1/4

41 12 0
                                    

Author Pov.

Mobil Noah berhenti ketika ia melihat seorang wanita berusaha melawan dua orang pria, Noah menajamkan penglihatanya dan membelalak marah saat tahu siapa wanita dalam bahaya itu tanpa mematikan mesin mobilnya Noah bergegas keluar, berlari menghampiri dan berhasil menarik Natalie kebelakang tubuhnya.

"Bajingan!" Desis Noah menatap tajam dua orang pria yang menatapnya marah .

"Pengganggu!!" Seru salah satu pria.

Kedua pria itu menyerang Noah dan Noah menyerang juga. Noah melayangkan tinjunya satu persatu pada wajah pria-pria itu kemudian melayangkan tendangan kuat ke perut salah satu pria hingga mundur dan jatuh menghantam aspal, pria lainya ia  seret ke arah mobil kemudian wajahnya di desak ke kap mobil yang panas. Raungan kesakitan dari pria itu tidak membuat Noah berhenti, pria lain di belakangnya hampir saja memukul Noah tapi Noah sudah lebih dahulu mengcengkram lehernya dan medesak wajahnya di kap mobil juga.

"AMPUN! LEPASKAN KAMI."

Noah menggeram marah, ia hampir tidak mau melepaskan kedua pria itu tapi tiba-tiba saja teringat Natalie. Noah menarik kedua pria itu kemudian melepaskan mereka.

"Pergi!"

Dengan patuh kedua pria itu bergegas pergi. Noah menghampiri Natalie yang berdiri memeluk dirinya sendiri, raut ketakutan masih terlihat sangat jelas di wajah Natalie.

"Kau baik-baik saja?" Noah menunjukan kecemasanya.

Natalie sangat terkejut mengenali penolongnya dan ia tidak bisa percaya hingga sulit untuknya berkata-kata.

"Hey, kau baik-baik saja?" Noah mengulang pertanyaanya. Jangan tanya seberapa cemas Noah sekarang.

"Aku..aku..aku baik-baik saja." Ucap Natalie pelan, ia terlalu lelah dan tekejut.

Noah memeriksa keadaan Natalie dan robekan blus di bahu Natalie kembali memancing amarah Noah tapi Noah justru membuka jasnya dan memakaikanya pada Natalie.

"Kau aman sekarang, ayo."

Natalie tidak bisa berkata-kata menerima perlakuan Noah, Noah merengkuhnya dan mengiringinya ke mobil. Natalie berhenti karena teringat sesuatu.

"T..tas, tas ku."

Pandangan Noah mencari tas Natalie dan menemukanya tidak jauh dari mereka.

"Tunggu di sini." Noah berlari kecil mengambil tas dan kembali.

"Ini, ayo." Noah memberikan tas Natalie kembali mengiringi Natalie dan membantunya masuk ke mobil. Ia pun bergegas masuk.

Mobil belum berjalan, Noah sengaja tidak langsung pergi, ia tahu Natalie butuh waktu menenangkan diri dan ia tidak mungkin langsung membawa Natalie ke rumahnya, Natalie pasti bingung Noah tahu alamat rumahnya. Noah teringat ada persedian air mineral botol di belakang, ia mengambilnya, membuka segel beserta tutupnya.

"Minumlah." Noah menyodorkan pelan dan Natalie menyambutnya.

Masih shock, Natalie meminum air mineral itu hingga tandas, ia menarik napas lega kemudian menatap Noah.

"Terima kasih." Cicit Natalie. Natalie menelan ludahnya, sedikit getir rasanya.

"Kau sendiri bagaimana? Apa kau baik-baik saja?" Natalie ingat jelas perkelahian tadi Noah memang unggul tapi bukan berarti ia tidak menanyakan keadaanya pria itu.

Noah tersenyum kecil, ia mengangguk.

"Aku baik-baik saja, sekarang beritahu aku alamat rumahmu biarkan aku mengantarmu pulang." Batin Noah bersorak merundungnya, ia tahu alamat Natalie tapi harus berpura-pura tidak tahu.

DEAR MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang