After You

99 47 288
                                    

Harga diri seseorang seperti kaca, walau di cemarkan masih bisa dibersihkan.
~Asma Nadira~

❇️❇️❇️

***
Beberapa hari lagi haflah akhirussanah, akan tetapi Rani belum kembali ke pesantren membuat seluruh calon alumni kaum hawa itu sangat mencemaskannya. Rani pamit pulang tiga bulan yang lalu tanpa ada kendala karena sakit atau apapun itu.

"Ana harus pulang, ukh. Ada beberapa urusan yang harus ana selesaikan. Ana sudah ijin pada abah yai dan beliau beri ijin." Pamitnya tiga bulan yang lalu.

Jarak yang di tempuh cukup jauh jika harus menjenguk Rani, karena gadis itu tinggal di Bandar Lampung.

"Girls, apa Rani vakum dunia Telekomunikasi? Semua akun sosmednya offline termasuk whatsapp," cemas Tantri.

Tiffani melonjak kaget, "Seriusan?"

"Yaelah ... kamu kemana aja ukh, coba aja cek sosmednya," pinta Salsa.

Tiffani meraih benda pipih milik Misti dan mendesaknya membuka beberapa aplikasi.

"PIN?" desak Tiffani.

"Tanggal lahir ana," jawab Misthi datar.

Gelagat Tiffani membuat Salsa dan Tantri mengerutkan dahinya.

"emang, handphone kamu kemana, ukh?" cicit Tantri.

"Sekarang Hp ana kentang, ukh. Belum ada plan juga buat beli Hp baru, huh," decak Tiffani dengan fokus yang tidak bisa teralihkan, search akun milik Rani.

cup ... cup ... cup ...

"Kasian ...." lirih Tantri dan Salsa memelas.

Misthi membekap mulutnya sendiri menahan tawa, tak lama ia refleks mengusap kepala Tiffani.

***
Di balkon depan kamar khodijah, Mikaila bersama para santriawati lainnya tengah memanjakan indera penglihatan mereka dengan memandangi alam sekitarnya. Tampaknya mereka sangat menikmati suasana yang berbeda dan sebenarnya sangat ricuh saat ini. Hajatan besar-besaran akan segera di gelar di lingkungan pondok pesantren.

Sekitar satu bulan yang lalu hingga kini, semenjak tanggal haflah di tetapkan bulan lalu dan undangan wali santri sudah di sebar di hari-hari setelahnya, seluruh santri kelas satu dan dua yang sedang menikmati fase class meeting sampai akhirnya libur sekolah, mereka sengaja di sibukkan dengan kegiatan gebyar lomba selama sepekan yang di lanjut gotong royong.

Pekerjaan yang terberat pun akan di rasa sangat ringan jika di lakukan bersama-sama. Kegiatan gotong royong yang di laksanakan dua minggu menjelang haflah melibatkan tenaga dan pikiran seluruh penghuni pondok pesantren. Dari mulai para santri, pengurus OSIP, bahkan asatidz, kadang pak kyai Mustofa dan gus Syauqi mengontrol dan turut membantu. Tiap tiga hari sekali usai pengajian malam berakhir, pembimbing dan pengurus OSIP mengadakan rapat tertutup membahas topik yang sama. Jika menyangkut agenda kegiatan santri akan di umumkan di jam mudzakaroh.

Sesibuk apapun santri tidak akan kehilangan kewajiban mengikuti kegiatan pondok yang sudah terjadwalkan. Mereka tetap giat tholabul 'ilmi dan jika ada jam kosong mereka ambil kesempatan untuk kembali bergotong royong atau melakukan kegiatan gladi resik baik individu atau berjama'ah.

Asmara di Dinding AsramaWhere stories live. Discover now