Part 26

1.1K 135 30
                                    

Notes : kaga gue edit jadi kalo ada typo merem aje seperti biasa ye..


Setelah menikmati sunset, pasangan muda ini berjalan bergandengan tangan menyusuri taman kecil dekat sungai untuk sampai ke lahan parkir.

“Seneng banget aku hari ini..” ucap Rosie sambil mengeratkan genggamannya ke tangan Jisoo.. sebelah tangannya lagi menggenggam boneka unicorn untuk oleh oleh winter.

“Nanti kita liburan bertiga ya..” sahut Jisoo.

“Iya.. nanti ajak Winter ke sini.. terus kita ke kebun binatang juga.. terus..”

“Woah woah woah.. santai bu.. satu satu ya..” sahut Jisoo sambil terkekeh lalu mengecup tangan Rosie.

“Ga sabar aku ngajak dia pasti seru kan sayang.”

“Iya.. nanti kita ajak Winter jalan jalan kemanapun kamu mau setelah pemilihan selesai.”

Mendengar perkataan Jisoo, Rosie seperti kembali teringat dengan kenyataan pahit. Dia mengingat bahaya yang setiap saat bisa merenggut Jisoo dari sisinya. Dia berhenti ditempat membuat Jisoo memandangnya. Rosie memeluk tubuh Jisoo dengan erat. “Aku ga mau kehilangan kamu.. dan aku ga akan biarin apapun merenggut kamu dari sisiku dan winter.”

“Aku juga ga mau kehilangan kamu sayang.. jangan terlalu kuatir..” sahut Jisoo sambil mengelus rambut Rosie. “Sudah jangan sedih sedih, kita mau bersenang senang disini.. masi kita pergi dari sini nona.” Ucap jisoo dengan senyum jahil.

Rosie melepaskan gandengan tangannya. “Nona? Maaf.. apa aku mengenalmu?”

“Oh? Kamu tidak mengenaliku? Aku wanita paling menawan di kota Incheon..”

“Begitukah? Maaf tapi aku tidak tertarik.. aku sudah memiliki istri dan seorang anak yang cantik.” Ucap Rosie dengan percaya diri mendalami perannya.

“Sayang sekali.. padahal kupikir aku bisa mengundangmu makan Ramyun di rumahku…” Sahut Jisoo dengan senyum nakal.

Tentu Rosie mengerti maksud terselubung dari si pervert di hadapannya ini. “Ramyun??”

“Iya.. aku ahli membuat Ramyun.. Nona mau coba?” ucapnya sambil mengedipkan mata.

Tingkah konyol Jisoo membuat Rosie terbahak.. “Aku tak tahan lagi ayo kita pulang.. mari kita coba Ramyun buatan seorang kim jisoo.”

“Baiklah… tapi aku harus mengingatkan kalau Ramyun spesial buatanku tidak gratis Nona..” ucap Jisoo sambil mengayunkan telunjuknya di depan Rosie.

“Tenang aku bisa bayar.. aku punya black card milik istriku.”

“Ooooh.. bayaranku lebih mahal dari itu..”

“Hahaha.. sudah jangan bercanda lagi.. aku jadi lapar ketika bicara tentang makanan.” Ucap Rosie sambil menarik tangan Jisoo ke mobil.

***

Setelah sampai di rumah, Jisoo dan Rosie mandi lalu seperti yang dijanjikan, Jisoo memasak ramyun spesialnya sedangkan Rosie menyiapkan bir dingin dan memilih film yang akan mereka putar sambil makan nanti.

Mereka makan dengan tenang sambil menonton film. Betul seperti yang dikatakan, Ramyun buatan Jisoo memang spesial sampai sampai Rosie tak butuh waktu lama untuk menghabiskannya.

Jisoo yang melihatnya tersenyum. “sebegitu enaknya kah sampai habis ga bersisa gitu.”

Rosie mengangguk semangat sambil mengelus perutnya yang kenyang terisi. Mereka berdua melanjutkan menonton film sambil sesekali meneguk bir dingin di meja. Dengan tangan yang betaut dan kepala yang bersender di bahu Jisoo, Rosie bertanya “Jika kita ini hanya orang biasa.. tanpa embel embel harta dan kekuasaan.. akan seperti apa kehidupan kita sekarang ya.”

Love - RWhere stories live. Discover now