Prologue

1.3K 114 5
                                    

Pagi ini damai, sinar mentari terlihat mengintip malu-malu seorang pemuda yang masih tidur dari sela-sela gorden. Pemuda itu bergerak tak nyaman merasa tidurnya terusik oleh sang mentari.

Setelah beberapa gerakan kecil dirinya membuka mata menunjukkan manik indah yang ada di sana. Dia mengedipkan matanya beberapa kali menyesuaikan cahaya yang masuk lalu menatap langit-langit kamarnya bingung.

Menyadari ada yang salah dia segera bangkit dari ranjang empuk itu dan melihat seisi kamar. Kamar ini bukanlah miliknya, kamar yang ditempatinya saat ini berwarna violet sedangkan miliknya kuning.

Matanya secara tak sengaja melihat cermin didinding yang memantulkan bayangannya. Berjalan mendekati cermin itu, dia menatap bayangannya dan berteriak tak percaya dengan apa yang dilihat.

Bayangan wajah yang dipantulkan itu bukanlah miliknya! Apa yang terjadi? Kenapa wajahnya berubah?

Pertanyaan-pertanyaan itu memenuhi kepalanya, dia memegang kepalanya yang sedikit pusing dilanda shock.

Dia melirik ke arah bingkai dengan foto dua orang pemuda yang tersenyum manis di taman. Yang satunya adalah bayangan cermin yang dilihatnya dan yang satunya tak dikenal.

Membalik bingkai itu, ia menemukan sebuah tulisan dan membacanya. 'Tanggal 13 September di taman merayakan ulang tahun Lee Yeonjun-Hyung berdua denganku' -Park Taehyun

"Hah?" Mulutnya terbuka lebar setelah membacanya. Lee Yeonjun? Park Taehyun? Tunggu, Bukankah itu nama karakter utama dan pembantu di novel yang ia baca.

Jangan bilang dirinya masuk kedalam novel itu, ia menghela nafas berat. Rasanya kepalanya yang tadi sedikit pusing makin bertambah pusingnya.

Jika ia memang benar-benar masuk kedalam novel itu maka sebentar lagi dirinya akan tiada dan itu membuatnya menjadi lebih pusing lagi ketika memikirkannya. Apa yang harus dilakukannya sekarang? Dia tak mau mati muda, ok?

Didalam novelnya Park Taehyun akan mati karena menyelamatkan Lee Yeonjun si karakter utama yang akan ditabrak dengan sengaja oleh sebuah mobil dan Yeonjun memang selamat tapi Taehyun tidak karena luka yang didapatkan akibat pengorbanan nya itu.

Apa dia harus membiarkan Lee Yeonjun tertabrak agar dirinya hidup? Ah, tidak! Jika dia melakukannya maka rasa bersalah akan selalu hinggap di hatinya hingga ia tiada.

Mengabaikan pikirannya itu, Taehyun segera beranjak dari sana dan mandi. Sebentar lagi jam akan mencapai angka tujuh yang berarti ia harus bersiap-siap pergi bekerja.

Meskipun karakter Park Taehyun tak terlalu banyak dijelaskan dalam novel tapi dia ingat segalanya tentangnya. Yah, entah kenapa dia ingin mengingat setiap kalimat yang menjelaskan tentang Park Taehyun.

Mungkin karena nama mereka sama? Ya, nama mereka memang sama-sama Taehyun hanya marganya yang berbeda. Ia Jung dan Taehyun dalam novelnya Park. Sebuah kebetulan untuknya menemukan karakter dengan nama yang sama.

Pintu kamar mandi terbuka menampilkan Taehyun yang sudah terlihat segar dan rapi dengan kemeja putih serta celana hitam panjang.

Dia menyisir rambutnya kebelakang lalu mengamati wajahnya dalam pantulan cermin, didalam novel tak begitu dijelaskan bagaimana rupa dari Park Taehyun dan hanya mengatakan itu manis.

Sekarang setelah melihat langsung Taehyun merasa itu kurang detail, menurutnya wajah Park Taehyun itu memang manis tapi juga sedikit tampan dan cantik disaat bersamaan.

Mungkin jika Park Taehyun tak mati setelah menyelamatkan Lee Yeonjun dia akan mendapatkan seorang pacar laki-laki pihak atas/perempuan.

Yah, benar pihak atas. Kemungkinannya lebih besar untuk laki-laki pihak atas daripada perempuan karena novel yang dimasukinya itu bergenre bl dan wajah manis Park Taehyun yang lebih mendominasi itu.

Hello, Mr. Antagonist! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang