18. Cruel

458 100 51
                                    

"Maaf"

"Aku minta maaf."

"Yoon"

"Min Yoongi."

Jihyo frustasi, sangat frustasi, dia tidak tahu lagi harus bagaimana supaya Yoongi mengampuninya.

"Yoongi, aku minta maaf."

Jihyo terus saja mengekori Yoongi kemanapun Yoongi pergi, pergerakan Yoongi tak luput dari perhatian Jihyo.

"Kau sungguh akan seperti ini terus Yoon!?" Jihyo sudah lelah dan mulai kesal.

Dan Yoongi rupanya masih setia dengan diamnya, dia belum ada keinginan untuk bicara pada Jihyo, padahal sebelum dia mengantar eomma Jihyo pulang dia sudah dinasehati oleh mertuanya untuk segera berbaikan, namun rupanya Yoongi masih betah dengan silent treatmennya.

"Min Yoongi!" Teriak Jihyo membuat Yoongi mengentikan kegiatannya yang sedang membuat susu untuk Jihyo.

"Oke aku salah, aku memang salah, aku juga tidak membela diri disini, tapi aku mohon jangan buat ini jadi masalah untuk kita, aku tersiksa jika kau begini, aku minta maaf, heum?"

Kini Jihyo tengah bergelayut manja memeluk Yoongi dari belakang. Jihyo sangat optimis jika caranya ini akan membuahkan hasil.

"Aku sangat merindukanmu Min Yoongi, sangat sangat sangat. Baby juga merindukan appanya. Sayang maafkan aku, aku janji tidak akan mengulangi hal bodoh itu lagi. Sudah yah jangan marah, aku takut kalau kau marah begini."

Yoongi mencoba melepas pelukan Jihyo tanpa sepatah katapun yang keluar dari mulutnya.

"Jangan, jangan dilepas! Biar begini saja!" Tolak Jihyo masih ingin terus memeluk suaminya.

"Hyo lepas." Akhirnya Yoongi buka suara, tapi bukan itu yang ingin didengar Jihyo.

"Shireo!" Tolak Jihyo.

"Lepas atau aku makin marah denganmu." Ancam Yoongi. Hati Jihyo menjadi sedih, rupanya Yoongi marah sungguhan dengannya. Perlahan Jihyo melepaskan pelukannya.

Jihyo rasanya ingin menangis tapi dia tahan, rasanya sedih sekali ketika Yoongi kini sedang bersikap dingin seperti ini dengannya.

Yoongi cukup terkejut saat dia membalikan badan dan melihat mata Jihyo berkaca-kaca.

"Selalu saja menggunakan jurus andalan." Ucap Yoongi.

"Minum susumu." Yoongi memberikan segelas susu hamil milik Jihyo.

"Shireo!" Tolak Jihyo, kini tangis Jihyo pecah seketika, hatinya sangat sedih sekali. Dan kalau sudah begini Yoongi lah yang akan menderita.

"Aku tinggal pergi kalau kau masih saja menangis, ayo cepat minum susumu." Yoongi mencoba sedikit keras pada Jihyo, tidak biasanya.

"Tidak mau Min Yoongi! Kau mau pergi? Ya sudah pergi saja sanah! Jangan hiraukan aku! Aku bisa  mengurus anakku sendiri!" Jihyo juga tak mau kalah, dia sudah lelah harus terus meminta pengampunan Yoongi, sekarang terserah Yoongi mau memaafkannya atau tidak.

"Yak yak yak pelan-pelan jalannya Park Jihyo! Kalau jatuh bagaimana?" Teriak Yoongi saat Jihyo tiba-tiba berjalan cepat menjauh darinya.

"Kalau jatuh ya ke bawah!" Jihyo masih sempat-sempatnya membalas ucapan Yoongi dengan konyolnya. Jihyo masuk ke kamar menutup denga keras pintu kamarnya.

"Aishh, banting terus, tidak apa-apa Park Jihyo, suamimu ini banyak uang tenang saja kita bisa beli rumah baru kalau rumah ini roboh karena kau banting-banting terus." Oceh Yoongi.

***

"Kau jadi tidak hyung ke studio? Ini sudah kumpul semua."

"Jihyo sedang tidak bisa ditinggal Joon."

My BreathWhere stories live. Discover now