Harga

239 92 88
                                    

“Saya sangat berterima kasih pada bapak karna sudah berkenan datang diacara ini.” kata salah seorang presenter wanita dengan senyum merekah.

“Ya tidak apa-apa, saya saat ini memang diharuskan muncul perlahan-lahan.” balas seorang pria dengan senyum, berkemeja hitam dipadukan dasi merah.

Adikara Basmanta Nova. Seorang pria tulen dari Indonesia, yang kerap disapa ‘pak Basman’. Dimasa muda sudah menjadi pengacara dan menjadi orang berkecukupan karna usaha yang dikelolanya, hingga saat ini ia menjadi pria yang bisa dikatakan lebih dari cukup.

Ia menjadi idola para anak muda, seorang pria yang selalu menyemangati anak muda untuk selalu berusaha, dan ia selalu berkata didepan publik,

“kekurangan bukan hambatan.”

Dikarya, melihat kearah layar tv 24inc, matanya melihat foto-foto recap seorang advokat bernama Adikara Basmanta Nova. Pria yang dikatakan tidak pernah sekalipun gagal dalam usahanya membela kliennya.

Hampir menginjak kepala 4 usianya kini, dan sampai sekarang 54 kasus besar nan berat sudah ia tangani dengan kemenangan.

Hebat.

“Pak Basman, untuk kasus jendral ini. Menurut pak Basman bagaimana?,” tanya wanita yang berjabat presenter itu sekali lagi.

Adikara Basmanta Nova, hanya duduk santai dengan menyilangkan kaki lalu tersenyum.

“hal keji apalagi yang akan dia mainkan untuk menang?”

“Karna saat ini bapak yang memegang kasus utama atas utusan presiden.” lanjut presenter itu.

Pria itu hanya terkekeh sebentar,

“Saya tidak bisa banyak bicara. Tunggu kejutan nanti.” ucapnya dengan tawa yang enggan dikeluarkan.

Disisi lain, Dikarya sedari tadi melihat wawancara ayahnya, entah mengenai kasus, ataupun hal yang menjalar dalam keluarga. Dan selalu dijawab ‘bahagia’ oleh Basmanta.

Ayah yang kerap saudaranya panggil dengan sebutan ‘Papa’.

“Pak Basman, saya dengar anak kebanggaan bapak baru saja terbang ke New York untuk melanjutkan kuliah? Itu benar pak?” tanya presenter itu mengenai keberangkatan Adinata--- kakak pertama Dikarya.

“Untuk itu benar, Nata berangkat untuk kuliah dan mengurus sebagian usaha disana,” jawab Basman.

“Nata mirip seperti saya, pintar bersuara. Sama seperti Angga banyak bicara. Mereka anak saya.” lanjutnya.

Lalu Dikarya?

****

1 dinar? 2 dinar? 3 dinar? Atau 1.000 dinar kuwait? Harga kasih sayang seorang Adikara Basmanta Nova tidak bisa dibeli, hanya sebuah kesempurnaan yang bisa ia sayangi.

-@rnndt_sfyn

DIAM (Park Jeongwoo) || ON GOINGWhere stories live. Discover now