🏳LeAta-02🏳

22.3K 2.1K 177
                                    

Sorry ya aku baru up hahahah, soalnya baru kelar nonton bioskop, harusnya nonton sri asih, eh taunya diundur sampe november:(

Ya jadinya malah nonton Pamali deh.

200 vote dan 75 komen yaaaa.

Lehan-Atalia

Atalia berjalan dibelakang tubuh tinggi Lehan, tinggi Atalia sebatas telinga pria dewasa itu, dan mata Atalia sedari tadi terus terpaku pada pantat bulat Lehan.

"Jangan lihatin pantat saya terus."

Teguran itu tak Atalia perdulikan, dia justru mensejajarkan langkah mereka lalu menepuk pantat Lehan pelan.

Membuat pria itu menegang kaget, wajahnya sontak memerah, dia mendelik pada Atalia dan menarik telinga gadis itu.

"Jangan lecehin saya, kamu gatau itu udah termauk pelecehan!"

Atalia mengangguk "Saya tau, tapi kenapa muka bapak merah?" goda Atalia dengan alis yang naik turun.

Lehan geram, baru hari pertama aja udah kaya gini, dasar siswi kurang ajar!

"Saya kaget, kamu jaga sopan santun, jangan keterlaluan, mau bagaimana pun saya guru kamu."

Gedikan bahu Atalia berikan, dia mengapit dagu Lehan pelan dan mengelusnya lembut.

Tubuh Lehan menegang hebat, dia tak pernah diperlakukan seperti ini dengan mantan-mantannya.

Bahkan selama ini selalu Lehan lah yang mengapit dagu mantan kekasihnya guna mencium bibir mereka.

Bahkan saat melakukan sex sekalipun, Lehan tak pernah mau didominasi, baru kali ini dia merasakan tekanan dalam aura seorang perempuan.

Senyum Atalia berikan, dia mengelus rambut Lehan pelan.

"Bapak manis, saya suka godain bapak." bisik Atalia tepat ditelinga Lehan.

Blush.

Wajah Lehan sudah merah sepenuhnya, dia menepis tangan Atalia lalu menatapnya marah, deru napasnya cepat.

"Kamu kurang ajar! Panggil orang tua kamu menghadap saya besok!"

"Orang tua? Ahh, orang tua saya udah mati Pak."

Raut wajah Lehan langsung pucat, dia menggigit bibir bawahnya lalu menunduk pelan.

"Maaf, saya gak tau."

"Gak papa kok, tapi saya bisa panggil Tante sama Om saya."

"Iya panggil saja mereka."

Atalia mengangguk, sejenak, Lehan bisa melihat ekspresi penuh kesedihan diwajah Atalia, Lehan jadi semakin merasa bersalah.

"Kalau saya boleh tau, orang tua kamu meninggal karena apa?"

Atalia mengedikan bahunya pelan.

"Udah ajal mereka Pak,"

Lehan semakin canggung, percakapan macam apa ini.

Akhirnya sampai ruang guru, mereka tetap diam dan Atalia hanya dihukum untuk membersihkan kamar mandi Guru.

....

"Ata pulang."

Tak ada sahutan sama sekali, rumah yang awalnya begitu hangat kini tersisa kesunyian yang menyedihkan.

Senyum miris Atalia berikan, dia merogoh kantung rok sekolahnya lalu menghubungi seseorang.

"Halo, ada apa kak Lia?"

"Kleian, lo dimana?"

"Aku, ada di rumah bang Zayan, kenapa?"

"Gue kesana ya."

"Boleh, kami tunggu ya."

"Hm, makasih."

Kleian dan Zayan adalah sepupu Atalia, sebenarnya masih ada Kaila dan Gabie, tapi kedua gadis itu sibuk sama pacar mereka.

Gabie sibuk ngurusin pacarnya di rumah sakit sementara Kaila sibuk ngurusin Elkan di rumah sakit jiwa.

Atalia ini anak dari Barina dan Herald, keduanya meninggal karena suatu insiden.

Saat itu Barina dan Herald sedang menaiki kereta api untuk pergi berlibur, ada Atalia juga.

Namun karena keadaan begitu ramai, Herald terdorong jatuh ke tengah rel dimana kereta api melaju, sesaat sebelum Herald dihantam kereta api, Barina ikut terjun ke rel dan keduanya mati bersama.

Tepat didepan mata Atalia.

Tubuh mereka hancur dihantam kereta api, Atalia hanya menerina cipratan darah dari tubuh orang tuanya.

Sampai saat ini, Atalia diurus tante Katarina dan tante Alira.

Keduanya mau mengurus Atalia, walau sempat terjadu cekcok soal kepengurusan Atalia, akhirnya semua damai dan Atalia tetap tinggal di rumah orang tuanya.

Hela napas kasar Atalia berikan, perkataan Lehan masih tergiang dikepala Atalia sampai saat ini.

"Talia, kalau kamu butuh teman untuk bercerita, saya bersedia."

Dengus geli Atalia berikan, hari ini lumayan seru karena kedatangan guru baru itu.

Dimana Atalia menggodanya terus, sampai wajah guru muda itu memerah malu.

"Haha, dia manis banget astaga, sayang dominan. Kalau submissive tadi udah gue pacarin."

Sebenarnya, Atalia tak suka suatu hubungan, dia tak pernah berpacaran sama sekali, karena takut kejadian orang tuanya menimpanya juga.

Ibunya ikut terjun karena tak bisa hidup tanpa ayah, jadi, ya mereka meninggalkan Atalia sendirian.

Tak apa, Atalia sudah terbiasa akan kesendirian dan kesunyian dihidupnya.

🏳Bersambung🏳

Sexy Math Teacher [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang