Perpisahan dan pertemuan

8.3K 133 9
                                    

Hari ini entah kenapa Zaki mengajak Serena untuk bertemu, padahal laki-laki itu selalu tak ingin diganggu jika orang tuanya pulang dari luar kota.

Dengan perasaan tak enak, Serena pergi ke sebuah cafe yang selalu ia kunjungi bersama Zaki. Sepanjang jalan gadis itu tak hentinya berdo'a agar dijauhkan dari hal-hal buruk yang ia pikirkan. Bagaimana tidak, selama ia menjalin hubungan bersama Zaki, pria itu tak pernah mengajaknya bertemu secara tiba-tiba seperti ini, apalagi disaat orangtuanya pulang.

Dengan perasaan tak enak Serena menambah kecepatan laju motornya dan sampai lebih dulu dicafe, dia duduk di kursi paling pojok dekat dengan jendela yang memgarah pda hamparan taman yang ada di cafe itu.

"Mau pesan apa mba?" ramah pelayan disana dengan senyuman yang menawan.
"Seperti biasa aja mas." Serena menjawab acuh tak acuh membuat sang pelayan mencatat pesanannya dan pergi begitu saja. Karna Serena pelanggan tetap disana, jadi semua pelayan sudah mengetahui makanan atau minuman yang selalu ia pesan.

Zaki♡📌

Yang, aku dh di cafe.

Lima menit tidak ada balasan membuat jantung Serena semakin berdebar.

Zaki♡📌:
Bentar, aku bru sampe parkiran.

Sontak Serena melihat kearah parkiran, meski tak begitu terlihat, ia berusaha mencari sosok pria yang sangat ia cintai itu. Butuh waktu beberapa saat untuk Serena mendapatkan siluet zaki. Saat pintu cafe otu kembali terbuka terlihat Zaki berjalan menuju ke arahnya, namun dia terlihat bersama seorang perempuan yang begitu ia kenal.

Jantung Serena berpacu semakin cepat dan keringat dingin pun sudah muncul di dahinya. Entahlah ia merasakan firasat buruk kali ini.

Diparkiran, Zaki membutuhkan waktu beberapa saat untuk meyakinkan Natayla.
"Na, jangan ginilah! Semua udah terlanjur, kita gak bisa nutupinnya lagi!"

"Zaki..tapi dia ade aku, aku gak tega bilangnya."
"Terus mau kamu, aku tetep jalan sama dia meninggalkan kamu sama anak yang ada diperut kamu, gitu? Kamu mau terus liat aku dipeluk sama dia, sementara hati aku udah sama kamu? Kamu mau liat dia lebih hancur pas orang lain bilang kalo kita punya hubungan? Justru aku gak mau dia terus tersakiti karna hubungan kita Na, aku gak mau dia tau kebenarannya dari orang lain!" Tekan Zaki dengan menggenggam tangan Natayla.

Natayla menghela nafas berat sebelum menatap manik coklat pemuda yang berada di hadapannya.
"Ak-aku bisa gugurin bayi yang ada di dalam perut aku kok, ak-aku gak-"
"Na, kamu gila?! Dia anak kita, aku gak akan izinin kamu buat gugurin dia! Dia gak salah apa-apa, Na. Yang salah kita!" mata Zaki melotot, tangannya mengepal keras dan sedikit meninggikan nada bicaranya, hal itu sukses membuat Natayla terkejut dan menangis.

"He-hei, maafin aku, aku gak ada maksud bentak kamu. Ak-aku juga kaget pas tadi kamu bilang mau gugurin anak kita." seketika kesadaran Zaki kembali saat melihat wanita dihadapannya sudah berkaca-kaca ingin menangis, lantas ia memeluknya erat.

Serena yang melihat dari kejauhan hanya bisa berdo'a agar apa yang dilihatnya itu tidak nyata.

"Sekarang apapun yang akan terjadi kita hadapi bersama ya, kamu gak boleh berfikiran yang aneh-aneh lagi ya." lembutnya mengusap rambut Natayla.

Natayla menatap manik coklat Zaki dengan ragu, lantas mengangguk dan berjalan disamping Zaki.

Serena menatap Zaki dan Natayla yang bergandengan tangan bergantian, hatinya terus menepis apa yang dilihatnya.

ObsesiOù les histoires vivent. Découvrez maintenant