Bab 1

167K 14.7K 239
                                    

Baru dua hari berlalu setelah ia masuk ke Dunia Novel ini tapi tingkat stress yang ia alami bahkan lebih parah dari remaja-remaja di Korea dan Jepang. Orang lain mungkin akan sangat bahagia dan senang jika memasuki Dunia Novel yang sedang Booming akhir-akhir ini tapi, hal itu berlaku jika kita memasuki tubuh Protagonis Wanita bukan tubuh seorang Pelakor.

Entah sejak kapan menjambak rambut dan membenturkan kepala ke Dinding adalah kegiatan Favorit Altheya, ia sedang berusaha untuk tetap waras dan sabar saat ini.

"Uang mu habis?"

Altheya menggelengkan kepalanya. "Tidak." Ia sedang berada di Apartemen pria itu setelah Makan Malam yang berakhir dengan gagalnya mereka putus.

"Lalu kenapa bertingkah seperti Orang gila?"

Lirikan tajam langsung Altheya arahkan pada Delta yang baru saja selesai mandi?!

Altheya melotot ngeri, ia langsung membalikkan tubuhnya. "Kamu kenapa tidak pakai baju?!" Kepalanya panas, sepertinya ada Uap yang muncul dari sana.

Delta mengacak-acak rambutnya dengan tangan, pria itu hanya menggunakan Handuk Putih yang melilit pinggangnya, ketika Altheya berbalik ia dapat dengan sempurna melihat apa yang selama satu harian ini bersembunyi di balik Kaos yang longgar.

"Seperti tidak pernah melihat saja." Delta mendekat dan mengambil Ponsel yang berada di atas Nakas tempat Altheya berdiri, ia membalas pesan teman-temannya sembari mengurung Altheya diantara kedua lengannya.

Jantung Altheya berdebar kencang, ia tidak bisa menatap hal lain selain layar ponsel Delta. Banyak sekali pesan yang masuk tapi Delta hanya membalas pesan dari Reliy teman Delta yang mengajak untuk ikut Balapan.

Altheya melihat pesan dari Meyza dan Delta membacanya.

Meyza

Aku di depan Apartemen kamu.

"Ngapain?" gumam Altheya.

"Entahlah, aku juga tidak tahu." Komentar Delta.

Altheya menatap Delta dari bawah dan pria itu juga membalas tatapannya, Delta meniup mata Altheya, gadis itu tidak berkedip sejak tadi.

"Delta aku pulang yah?" Izin Altheya, Delta tidak ada lagi merengkuh nya pria itu sibuk menggunakan Pakaian.

Delta tidak menjawab, ia  sudah selesai berpakaian. Menggunakan Celana Rajut berwana Putih dan Kaos Abu-abu, sekarang ia duduk di tepi Kasur dengan Hairdryer di tangannya. "Bantu aku."

Altheya berbalik badan, ia menghela nafas lega setelah melihat Delta dengan pakaian lengkap. "Bantu apa?" Sebenarnya ia tahu apa maksud pria itu tapi Altheya mau pura-pura engga tahu aja.

Delta memberikan Hairdryer pada Altheya. "Biayanya Es Krim."

Gadis itu mendengus kesal. "Emang aku semurah itu." Meksipun mendumel ia tetap membantu Delta untuk mengeringkan rambutnya.

"Kamu aneh hari ini." Delta menatap wajah Altheya, gadis itu sibuk mengeringkan rambut Delta, ia fokus sekali seperti sedang mengerjakan Ujian Nasional saja.

Gerakan tangan Altheya terhenti, ia berusaha tetap tenang dan melanjutkan tugasnya. "Aku kan baru sembuh dari Demam maklum kalau agak aneh." Ia memasuki Tubuh Altheya ketika gadis itu sedang demam tinggi, tidak ada yang menjaganya, Altheya hanya tinggal di Kosan kecil yang kumuh.

"Oh," lihat Delta sama sekali tidak peduli padanya, pria itu hanya mencari perhatian dengan nya.

"Suruh dia masuk, lo boleh Pulang." Jika Delta sudah berbicara dengan dingin seperti itu, tandanya masa kerja Altheya sudah habis.

Crazy (The End)Where stories live. Discover now