Hadiah Terbaik

10 1 0
                                    

Lee Heeseung » Mahesa

kylangminyak

OC » Nana
Shim Jaeyoon (Jake) » Malik

⌗⌗⌗

"Happy birthday to you!"

"Happy birthday to you!"

"Happy birthday to Mahesa, happy birthday to you!"

Suara nyanyian itu terdengar nyaring di hadapan kamar lelaki yang baru terbangun itu. Lelaki tersebut mengusap matanya yang masih terasa berat itu, melihat di depannya ada seorang gadis yang membawa sebuah kue, serta adik dan mamanya yang tadi ikut bernyanyi merayakan ulang tahun lelaki yang baru menginjak umur 21 tahun itu. 

"Selamat ulang tahun Mahesa!" teriak sang gadis itu lagi menyodorkan kue tepat didepan wajah mahesa. "Ini tiup dulu lilinnya." ucap gadis itu lagi, yang langsung membuat Mahesa meniup lilin yang berada diatas kue di tangan gadis itu.

fyuuuh, terdengar Mahesa berusaha mematikan lilin tersenyum dengan wajah yang masih mengantuk itu. Membuat Malik sang adiknya tertawa terbahak-bahak.

"Wow, makasih loh Na, surprise-nya." ucap Mahesa, Malik melirik mamanya, "Waduh ma, masa ngucap makasih ke Kak Nana doang sih, ke kita gak ma. Parah nih abang." ledek Malik, membuat Nana tertawa, "Parah banget emang abang lo, Lik." ucap Nana ikut memanasi suasananya.

"Haha udah-udah, kan yang prepare ultahnya emang si Nana. Gausah ribut-ribut udah." ucap Mamanya Mahesa dan Malik menengahi keributan yang Malik buat tadi, "Yuk makan dulu kuenya." lanjut mama, menuntun Nana menaruh kuenya di meja yang berada di kamar Mahesa.

"Potongan pertama buat siapa nih, buat Ka Nana apa buat Mama nih bang." Malik mulai memancing keributan lagi, yang langsung ditegur oleh mamanya. "Malik gak boleh gitu sama abang, kasihan tuh bingung."

"Buat tante dulu lah, masa buat gue. Kan, yang ngelahirin lo tante. Gausah aneh-aneh ngasih ke gue dulu." ucap Nana, menaruh piring untuk kue yang akan dipotong Mahesa.

Mahesa menatap tajam Nana yang kebingungan menatap nya, "Ih, kok lo-gue sih, kan kamu udah janji sama aku. Kalau aku ulang tahun ngomongnya, kamu bakalan ngomong aku kamu. Sama aku aja jangan sama orang lain."

"Ih, geli banget gue denger nya Hes." respon Nana membuat Hesa terdiam.

"Ma, kayaknya kita biarin Kak Nana sama bang Hesa berduaan dulu. Kayaknya mereka perlu ngomong." bisik Malik kepada mamanya, "Mahesa, mama sama Malik balik ke kamar masing-masing ya." ucap mamanya menepuk pundak sang putra lalu mengelus tangan teman putranya sekilas.

Setelah mama dan Malik keluar kamar, tersisa Nana dan Mahesa di dalam. Masih dengan Mahesa yang terlihat kesal dengan gadis bertubuh mungil itu.

"Sa, today's your birthday, masa cuma gara-gara aku gak mau ngomong pake aku-kamu. Kamunya malah bete kaya gini, gak enak tahu dilihat mama sama adek kamu tadi." ucap Nana, yang mulai kesal dengan respons Mahesa kepadanya.

"Ya gara-gara kamu. Kamu udah janji sama aku, tapi tiba-tiba tadi bilang kamu geli ngomong aku-kamu. Aku kan jadi kesal." jelas Mahesa.

"Ugh, iya-iya maaf, aku gak geli kok. Cuma malu aja." ucap Nana mengalah.

"Anyway, kamu pernah bilang ke aku." ucap Nana berusaha mengingat-ingat apa yang Mahesa katakan padanya. "Apa?" tanya Mahesa. 

