CHAPTER : 40

10.6K 918 15
                                    

FLASHBACK...

WARNING
|Typo bertabaran|
|Publish tanpa revisi|
|Slow update|

Saat sinar mentari menyapa tubuh anak-anak remaja yang tengah berdiri berbaris di lapangan, mereka adalah anak-anak yang baru saja beberapa bulan menginjakkan kakinya di bangku sekolah menengah atas.

Sekolah dengan standar nasional, dipimpin oleh yayasan yang bertanggung jawab penuh pada kebutuhan murid-muridnya.

Di depan gerbang yang sudah tertutup rapat dengan gembok besar menggantung, seorang pemuda dengan seragam berantakan berdiri sambil menatap sekeliling.

Seperti ia terlambat datang di hari pertamanya sekolah, dia adalah Araska yang baru saja di pindahkan oleh sekolah sebelum karena melakukan tindakan kekerasan pada teman sekelasnya.

"Ck, bukain dong pak. Saya ada duit nih selembar buat bapak beli rokok.?" ucap Aras sambil memamerkan selembar uang merah pada satpam yang berjaga di dalam gerbang.

"Gak bisa nak, kamu itu datangnya telat jadi kalau mau masuk tunggu sampai guru atau anggota OSIS ijinin kamu masuk." ujar pak satpam.

"Kalau nungguin mereka datang yang ada saya kena hukum pak, jadi tolong bukain aja ya biar saya bisa langsung masuk kedalam kelas." ucap Aras sambil mengusap kasar wajahnya.

Tidak lama kemudian, beberapa murid berpakaian rapi yang bisa di pastikan adalah anggota OSIS datang membuat Aras semakin berdecak kesal.

"Ada apa pak?" tanya Samuel yang baru sebulan menjabat sebagai ketua OSIS.

"Ini nih, ada siswa yang telat minta di bukain pintu gerbangnya." kata pak satpam sambil menunjuk Aras di balik gerbang.

Samuel menatap Aras yang nampak tidak peduli dengan keberadaan mereka, di belakang Samuel juga ada Richard dan anggota OSIS lainnya.

"Murid baru ya, baru hari pertama masuk udah telat aja." ucap Richard dengan nada meremehkan.

"Cih sombong banget sih Lo, baru jadi anak OSIS aja gayanya selangit." sarkas Aras yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Richard.

"Dari pada lo-lo pada ngeliatin gw, mending cepetan bukain pintu gerbangnya." lanjut Aras yang terlihat semakin kesal.

Sementara seseorang diantara mereka terlihat tidak asing dengan wajah Araska, ia langsung terkejut saat tahu siapa siswa di depannya.

"Eh, muka Lo gak asing deh. Iya iya Lo sodaranya bang Bayu kan, alumni sekolah ini." ucap Afra dengan mimik wajah terkejutnya.

"Iya, gw emang adeknya si Bayu kenapa emangnya?" kata Aras.

"Berarti gw gak salah liat Lo pas main di rumah bang Bayu, tapi beda banget ya bang Bayu itu bukan cuma ketua geng Rollerking sebelum tapi juga murid dengan prestasi baik. Beda banget sama Lo, hari pertama aja udah telat." kata Afra yang langsung mendapat delikan tajam oleh Aras.

"Lo gak usah banding-bandingin gw sama dia, sekarang cepet buka gerbanya. Ya elah, kebanyakan bacot Lo pada."

ARASKA (Give Me Your Life) ✓Where stories live. Discover now