11. Prioritas

802 106 29
                                    

Jika ada penghargaan suami terajin of the year mungkin Yoongi yang akan mendapatkannya. Bagaimana tidak, pagi-pagi sekali dia sudah beres-beres rumah, mencuci, menjemur, bahkan ahjumma yang biasanya datang pagi-pagi untuk menjalankan tugasnya sampai dia suruh libur karena dia yang ingin mengurus semuanya.

Celemek pink pemberian dari Seokjin kini melekat indah ditubuh Min Yoongi, tangannya lihai mengiris daun bawang layaknya chef hotel bintang lima, beberapa makanan sudah ada yang tersaji rapi dimeja makan dan kebanyakan menu makanan yang dia buat adalah makanan kesukaan Jihyo. Ya, Yoongi akan merayu Jihyo dengan ini semua, Yoongi  menyerah dia tersiksa semalaman tidur dipunggungi oleh Jihyo.

Bibirnya tersenyum kala melihat sop buatannya sudah menghasilkan bau yang sangat menggiurkan, tidak sia-sia hidup dengan bangtan puluhan tahun dirinya kini ahli dalam banyak bidang. Dirasa puas dengan rasa nikmat pada sopnya Yoongi langsung mematikan kompor listrinya dan mulai menata hidangan yang ada dimeja makan.

Masih pukul 8 pagi tapi Yoongi sudah menyelesaikan semua pekerjaan rumah tangga, memang suami idaman tiada tanding.

Yoongi masuk ke kamarnya yang disana masih ada Jihyo, Yoongi pikir Jihyo masih tidur tapi rupanya Jihyo sudah bangun dan sedang mandi. Dengan inisiatif tinggi Yoongi membereskan tempat tidur yang masih berantakan.

Dari dalam kamar mandi sayup terdengar nyanyian merdu dan itu sukses membuat Yoongi tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Untung suaramu bagus Hyo." Gumam Yoongi sambil melipat selimutnya. Tiba-tiba suara itu menghilang dan suara gemercik airpun ikut menghilang tandanya Jihyo sudah selesai mandi.

Cklek! Pintu kamar mandi terbuka, Jihyo kembali bersenandung sampai pada akhirnya dia menyadari jika ada Yoongi didalam kamar. Pandangan mereka bertemu dan tiba-tiba..

"Aaaakk!" Jihyo berteriak kencang lalu lari masuk ke kamar mandi lagi.

"Yak Min Yoongi kenapa kau disitu eoh!??" Teriak Jihyo setelah berhasil bersembunyi dari Yoongi. Yoongi bingung, memangnya salah kalau dirinya dikamarnya sendiri?

Yoongi mendekat kearah kamar mandi tanpa sepengetahuan Jihyo, Yoongi hanya ingin tahun apa yang terjadi pada istrinya itu kenapa pagi-pagi sudah bersikap aneh, apa tadi kepalanya sempat terbentur?

"Hyo? Kau tidak—"

"Yakk jangan mendekat bodoh! Sana keluar saja." Jihyo menutup rapat pintu kamar mandi setelah mengetahui jika Yoongi menyusulnya. Yoongi makin heran dan penasaran hingga dia tidak menghiraukan perkataan Jihyo.

"Hey kau kenapa? Kau habis jatuh?" Kini Yoongi sudah didepan pintu kamar mandi.

"Yak Min Yoongi kubilang keluar." Teriak Jihyo dari dalam.

"Yang didalam kan kau, harusnya kau yang keluar." Benar juga, pikir Jihyo.

"Maksudnya kau keluar kamar!" Koreksi Jihyo.

"Tidak mau! Buka dulu pintunya." Paksa Yoongi mulai meraih gagang pintu kamar mandi.

"Aku juga tidak mau!!" Jihyo tidak mau kalah.

"Ck! Ada apa sih Hyo? Kenapa tiba-tiba lari?" Tanya Yoongi. Jihyo bingung menjawabnya.

"Hey, kau dengar aku?" Yoongi menempelkan telinganya pada daun pintu.

"Hyo? Jawab aku, kalau tidak aku akan dobrak pintunya. Kau tidak apa-apa kan?"

"Aku tidak apa-apa sudah sana kau keluar dulu."

"Tidak apa-apa tapi kenapa kau aneh begini?" Yoongi belum mau menyerah.

"Siapa yang aneh?" Jihyo tidak terima dibilang aneh.

My BreathWhere stories live. Discover now