Nendra yang mendengar pertanyaan dari Steven tanpa aba-aba langsung memukul Steven hingga Steven mundur beberapa langkah dan mengeluarkan darah segar pada sudut bibirnya.

" Gue udah bilang sama Lo Steven jangan pernah deketin Karina, karena dia milik gue." Tekan Nendra dengan emosinya.

Steven tersenyum sinis menanggapi ucapan Nendra. " Buat apa gue dengerin ucapan Lo?, Gue bebas untuk deketin siapapun" ujar Steven sambil menatap Nendra dengan berani.

Sedangkan Nendra yang sudah kepalang emosi langsung menarik kerah baju Steven dan menghajarnya secara terus menerus. Sedangkan Steven hanya terdiam saja dan tidak berniat untuk menghajar kakaknya tersebut, karena dia sudah berjanji kepada dirinya sendiri tidak akan pernah melukai orang tersayangnya.

" Sekali lagi gue peringatan buat Lo, jauhi Karina atau gue gk segan-segan buat ngehajar Lo dari ini." Ucap Nendra dengan dinginnya dan langsung pergi melangkahkan kakinya.

" Lo cemburu liat gue Deket Karina kan?, Buat apa Lo cemburu kalau Lo cuman gunain Karina sebagai bahan taruhan gak guna Lo." Ucap Steven dengan nada ejeknya.