11.Tahun baru untuk hal baru

11 13 0
                                    

SEBELUM LANJUT BACA
VOTE DULU KUYY!!

ෆ⁠╹⁠ ⁠.̮⁠ ⁠╹⁠ෆ

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°


31 Desember artinya hari ini adalah malam tahu baru.Tak terasa hari ini adalah penghujung tahun yang akan berakhir pada tengah malam nanti.

Afzal termenung di balkon kamarnya sambil memandangi langit yang sedikit mendung sore ini bahkan secangkir kopi di depannya tak terlihat terseduh lagi.
Afzal memikirkan ucapannya kala itu,saat dimana ia menegaskan bahwa akan mengesampingkan perasaan tak berguna ini dan menganggapnya sebagai angin lalu tanpa ada maksud apapun.Namun dugannya salah,bukannya semakin tenang ia malah semakin resah.Apalagi jika memikirkan waktunya di biru putih ini hanya tinggal beberapa bulan saja.Tidak usah berfikir jauh jauh, nanti saja jam 00.01 sudah berganti tahun.

Ia kira ia akan mendapatkan hal yang biasa saja di kelas sembilan ini,namun nyatanya semakin hari semakin tak rela jika harus berpisah nanti.Katakanlah alay pada Afzal saat ini,namun nyatanya itu yang dia rasakan.

Lagi-lagi semburat pias nan kecewa milik Tania kembali terlintas dipikirannya.Hatinya terenyuh merasa sangat bersalah,tetapi mulutnya hanya bisa mengatakan tanpa mendengarkan kejujuran hatinya.Sebenarnya pernah ada niat untuk menjelaskan semuanya pada Tania sebelum terlambat,tapi ia tetap memilih untuk diam.Karena apa?karena ia tak mau menanggung konsekuensi yang merugikan dalam hubungan pertemanan.

Mungkin kalian berfikir,katakan saja jika kau mencintainya pasti ia tidak akan menolak karena dia juga menyukaimu,sangat mudah kelihatannya bukan?.Memang mudah,tapi tidakkah kalian berfikir bagaimana nanti kedepannya?Hei bung,kita masih di bangku smp jangan berharap lebih pada cinta cintaan ini.Jadi alangkah lebih baik kita memendamnya dan meneruskan pertemanan indah ini.

"Kak Afzal!!Kesini,Kak Yessi datang!!"
Teriak Tania memanggil Afzal.

Afzal berdecak kesal saat teriakan panggilan itu hanya untuk menemui Yessi,orang yang paling tidak ingin Afzal temui.Ia berdiri dan langsung masuk ke kamar mandi supaya nanti pas ibunya mencarinya kesini,Afzal tak perlu menjelaskan panjang panjang kenapa ia lama sekali di dalam kamarnya.Di dalam kamar mandi,ia langsung menyalakan krannya.

Dan benar saja suara pintu dibuka menandakan ibunya datang untuk memanggilnya,

"Afzal!"panggil Ibunya.

Dirinya mengedarkan pandangannya hingga atensinya terfokus pada pintu kamar mandi yang tertutup dengan suara air gemericik di dalamnya.

Tok..tok

"Zal,cepetan mandinya! Yessi nunggu dibawah"

"Iya!"sahut Afzal dari dalam.

Ibunya hany menggelengkan kepalanya lalu pergi kembali ke bawah untuk menemani Yessi.

Dirasa ibunya sudah pergi,Afzal mematikan krannya lalu keluar dari kamar mandi.Dia sebenarnya sudah mandi dari tadi,lantas untuk apa ia mandi lagi?buang buang air.

Ia kembali ketempatnya semula lalu menyeduh kopinya yang  tak hangat lagi.Ia menikmatinya sambil menunggu waktu yang pas untuk turun kebawah.

Dirasa sudah cukup,dengan malas ia melangkahkan kakinya menuju ruang tamu.Sampai disana ia sudah disuguhi dengan wajah centil (menurut Afzal) milik Yessi yang membuat Afzal semakin malas berlama lama disini.

"Zal,lama banget sih mandinya.Aku udah dari tadi loh,disini"protes Yessi sambil mencebikkan bibirnya.

"Owh"

Stay with me?Where stories live. Discover now