PART 17

53 9 0
                                    

Sesuai janji author update dua bab nih, jangan lupa Vote dan komennya ya biar author semangat, kalau author semangat kalian juga pasti senang karena update rutin, kalau bisa komen setiap paragrafnya

Selamat Membaca...

Hari ini Yumna jatah kerja di toko bunga dan seharusnya hari ini dia berjaga dengan salwa, namun kata Mba Nina pemilik toko hari ini salwa tidak berangkat dan mengatakan bahwa Salwa izin ada urusan keluarga, tentu hal seperti ini tidak seperti biasanya bagi Salwa pasalnya Salwa tidak pernah izin tidak berangkat kerja bahkan sakitpun selama dia bisa mengendarai sepedanya dia tetap berangkat kerja, namun hari ini dia izin ada urusan keluarga dan tentunya hal tersebut membuat Yumna khawatir karena Yumna tahu Salwa sangat tidak suka jika harus berkumpul dengan keluarga ditambah baik keluarga dari sang Ibu maupun sang ayah, jika berkumpul dengan keluarga Ibunya pasti Salwa slalu disalahkan dan disama-samakan dengan ayahnya yang tentunya membuat Salwa merasa sakit hati dan tidak suka sedangkan jika berkumpul dengan keluarga sang ayahpun dia merasa tidak dianggap dan slalu mendengar mereka menjelek-jelekan ibunya yang katanya tidak becus merawat sang ayah hingga sang ayah memilih bercerai dan mencari wanita lain. Setelah itupun Salwa jadi tidak pernah mengikuti acara keluarga lagi dan hal tersebut membuat Yumna heran akan izin salwa karena acara keluarga

"masa sih Mba?, tapi Salwa pernah bilang sama aku dia engga pernah mau kalau ikut acara keluarga lagi, baik acara keluarga ibunya ataupun ayahnya"

"ya aku engga tahu sih Yum, soalnya tadi malem dia telepon Mba, ya Mba iyain aja, tapi Mba heran juga Yum soalnya suara Salwa kaya menangis gitu"

"beneran Mba?"

"iya setelah itu teleponnya langsung ditutup sama dia, aku telepon kembali nomernya engga aktif"

"pasti ini ada apa-apa sama salwa Mba"

"iya kayaknya Mba juga khawatir sama dia Yum, tadi pagi aku telepon lagi nomernya juga engga aktif"

"coba sekarang aku telepon dia" kata Yumna dan langsung merogoh saku jensnya dan mengambil ponselnya setelah itu dia langsung mendial nomer Salwa dan menelponnya, namun pada deringan ke lima tidak diangkat dan setelah itu suara operator yang keluar

"nomernya engga aktif juga Mba"

"iya memang nomernya engga aktif"

"ya ampun aku khawatir banget sama Salwa Mba, soalnya dia kan tinggal sendiri dirumahnya takut dia kenapa-kenapa, dan dua hari yang lalu aku sempat teleponan sama dia Mba, dan dia sempat bertanya kalau misal aku keluar dari kerjaan dan ikut ayah gimana?, waktu itu dia ngomong kaya begitu sama aku, aku ya jawabnya ya kalau dia nyaman tinggal sama ayahnya ya silahkan aja"

"owh iya Mba inget tadi malem juga aku sempat dengar ada suara bapak-bapak teriak memanggil Salwa terus setelah itu teleponnya langsung ditutup"

"ya allah pasti ada yang engga beres sama Salwa Mba aku khawatir banget sama dia Mba soalnya Ayahnya Salwa suka marah-marah dan juga sering main tangan sama Salwa makanya dia engga mau tinggal sama ayahnya dan lebih suka tinggal sendiri, tapi kemarin dia telepon tiba-tiba ngomong kaya begitu sama aku aku kan jadi kaget Mba"

"iya yah Yum, kasihan banget Salwa padahal dia masih kecil dan harus merasakan hidupnya susah begini"

"iya Mba, ya udah nanti pulang kerja aku ke rumahnya aja"

"tapi kan malam Yum"

"engga masalah Mba, bukannya aku udah sering pulang malam"

"iya sih Yum, tapi jalanan ke rumah Salwa kan sepi Yum ya walaupun pas didaerah rumah salwa ramai"

Luka Hati Yumna (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang