It if we tried

1.8K 139 3
                                    

Jangan lupa Vote & Comment, ya!
Selamat Membaca🐣

.

.

.

.

BRAKKKK

.

"Bos, maaf saya lancang--hah,,hh,,hah,, mereka sudah siap di lantai bawah"

Fedrick menatap orang kepercayaannya cukup lama sampai ia menganggukkan kepala. "Justin"

"Ya, Bos?"

"Aku mengemban tugas penting untukmu. Apakah kau siap?"

Justin sempat berpikir sejenak sebelum menjawab, "apapun yang Bos perintahkan, saya sudah siap" Ucapnya dengan yakin.

Fedrick mendekat pada sang Istri dan anaknya di gendongan. "Sayang. Pergilah dengan Justin. Dia akan menjagamu dan Kana dengan baik"

Freya shock dengan pernyataan yang ia dengar.

"Lalu kamu bagaimana, sayang? Ikutlah bersamaku dan Kana" Pinta Freya sambil meraih pergelangan tangan sang Suami.

Fedrick menggelengkan kepala dalam keadaan tertunduk. "Maaf. Aku tidak bisa pergi bersama kalian. Disini, ada mereka yang membutuhkanku untuk memimpin. Kamu pergilah. Selamatkan dirimu dan anak kita. Aku,, aku akan menyusul kalian setelah urusan disini selesai" Berusaha melepas pegangan Freya darinya namun, Freya langsung mengeratkan pegangannya.

"Tidak!!"

"?"

"Aku tidak mau pergi kalau kamu juga tidak pergi--hikss"

"Tapi sayang, ak---"

"Sigh,, hik,, nggh,, ekk,, oekk" Kana kembali merengek.

Fedrick dan Freya melirik ke arah Kana. "Demi Kana. Kamu harus pergi dari sini, sayang"

Freya menggeleng ribut. "Hikss,, hik,, tidak,, aku--hiks,, aku tidak mau meninggalkanmu, hikss,, kita,, kita sudah janji untuk sehidup semati. Aku tidak bisa meninggalkanmu"

"Lalu, bagaimana dengan Kana?" Tanya Fedrick sambil menghapus air mata di pipi sang Istri.

Freya terisak.

Jika boleh egois, Freya tidak mau meninggalkan Suami maupun anaknya.

Tapi, keadaan sekarang memaksanya untuk memilih.

Beberapa detik kemudian, Freya berbalik lalu menyerahkan Kana ke tangan Justin. "Jaga dia baik-baik--hikss,,,"

"N--Nyonya"

Freya beralih ke keranjang Kana. Memasukkan selimut, bantal, dan tumpukkan uang kertas ke dalam keranjang lalu menyelipkan gagang keranjang ke tangan Justin yang terbebas. "Ini tempat tidur Kana. Untuk membeli keperluan Kana, saya sudah menyiapkan uang nya untukmu, Justin, tolong awasi Kana untuk saya. Saya mohon. Jaga anak saya dengan baik--hikss,, kalau perlu, jaga lah Kana dengan nyawamu--hisks,,hikss,,,hik,,,hikss,,,"

"Sayang" Fedrick datang dan memeluk sang Istri erat-erat untuk menenangkannya.

Fedrick melirik Justin. "Kalau kau merasa tidak sanggup merawatnya, kau boleh lempar ke tangan orang lain tapi dengan catatan---kau harus tetap mengawasi orang itu & Kana dari belakang. Mengerti?" Menekankan nadanya di akhir kalimat.

Justin melirik kedua wajah Bos nya lalu melirik Kana di gendongan secara bergantian. "Baik. Nyonya dan Bos tidak perlu khawatir. Saya akan menjaga Tuan Kana dengan baik"

Papa, I Love You! 🔞⚠️|| GULFMEW {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang