Jangan lupa Vote & Comment, ya!
Selamat Membaca🐣.
.
.
.
TOK TOK T--TOK TOK
TOK TOK TOK TOK----
CEKLEK
.
"UWAAAAAA!!"
.
BLAM
.
"Hah,,,hah,,,h--hah" Miu menetralkan nafas terkejutnya di dalam kukungan Kana pada dinding mansion yang dingin.
Tangan kanan Kana membelai setiap jengkal kulit wajah Miu dan tanpa Miu sadari, Kana terus memajukan wajahnya, sedikit demi sedikit. "Besok dan selamanya, tidak perlu mengetuk karena pintuku selalu terbuka untukmu" Tersenyum dan---
CUPPP
Menyesap bibir berisi Miu yang sangat menggairahkan, melupakan dinginnya udara karena posisi Kana saat ini baru selesai mandi, hanya memakai handuk yang melilit pinggang untuk menutupi aset pribadi milik Miu seorang.
"Mmmpphh,,,mmm"
"Empp---na--emm,,,, mmmpp--Kan-mppp--ahhhm"
Miu sulit melepaskan diri, sebagaimana ia sudah berusaha dengan memukul pundak singa lapar yang pernah berstatus sebagai Anak Angkatnya tersebut.
Tidak lupa, Kana memasukkan lidah panjangnya tanpa izin ke rongga mulut untuk meraup saliva manis milik Miu kemudian menyedotnya sebanyak yang bisa ia raup.
"Kan---hemmmmpppppp!!!!"
Walau sebenarnya Kana belum puas, ia lebih memilih untuk mengalah dan membiarkan Miu untuk bernafas.
"Hah--uhukk,, hah,, hahh---ishhh---"
.
PUK
.
Memukul dada bidang Kana. "Kebiasaan" Memberi tatapan sinis yang semakin menambah kesan imut di mata Kana.
"Terima kasih, aku memang luar biasa, kan? Aku tahu" Menarik sudut bibir.
Miu tidak bicara lagi lalu memalingkan wajahnya ke bawah dan sontak membuat Miu terkejut sekali lagi karena sejak tadi, tubuh Kana hanya di balut dengan handuk.
Miu reflek menutup wajahnya memakai dua tangan lalu membelakangi Kana. "Shiaaaaaa!!!! Cepat pakai baju!!"
Melihat reaksi gemas yang Miu lakukan, tak elak membuat Kana semakin ingin mengerjainya. Diam-diam ia membuka lilitan handuk, menampilkan adik kekar Kana yang mengacung dengan gagah ke depan sedangkan Miu, masih menutup mata dan menunggu.
Kana berjalan santai menuju lemari besar lalu memilih pakaian kantor dengan gerakan lambat seolah di buat-buat agar Miu menjadi tidak sabar dan melihat ke arahnya.
"Kenapa datang ke kamar? Oh, apa kamu merindukanku?"
"Ku dengar kalau kamu mau pergi"
Menaikkan sebelah alis. "Lalu?"
"Ehm,, b-boleh aku ikut?"
"Tidak"
Deg
Jawaban Kana begitu cepat, singkat, padat, dan jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa, I Love You! 🔞⚠️|| GULFMEW {END}
General Fiction🔞 AREA ♦ BXB ♦ 21+ Mature Content ⚠️ BANYAK ADEGAN KEKERASAN Siapkan mental kalian 🤪 Menceritakan nasib nahas seorang anak kecil nan polos bernama Miu Suppasit yang baru menginjak usia 15 tahun. Miu kecil dengan tega di jual oleh Ibu kandung sendi...