part24

4K 197 1
                                    

_
_
_
_
_
_

Alderick mengendarai motor nya dengan kecepatan tinggi,banyak pengendara lain yg mengumpatnya karena ugal-ugalan dijalan,saat ini tujuannya adalah markas Trevas

Alderick sudah sampai di markas dia langsung saja masuk,didalam markas sudah banyak teman -temannya disitu maupun anggota trevas,pemuda itu langsung duduk di sofa yg ada disitu,lalu meraup wajahnya kasar, teman-temannya yg melihat itu kebingungan, tidak biasanya alderick sekacau ini,batin mereka

Jerry memberanikan diri mendekat ke alderick, jerry menepuk pelan bahu pemuda itu

"Masalah apa?"tanya jerry, alderick menatap jerry"putus"ujarnya,jerry mengangguk paham,sedangkan teman-temannya yg lain tidak mengerti apa yg diucapkan alderick

"Mending Lo kekamar atas aja, istirahat tenangin pikiran Lo dulu"ujar Jerry,alderick mengangguk dan langsung menuju kamar atas yg berada di markas ini. Setelah kepergian alderick, semua orang yg ada disitu menatap jerry,dengan tatapan bertanya, Jerry yg paham pun langsung menjelaskan kepada teman-temannya itu"alderick sama kayara putus"ujarnya,sontak membuat semua orang yg ada disitu menatap tak percaya

"Bagaimana bisa,kayara gk mungkin putus sama alderick,kalian tau kan kayara itu cinta banget sama Al"ucap deinal tak percaya

"Iya kita semua tau itu,tapi kayara yg dulu sama yg sekarang itu beda,setelah kayara kecelakaan dia berubah drastis"ucap haikal,mereka semua menganggukkan kepalanya,benar juga apa yg dibilang haikal,pikir mereka

"Kayara sama alderick putus bukan tanpa sebab,bonyok gue dan bonyok alderick menjodohkan kiyara dan alderick,dan sekarang mereka akan tunangan"jelas delino yg sedari tadi diam,mereka semua kaget mendengar penjelasan dari delino

"Yg bener lu,wah parah sih bonyok lu,mereka udh tau kalau kayara dan alderick itu pacaran,kok malah yg dijodohin sama Al itu kiyara,gue jadi bingung"ujar haikal

"Kasian dedek emes gue"ujar deinal,"dedek emes dedek emes,dulu aja Lo bilang sama kayara kalau dia nenek lampir, sekarang sok-sokan lu bilang dedek emes"ledek haikal,tawa mereka semua pecah saat mendengar ledekan yg diberikan Haikal kepada deinal,sedangkan deinal mukanya sudah merah"itu kan dulu Bagong, sekarang gk,kayara udh berubah menjadi dedek emes gue,bukan nenek lampir lagi"jelas deinal bangga,sontak haikal meliriknya sinis"bisa aje lu Bambang"

Di kamar atas markas, alderick memukul dinding kamar hingga membuat tangannya berdarah,pemuda itu meluapkan amarahnya dengan memukul dinding

"GUE CINTA SAMA LU KAYARA,GUE CINTAA,GUE GK MAU PUTUS"teriak alderick,untung saja kamar ini kedap suara jadi teman-teman nya gk bakalan dengar teriakan alderick

Alderick bersandar di dinding kamar,"gue cinta sama lu kayara,gue cinta,gue gk mau putus,gue akan perjuangin Lo,gue janji,gue gk mau pisah dari Lo"gumamnya sambil menutup mata,pemuda itu sudah tertidur karena kecapekan,dan terus menyebut nama kayara.

Dilain tempat,kayara masuk kedalam rumahnya,pandangan kosong,gadis itu berjalan menuju kamarnya,hingga suara teriakan menyadarkan nya,

"KAYARA"teriak lira,kayara berbalik menatap mommy nya

Lira maju kehadapan kayara,dan..

"PLAKK"

Hening, seketika suasana menjadi hening"DARI MANA SAJA KAMU,BARU INGAT PULANG?,IYA?, GARA-GARA KAMU ALDERICK MENINGGALKAN KIYARA DI CAFE,ANAK SIAL KAYA KAMU GK PANTAS TINGGAL DI RUMAH INI,DASAR ANAK PEMBAWA SIAL"teriak lira tepat dihadapan kayara,bara,delino dan kiyara,segera berlari keluar kamar ketika mendengar teriakan lira, kayara terus menangis,dia menundukkan kepalanya, tidak berani menatap lira

"Ada apa ini lira"ujar bara dingin

"Anak pembawa sial ini,gk pantas tinggal di rumah ini,usir dia dari sini mas, usir"bentak lira menunjuk kayara

"Gara-gara anak sial ini, alderick meninggalkan kiyara di cafe"lanjutnya

Kiyara yg melihat itu langsung memeluk kayara"udah ya, jangan nangis"

"Kiyara, apa-apaan ini,lepas anak sial itu"tukas lira

"Lira,dia itu anakmu,jangan bersikap seperti itu,kayara tidak akan pergi dari rumah ini"ucap bara dingin

"Terserah,tapi aku tidak akan menganggap anak sial ini,anakku,gadis ini hanya pembawa sial"tukas lira

"Lira jaga omongan mu,dia itu anakmu,darah dagingmu"tegas bara

"Kenapa sih mas,kamu selalu membela anak sial ini"sentak lira

"Karena dia darah daging ku juga lira,darah daging kita"tegas bara

Lira menatap sinis kayara"ingat anak sial,saya tidak akan pernah menganggap mu sebagai anakku,"

"Saya menyesal melahirkan anak pembawa sial kaya' kamu"ujar lira sinis,lalu pergi dari sana menuju kamarnya

Bara yg melihat kayara mendekap gadis itu erat"omongan mommy gk usah dimasukin kehati Aya ya?,Daddy ada sama Aya,Daddy gk akan ninggalin Aya"ujar bara lembut

"Aya gk tahan lagi dad,mommy gk nganggap Aya sebagai anaknya,untuk apa Aya hidup,Aya gk tahan lagi"tangis kayara pecah di dekapan bara

"Syutt,udah ya sayangnya Daddy, Aya gk boleh ngomong gitu,kan masih ada Daddy yg sayang sama Aya"ucap bara

"K-kalo,d-daddy ninggalin Aya kaya' mommy,Aya bakalan bunuh diri,untuk apa Aya hidup kalau gk ada yg sayang sama Aya"lirih kayara

"Gk bakalan sayang,Daddy bakalan terus sama Aya,jangan nangis lagi ya,Aya jadi jelek nih,gk malu apa diliatin Abang ino,sama kiyara"ujar bara

Kayara menghapus air matanya,perlahan melepaskan pelukannya"Aya gk nangis lagi"ujarnya lucu,membuat bara terkekeh gemas"iya Aya gk nangis lagi"ujar bara

"Sekarang,Aya ke kamar gih,istirahat pasti Aya capek kan?"ucap bara,kayara mengangguk lalu pergi menuju kamarnya

Setelah kepergian kayara,bara menatap delino dan kiyara"jaga kayara,"ujarnya lalu pergi dari sana meninggalkan kiyara dan delino terdiam

"Bang, ini semua karena aku kan? Aku udah rebut kak Al dari kayara"lirih kiyara pandangan kosong

Delino menggeleng lalu mendekap erat tubuh kiyara"enggak,ini bukan salah Kiya,ini semua udah takdir"ujar delino lembut,"coba aja Kiya enggak datang kerumah ini pasti keluarga ini gk ada masalah"kiyara

"Jangan pernah berfikir kaya' gitu,ini semua gk salah Kiya, sekarang kiya ke kamar gih,istirahat ya tenangin pikiran kita dulu"ujar delino

Kiyara berjalan menuju kamarnya, delino yg melihat itu meneteskan air matanya"kenapa jadi gini, gue maunya keluarga ini bahagia bukan malah terpecah belah kaya' gini"ujarnya lirih lalu pergi dari sana menuju kamarnya.

_
_
_
_
_
_
_

Eya or Aya (End)Where stories live. Discover now