PART 13

55 9 0
                                    

Selamat Malam semuanya!! Author kembali lagi...

jangan lupa Vote dan komennya ya biar author semangat, kalau author semangat kalian juga pasti senang karena update rutin, kalau bisa komen setiap paragrafnya karena vote dan komen kalian sangat berarti untuk author...

Selamat Membaca.... 

Setelah pertemuan dengan Ayra dan Dimas, Daffa langsung pergi menuju tempat Gym miliknya dan ternyata disana sudah ada Rizal yang tengah meninju samsak. Daffapun langsung menanggalkan pakaiannya dan hanya menyisahkan kaos putih dan celana pendeknya selanjutnya dia langsung meninju samsak dengan kuat membuat Rizal yang barusan istirahat heran menatap sahabatnya yang sepertinya sedang menahan emosi, Rizalpun sepertinya tahu permasalahan apa yang dihadapi sahabatnya itu pasti tidak jauh jauh dari wanita yang dicintainya.

Rizalpun hanya membiarkan dan melihat Daffa dengan kerasnya memukul samsak didepannya, dan membiarkan Daffa meluapkan emosinya karena Rizal tahu Daffa membutuhkannya, memang walaupun kita sudah mencoba ikhlas mau bagaimanapun sulit dijalankannya.

Hingga setengah jam berlalu akhirnya Daffa menghakhiri pukulannya disamsak dan langsung menghempaskan tubuhnya disamping Rizal, Daffapun langsung menegak minuman yang ada ditangan Rizal membuat Rizal hanya menatap sahabatnya dengan kesal.

"kenapa?, ada masalah lagi?" tanya Rizal kepada Daffa setelah melihat Daffa sudah kembali tenang

"gue udah berfikir matang tentang ucapan lo kemarin?"

"apa?"

"gue mau mencoba ikhlasin Ayra"

"Waw itu baru sahabat gue lo Daff, bagus deh kalau begitu jadi gue engga seneb lagi lihat lo galau melulu"

"sialan lo"

"hahahaha iya bener lah, lihat lo galau tuh nakutin tahu tiba-tiba ngamuk sendiri tiba-tiba diem ngalamun asli gue lihatnya ngeri banget, kaya cewe banget lo"

"setidaknya gue engga nangis kaya cewe"

"iya sih itu yang paling penting, terus ada angin apa lo tiba-tiba ngomong lo mau ikhlasin dia?"

"karena gue tahu, kebahagiaan dia bukan sama gue, gue sama dia Cuma dianggep sahabat engga lebih jadi gue sadar diri aja, ditambah gue melihat kebahagiaan dia dengan lelaki lain secara langsung"

"wah seriusan lo?"

"iya, gue tadi ketemu sama tunangan Ayra di kedai"

"kok bisa sih Daff?"

"ayra meminta gue buat ketemu sama dia, dan dia juga pengin ketemu sama gue ya gue engga bisa menolak kan, akhirnya gue tadi ketemu dengan dia"

"coba ceritain lebih detail dong Daff gue kepo deh"

"lo kaya cewe banget Zal"

"ya gimana gue engga kepo lah, lo ketemu sama tunangan wanita yang lo cintai kan mantep banget, hati lo aman kan Daff"

"ya lo lihat gimana?"

"ya kaya patah hati sih" kata Rizal santai dan sukses mendapat pukulan dari Daffa

"cepet cerita gue kepo"

Flasback on

Daffa yang melihat Ayra tersenyum kepadanya dan genggaman tangannya ditangan sang lelaki membuat sisi hatinya merasa nyeri namun tentu hal tersebut dia tutupi dengan senyum tipis dibibirnya

"sorry telat" kata Daffa dan duduk didepan Ayra dan juga lelaki yang bernama Dimas

"engga masalah kita juga baru sampai" kata lelaki tersebut dan Ayrapun mengangguk menyetujui ucapannya

Luka Hati Yumna (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang