Bagian 18

1.6K 245 16
                                    

Attention
-Jingga Senja-

○○○●●●○○○

"Masih belum ada perkembangan?"

Kayan yang semula tengah bergulat dengan isi otaknya sendiri, menoleh pada istrinya yang baru saja masuk ke ruang kerjanya ikut duduk disampingnya setelah meletakan secangkir kopi hitam. Wanita bardaster hitam itu terlihat sudah siap untuk tertidur, namun sayang dirinya masih harus menyelesaikan beberapa urusan.

Pria itu menyesap cairan hitam sehingga rasa pahit langsung menguasai indera pengecapnya. "Mas lalai." Sunny mengernyitkan keningnya dalam, memandangi sang suami dengan tatapan bingung.

"Maksudnya?"

Kayan melirik sesuatu sebelum akhirnya menarik sebuah map biru dan menyerahkannya kepada Sunny. "Catatan Lala selama disekolah saat dia masih SMP." Dengan cepat Sunny membuka map tersebut dan membaca setiap deretan kalimat yang ada disana.

Raut wajah Sunny berubah begitu masam saat mendapati nama Nayla dalam catatan tersebut serta beberapa siswi lain. Tertera bahwa Nayla menjadi korban perundungan ketika kelas dua SMP dan dua orang siswi yang menjadi tersangka telah diberi tindakan hukuman oleh pihak sekolah, namun seolah tak jera saat semester berikutnya mereka kembali melakukan perundungan terhadap Nayla sampai akhirnya diberi sanksi skorsing selama dua minggu. Tapi bukankah ini terlalu ringan bagi hukuman seorang perundung?

Nayla mengalami kesulitan sejak masih sangat muda dan gadis itu memilih untuk diam alih-alih mengadukannya kepada orangtua, entah apa yang dipikirkan guru-guru Nayla dulu sehingga juga ikut memilih bungkam. Akihat dari masa lalu Nayla yang bisa dikatakan sangat berat, semua itu berimbas pada hari sekarang.

Kenapa Nayla hanya diam saja?

"Apa Mas setidak acuh itu sampai-sampai Mas gak tau kalau anak Mas sendiri mengalami hari yang mengerikan selama disekolahnya. Mas berpikir selama ini udah berhasil menjadi seorang ayah yang baik untuk Lala, tapi ternyata Mas salah besar. Nayla menjadi korban bullying selama bertahun-tahun dan Mas gak tau sama sekali. Mas gagal, San!" Sunny terhenyak, tidak tahu harus bereaksi seperti apa setelah membaca map berisi kasus-kasus menyangkut Nayla selama disekolahnya.

Dirinya bahkan ikut terkejut. Nayla, si gadis yang dulu selalu curhat mengenai pacarnya pada dirinya, berubah menjadi diam begitu saja dan alasan semua itu karena ini.

"Sekolah menyetujui permintaan Lala untuk bungkam karena merasa diuntungkan juga. Jika Lala bilang sama kita maka aku pasti akan usut kasus itu sampai ke meja hijau, tanpa ampun dan reputasi sekolah mereka juga akan memburuk. Mereka seolah memiliki kesempatan dengan memanfaatkan kelemahan Lala. Dan aku ... aku bodoh karena gak pernah tau seburuk apa masa remaja Lala. Aku menyebut diri aku sebagai seorang ayah setelah membuat Lala terjebak didalam lingkaran setan ini.

"Nayla, bahkan sejak bayi dia gak lepas dari masalah sampai akhirnya membuat dia trauma. Dia bersikap kasar karena merasa terancam dan untuk melindungi dirinya sendiri, Lala merasa gak ada yang peduli. Lala gak bisa melihat kasih sayang aku karena perlakuan aku padanya sejak dia masih kecil. Padahal Lala hanya butuh didengarkan, tapi aku sama sekali gak bisa memberikan itu." Setitik cairan bening terjatuh dari pelupuk mata Kayan. Pria itu mengepalkan kedua tangannya dengan erat disertai tatapan penuh perasaan bersalah.

"Mereka yang udah nyakitin Lala sampai hari ini hidup dengan tenang dan tertawa bahagia, sedangkan anak aku -dia harus terkudung didalam rasa takut dan juga kemarahan. Seumur hidupnya, Lala akan merasakan kemarahan itu. Semua ini salah aku, jika sejak awal aku bisa tegas dan gak pernah menerima perjodohan Mama dengan Kinara. Mereka gak akan terluka dan Lala gak akan memiliki nasib seperti ini."

Attention - Goodbye Winter✔ (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang