PART 11

61 9 0
                                    

Selamat Siang semuanya!! Ada yang nungguin cerita ini update atau engga? heheh...

jangan lupa Vote dan komennya ya biar author semangat, kalau author semangat kalian juga pasti senang karena update rutin, kalau bisa komen setiap paragrafnya karena vote dan komen kalian sangat berarti untuk author...

Selamat Membaca....

Malam hari sekitar pukul sepuluh malam aku masih berkutak dengan mesin jahitku, aku bersyukur memiliki bakat menjahit sehingga aku bisa menerima pesanan pakaian sehingga bisa menambah uang untuk berobat Mama. Kali ini aku sedang menyelesaikan jahitan seragam restoran milik Kak Adnan yang satu minggu lagi harus jadi dan ini adalah jahitan terakhir paling tiga hari lagi selesai.

Diruang tengah aku sendiri sedangkan Mama sudah istirahat dikamarnya, semenjak kemoterapi kemarin Mama semakin lemah kondisinya bahkan sering pusing, rambutnya sudah sering sekali rontok ditambah batuk-batuk, apalagi malam hari kadang aku merasa tak tega melihat Mama melewati sakit ini sendirian, dan seperti malam ini kudengar suara batuk-batuk Mama dengan keras dan jelas membuatku langsung beranjak dari dudukku dan menuju kamar Mama.

Kamar Mama tidak ditutup pintunya karena aku setiap malam sering menengok Mama sehingga pintu tidak ku kunci agar tak menganggu tidur Mama. Sesampai didepan kamar Mama aku mengintip dan terkejut mendapati Mama belum tidur dan sedang menatap sesuatu ditangannya yang kulihat seperti album, lantas akupun membuka pintu tersebut

"Mama kok belum tidur?" tanyaku kepada Mama dan melangkah mendekat, Mamapun tersenyum dan membenarkan duduknya

"belum ngantuk sayang, uhuk..."

"tapi ini udah malam Ma, Mama harus istirahat"

"iya sayang, tapi Mama belum ngantuk gimana?, lagian tadi siang Mama udah tidur malam banget, lah terus kenapa kamu juga belum tidur?"

"ini Ma aku nyelesain jahitan seragam punya Kak Adnan"

"udah selesai?"

"sedikit lagi sih Ma, Mama lagi ngapain?" tanyaku lebih mendekat kearah Mama

"ini Mama lagi lihat foto-foto kita dulu" katanya dengan memperlihatkan album foto kepadaku

"Mama kangen sama Papa yah?" tanyaku kepada Mama dengan menatap foto yang terlihat senyum bahagia disana ada foto Mama, Papa dan diriku waktu ulang tahun ke depalan dan ini merupakan foto terakhir kami bersama

"iya sayang, Mama rindu Papa, tadi siang Papa dateng ke mimpi Mama, Papa tambah ganteng sayang"

"benarkah Ma?, Papa curang kenapa engga dateng ke mimpi Yumna juga sih, Yumna juga kangen sama Papa"

"kamu juga kangen sama Papa Yum?"

"kangen, kangen banget Ma, biasanya setiap bulan Papa slalu datang dimimpi Yumna, tapi udah dua bulan ini Papa engga dateng, Papa jahat"

"engga boleh begitu sayang, mungkin Papa juga marah sama kamu karena lama engga nengokin Papa, gimana kalau besok kita nengokin Papa?, udah lama juga kan kita engga kesana"

"iya Ma Yumna sibuk kerja sama kuliah jadi engga nengokin Papa, oke besok kayaknya bisa Ma, lagian Yumna ke kampus jam sepuluh jadi pagi kita bisa kesana" kataku dan Mama mengangguk

"sini deketan Mama, kita lihat-lihat album foto dulu" kata Mama menggeserkan tubuhnya agar aku bisa ikut duduk bersandar disamping Mama, akupun mengangguk dan langsung duduk disamping Mama

"ini waktu Mama lahiran kamu sayang Papa sangat ketakutan dan juga setia banget nemenin Mama, walaupun Papa kamu takut darah tapi dia tetap ngotot nemenin Mama lahiran nak, dan setelah kamu lahir Papa langsung lemes dan hampir pingsan lihat tubuh kamu banyak darahnya, dan Mama sangat bersyukur Papa kamu engga pingsan waktu itu" kata Mama meceritakannnya kepadaku

Luka Hati Yumna (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang