19. Love Shoot?

182 14 2
                                    

Hari ini adalah hari pertama Shaka tidak berangkat sekolah karena skorsing yang ia dapatkan. Untuk mengisi kegabutannya, ia menyibukkan diri dengan membantu sang Mama yang tengah beberes rumah.

"Shakaa, kamu yang ngepel, ya? Biar Mama yang nyapu."

Laki-laki itu mengusap keningnya dengan punggung tangannya setelah ia selesai membersihkan halaman rumah.

"Jangan, Ma. Mama kan lagi hamil Adek. Biar Shaka aja. Mama yang ringan-ringan aja ya, Ma?"

Clarysa tertawa kecil sambil mengelus perutnya. "Adek malah seneng bisa bantu Kakaknya."

"Tapi, Ma—"

"Mama gak nerima bantahan."

Shaka ternganga. Ia melihat Clarysa yang sudah mulai menyapu dengan santainya.

"Tapi kalo Mama udah mulai capek, Mama langsung duduk aja, ya? Biar aku yang ngelanjutin."

Clarysa tertawa renyah. "Iya, Shakaa."

Wanita itu menyapu sambil tersenyum ketika membersihkan semua sudut rumah. Dalam hati ia bersyukur memiliki dua laki-laki yang sangat gentle dalam menjaga dirinya.

"Owh iya, kamu sama Leysa gimana?" Tanya Clarysa iseng mengingat putranya itu memajang foto Leysa di dalam bingkai lalu di letakkan pada meja belajarnya.

Wajah Shaka langsung sumringah. Ia menatap wajah sang ibu dengan mata berbinar terang. "Baik, Ma. Doain cepet jadian, yaa?"

Clarysa tertawa. "Iya, iya. Pacar hasil ngerebut aja bangga kamu."

"Ishh, Mama!" Shaka meracau kesal. Ia cemberut dan mengepel lantai dengan sedikit kasar.

"Sebenernya kalo kamu bersaing secara sehat, Papa kamu gak bakal semarah kemarin. Nyatanya kamu masih di diemin sama Papa, 'kan?"

Shaka mendelik mendengarnya. Ia berdiri tegak layaknya seorang abdi militer dengan satu tangannya memegang gagang pel. "Demi cinta, akan aku lakukan segalanya."

"Congormu."

Tiba-tiba seorang pria melewati belakang Shaka membuat remaja itu ternganga. "LOHHH, ITU ABIS AKU PEL, PAPAA!!"

Revan lewat dengan begitu santainya. Ia mendekati istrinya yang terbahak melihat kelakuan dua laki-laki yang tinggal di rumah ini.

"Sayang, kenapa kamu yang nyapu?" Tanya Revan sambil merengkuh pinggang sang istri dan menjatuhkan kecupan manis di bibir wanita itu.

"SHAKA GAK LIHAT!! SHAKA KETUTUP GAGANG PEL!!!"

Teriakan menggelegar dari Shaka membuat Clarysa semakin tertawa, namun Revan hanya mengendihkan bahunya tidak perduli.

"Saya bawain pesenan kamu. Mau di makan sekarang atau nanti?"

Binar mata itu langsung menatap kearah suaminya dengan semangat. Wanita itu dengan cepat mengangguk.

"Hahaha, ayo. Biar ini dilanjut sama bocah gak tau etika itu."

"Dih?!"

Mereka pun pergi meninggalkan Shaka begitu saja dengan mengenaskan. Shaka menghela nafasnya lelah dan mulai menyelesaikan pekerjaan rumah ini.

"POKOKNYA ABIS INI SHAKA MAU MAIN SAMA LEYSA!!"

"GAK TANYA!!!"

R Y S H A K A [ENDING]Where stories live. Discover now