"Itu, you said, when your birthday came, kamu bakalan confess perasaan kamu ke cewe yang kamu suka. Hari ini dong?" ucap Nana, Mahesa tersenyum kepada gadis itu.

"Dih ngapain senyum-senyum lo?" ucap Nana yang langsung menepuk mulutnya, karena tak sengaja mengucapkan "lo" lagi kepada Mahesa. Namun, lelaki itu langsung menahan tangan Nana.

"Jangan ditepuk gitu, entar sakit." ucap Mahesa, tanpa Mahesa sadari Nana berusaha sekuat tenaga untuk menahan rasa salting di dalam hatinya. "Iya-iya, udah deh. Gu-eh aku mau keluar. Kamu mandi sana, terus confess dah tuh sama crush kamu." ucap Nana ingin keluar dari kamar Mahesa, namun lelaki itu lagi-lagi menahan tangan Nana. Lalu menutup pintu kamarnya yang tadi terbuka.

"Aku mau confess sekarang." ucap Mahesa, Nana menatap Mahesa kebingungan, "Sekarang?" tanyanya, Mahesa mengangguk.

"Lewat telfon, Sa?" tanya Nana lagi, Mahesa menggeleng, makin bingunglah Nana dibuatnya. "Lah? Kalau bukan lewat telfon terus lewat apa dong? Masa chat, lah lo gak gentle banget sih jadi cowo sa." kesal Nana, Mahesa malah tertawa.

"Dih malah ketawa, gak ada yang lucu ya. Lo kalo mau confess mah secara langsung, Sa. Jangan lewat telepon, apalagi lewat chat. Malu-maluin gue aja lo." omel Nana.

"Iya, ini aku mau confess secara langsung, Na." ucap Mahesa menatap Nana lebih dalam. "Maksud lo apaan sih, Sa?" tanya Nana.

"Sini-sini duduk sini kamu." ucap Mahesa mengarahkan Nana untuk duduk di kursi miliknya, "Wait ya." ucap Mahesa pergi entah kemana.

"Na, close your eyes, bentar." ucap Mahesa, mau tak mau Nana mengikutinya. "Sa, apaan sih? Perasaan yang ulang tahun lo, kenapa malah gue yang tutup mata." 

"Aku-kamu, Nana." ucap Mahesa yang sudah berdiri di hadapan Nana lagi. "Iya-iya, kamu ngapain, Sa?" 

"Nah, open your eyes." ucap Mahesa memberikan aba-aba kepada Nana, perlahan Nana membuka kedua matanya lalu menemukan Mahesa di depannya tak ada yang beda dari tampilan Mahesa sebelumnya dan sekarang. "Sa, kamu bercanda apa gimana sih?" kesal Nana, "Aku mau nunjukin siapa orang yang aku suka, buka hp ku." Mahesa menunjukan hp-nya dihadapan Nana, dengan cepat Nana membuka hp sahabatnya itu.

"Hah? Ini yang kebuka kamera, Sa." ucap Nana, Mahesa mengangguk dengan semangatnya, "Iya, itu yang kamu lihat di hp aku siapa?" tanya Mahesa.

"Aku sendiri, kan ini kebuka kamera Mahesa." ucap Nana, yang langsung terdiam setelah mendengar ucapannya sendiri. "Aku?" tanyanya lagi, Mahesa mengangguk. 

"Nana, I have a crush on you. I love you, Na. Aku suka sama kamu bukan sebagai teman aja, bukan cuma sekedar sahabat aja. Aku sayang sama kamu." ucap Mahesa.

Nana masih tertegun mendengar pernyataan dari sahabatnya itu, "Sa, kamu serius?" tanya Nana. 

"Aku serius Nana. I love you." ucapnya, Nana refleks langsung memeluk Mahesa. "Aku juga sayang kamu, Sa." balas Nana.

"CIEEE BANG HESA KAK NANA. EH ASTAGA MALAH PELUKAN. MAMAA, ABANG SAMA KAK NANA NIH, LIHATIN." heboh Malik membuat sepasang kekasih baru itu tertawa.

"Hey, makasih udah jadi hadiah terbaik di hari ulang tahun aku."













END

⌗ The Way I Love You ⟩Where stories live. Discover now