42• This is First Time?

6.5K 501 69
                                    

Vote dulu, ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Vote dulu, ya. Baru baca.

Warning🔞

Chivar rasa, di kehidupan sebelumnya ia adalah panglima perang yang membantu Nabi Musa menyerang pasukan keji Fir'aun, atau mungkin saja raja dermawan nan bijaksana yang membebaskan ribuan budak Yahudi. Sebab Tuhan begitu banyak melimpahkan kebaikan padanya di kehidupan saat ini.

Bagaimana bisa setelah melewati pengalaman berharga dengan segala jenis dan rasa wanita, Chivar masih diberi anugerah melihat sosok jelita yang terkungkung di bawahnya.

Sembari menekan ciuman yang tak kunjung disambut baik, perlahan Chivar bawa jemarinya menuju lengan halus Webhi. Terus meraba kulit lembut itu hingga merasakan gerak tak nyaman dari wanita di bawahnya. Dengan sedikit rasa enggan, ia tarik wajahnya. Kemudian, membiarkan napas memburu menjadi melodi alami yang mengisi ruang sunyi itu.

"Bhi ...," panggil Chivar sambil mengusap lembut kening Webhi yang tampak berkilau dengan karingat.

Setelah ciuman yang tak Chivar rencanakan terjadi, ia tak bisa membuang waktu lebih lama lagi untuk tak membawa tubuh sang istri jatuh ke atas hamparan kasur miliknya. Mendengar keputusan Webhi yang memerintahkannya setia, Chivar seperti seorang musafir yang sedang dahaga di tengah gurun pasir gersang. Kemudian, Tuhan menyuguhkan oase indah dengan bidadari cantik di dalamnya.

Ah, luar biasa!

Masih mengamati iras manis wanitanya, Chivar mulai merasakan tangan yang sejak tadi menumpu di dada makin terkepal erat. Sorot yang harusnya berpendar gairah justru memancarkan panik dan ketakutan.

"Hei ... are you okay?"

Menurunkan tatapan pada tangan yang menahan dada Chivar, Webhi yang masih sibuk mengatur napas hanya bisa diam. Ia tak pernah ada dalam posisi seintim ini dengan siapa pun. Jadi, saat ini yang ia rasakan bukan kesenangan melainkan dentum ribut di balik dada yang sebentar lagi pasti akan meledak.

Menanggapi kebisuan itu, Chivar tentu saja mengernyit curiga. Ia tak asal-asalan saat bertanya tentang keperawanan Webhi. Toh, wanita itu sudah berusia 28 tahun dan sangat tabu baginya jika ada wanita yang belum disentuh di usia sejauh itu. Masih dengan rasa penasaran, Chivar gunakan tangannya menyentuh pinggul wanita itu. Menjalankannya lembut hingga ke paha bagian dalam. Dan yang ia dapat, bukan desah karena sapuan gairah melainkan Webhi yang justru gemetar ketakutan.

"This is first time?" Terus memaku tatapan pada wajah di bawahnya, Chivar terkejut saat Webhi mengangguk ragu. Sialan! Ini serius gue dapet yang masih segel?! Karena sejujurnya, Chivar tak mempermasalahkan keperawanan meskipun sedikit penasaran. Toh, ia sadar dirinya bukan pria yang pintar menjaga keperjakaan.

Gila! Ini gue lagi dapet jackpot atau apa sih! Setelah berkelakar dalam hati, Chivar makin yakin kalau dahulu kala dirinya adalah pria yang rela mengorbankan jiwa dan raga untuk menyelamatkan dunia.

Seatap (tak) Sehati  ✔️Where stories live. Discover now