CHAPTER: 16

17.9K 1.9K 105
                                    

Yey,, ada juga yang berhasil menebak umur Aunty.. selamat untuk lailiuzumaki dan CyberLiant44  (salah satu author favorit aunty) yang sudah menebaknya dengan benar..

Aunty lahir di tahun 1992, tepatnya tgl 27 Juli dengan zodiak Leo. Jadi umur Aunty genap 30 tahun, berprofesi sebagai ibu rumah tangga sekaligus pekerjaan disalah satu CV didaerah Tangerang. Menikah di usia 19 tahun dan sudah memiliki 2 orang putra, salam kenal ya buat semuanya..


Kita lanjut lagi cerita, terimakasih karena sudah sabar menunggu 😘 update yang ketiga spesial untuk kalian yang selalu mensupport aunty😊😊😊




WARNING
|Typo bertabaran|
|Cerita iseng|
|Slow update|

Raska bergegas menghampiri kerumunan yang terdiri dari 6 remaja tersebut, mereka tengah tertawa sambil sesekali menendang tubuh seseorang yang sudah tergeletak tidak berdaya ditengah kerumunan mereka.

Raska duduk berjongkok tidak jauh dari mereka, memperhatikan sosok yang tidak berdaya dari celah kaki remaja-remaja tersebut. Ia mengenal sosok itu, bahkan sangat mengenalnya.

Bayu, kakak kedua dari Araska. Entah masalah apa yang di berbuatnya hingga menjadi bulan-bulanan para remaja yang terlihat seusai dengannya.

Tidak lama kemudian Arlan datang, ia berdiri di belakang Raska yang sedang menonton kakaknya yang sudah babak belur tersebut. Arlan tidak habis pikir, apa Araska sengaja turun dari mobilnya hanya untuk melihat Bayu dikeroyok tanpa ada niatan untuk menolongnya.

"Lo turun cuma buat nonton abang Lo dikeroyok?" jengah Arlan.

Raska menggelengkan kepalanya.

"Terus kenapa Lo diem aja, gak berusaha hentiin mereka?" Arlan bertanya lagi.

"Percuma kalau Aras yang nolongin, kak Arlan gak inget kalau Aras baru sembuh dari sakit. Yang ada Aras juga bakal ikutan babak belur kak, lagian Aras terlalu lemes untuk berkelahi." ujar Raska yang menghela nafasnya.

Arlan menggelengkan kepalanya saat mendengar penuturan dari mulut adik kelasnya itu, sepertinya harus ia sendiri yang turun tangan untuk menghentikan perkelahian yang sudah jelas pemenangnya.

"Berhenti kalian atau gw telpon polisi sekarang.?" teriak Arlan.

Kerumunan remaja tersebut menghentikan aksinya lalu menatap nyalang pada Arlan, pemuda itu menghela nafasnya.

"Siapa Lo, dan jangan coba-coba ikut campur urusan kami." balas salah satu remaja tersebut, sepertinya ia adalah leader dari mereka.

"Bukan siapa-siapa kok, cuma kebetulan lewat aja. Lagian ada masalah apa sampai kalian main  keroyokan begitu?" ucap Arlan dengan tenang.

"Cih, bukan urusan lo. Kita cuma mau ngasih pelajaran sama orang yang gak bertanggung jawab kek dia." ucap remaja berbadan paling besar sampai menarik kerah baju Bayu.

Pemuda itu sudah terkulai lemah, namun berusaha mempertahankan kesadarannya. Bayu melihat kearah Arlan dan mendapati adiknya yang sedang duduk santai di dekat Arlan.

ARASKA (Give Me Your Life) ✓Where stories live. Discover now