2/4

48 8 0
                                    

Author Pov.

Sibuk dengan make up, dress dan lain sebagainya memang sudah melekat dalam diri wanita ketika akan menghadiri sebuah acara atau untuk sekedar mengisi kekosongan, Natalie tidak terbiasa pergi ke pesta bahkan ia tidak ingat kapan terakhir kali ikut serta dalam suasana pesta. Dengan make up sederhana, rambut yang di sanggul rendah dan dress merah pas body, panjang selutut menjadikan Natalie terlihat sangat cantik, ia tidak perlu berusaha keras untuk terlihat cantik karena pada dasarnya Natalie memanglah cantik. Natalie menatap pantulan dirinya di cermin, tersenyum yakin dengan penampilanya. Merasa cukup, Natalie berdiri dari kursinya, ia memakai jam tangan kemudian meraih tasnya dan melenggang keluar. Sambil menuruni tangga Natalie melirik jam tanganya, memang belum menunjukan jam yang Noah janjikan tapi tidak ada salahnya sudah siap sebelum pria itu datang.

Terdengar siulan menggoda dari ruang keluarga, Rue ada di sana duduk menonton tv tapi perhatianya sedang terfokus pada Natalie.

"Kau sendiri? Dimana Romeo?" Ucap Natalie menghampiri Rue.

"Kencan huh?"

Natalie tersenyum, pertanyaan di jawab dengan pertanyaan.

"Hanya menghadiri pesta."

"Oh ya? Pesta apa pun itu kau terlihat sangat cantik malam ini."

Sebelah alis Natalie terangkat, senyum tidak lepas dari bibirnya.

"Hanya malam ini?"

Rue terkekeh.

"Kakak ku adalah wanita tercantik yang pernah ku temui."

Natalie dan Rue tertawa, sosok Romeo datang dari depan ia juga bersiul melihat Natalie.

"Sepertinya penampilan mu sekarang ada hubunganya dengan seseorang bermobil mewah di depan."

Ucapan Romeo membuat Natalie terkesiap, yang di maksud oleh Romeo pasti Noah.

"Kau melihat orangnya?" Tanya Rue bangkit berdiri.

Romeo menggeleng, ia juga menatap Natalie dengan tatapan jahil.

"Tapi yang pasti bukan Mr. Sebastian."

Bola mata Natalie berputar gemas.

"Hentikan adik-adik, aku harus pergi sekarang." Natalie beranjak.

"Ohh biarkan kami mengantarmu sampai depan!" Goda Rue seraya mengikuti Natalie, Romeo pun juga.

Dan benar Noah lah orangnya. Pria tu berdiri gagah di samping mobilnya, penampilanya sangat menunjang ketampananya. Setelan jas formal berwarna hitam itu membungkus sempurna tubuh Noah dan rambut pria itu di sisir rapi ke belakang, sungguh pemandangan malam hari yang menakjubkan.

Lagi-lagi Rue dan Romeo bersiul tapi kali ini hanya siulan samar yang hanya bisa di dengar dari jarak dekat seperti Natalie sekarang. Karena Rue dan Romeo di belakangnya memudahkan Natalie menyikut gemas kedua remaja tampan itu, Rue dan Romeo terkekeh.

Karena tidak hanya Natalie yang menyambutnya, Noah memutuskan untuk menghampiri Natalie dan adik-adiknya.

"Selamat malam, Natalie." Sapa Noah, ia terpesona pada penampilan Natalie.

"Selamat malam em..em---"

"Bukan maksud menyela tapi ada baiknya kau perkenalkan kami sebelum kalian berangkat." Ucap Romeo bernada senang.

Natalie tersenyum kikuk sementara Noah tersenyum tenang.

"Err..Rue, Romeo perkenalkan dia Noah Maximillian."

Rue dan Romeo maju, masing-masing mereka berada di kedua sisi Natalie.

"Aku Noah Maximillian." Noah mengulurkan tanganya.

"Aku Romeo Payne." Romeo menjadi yang pertama menjabat tangan Noah.

"Aku Rue Payne. Senang berkenalan denganmu." Rue juga menjabat tangan Noah.

"Maaf Mr. Maximillian, aku tidak asing dengan namamu, anda Noah Maximillian yang 'itu' kan?" Rue memberi tanda kutip pada kata itu dan Noah mengangguk. Rue dan Romeo saling tatap kemudian kembali menatap Noah.

"Kami tahu tentang anda, suatu kehormatan bisa bertemu dan berkenalan dengan anda, Mr. Maximillian."

Noah terkekeh.

"Tidak perlu seformal itu, panggil saja aku Noah."

Rue dan Romeo mengangguk kikuk, untuk seperkian detik mereka mencoba menormalkan suasana, malam ini hal gila yang tidak mereka sangka adalah bertemu langsung dengan pembisnis ternama di negara mereka.

"Aku meminta izin untuk membawa Natalie malam ini, kalian tidak keberatan kan?" Ucap Noah. Rue dan Romeo menggeleng penuh semangat.

"Di izinkan! Tapi pulangkan Kakak kami tanpa kurang apa pun." Ucap Romeo.

Noah tersenyum, ia melirik Natalie dan mengedipkan sebelah matanya.

"Percayakan Natalie padaku, dia pasti aman."

Kedipan sebelah mata itu membuat Natalie salah tingkah, ia mengulum senyumnya karena ucapan Noah menjurus ke kejadian malam dimana Natalie di tolong oleh Noah. Natalie melirik jam tanganya kemudian menghampiri Noah dan berbalik menatap bergantian pada Rue dan Romeo.

"Kami harus pergi sekarang kalian tidak perlu menungguku, aku membawa kunci cadangan."

Rue dan Romeo mengangguk tidak lupa juga memainkan tatapan mereka, Natalie memberikan peringatan lewat pelototan.

"Selamat bersenang-senang!" Ucap Rue dan Romeo. Natalie menggeleng maklum sementara Noah tersenyum terhibur karena tingkah laku Rue dan Romeo yang senang mengjahili Natalie.

"Ayo." Noah berbisik pada Natalie kemudian mengangguk pada Rue dan Romeo. Kedua remaja itu memberikan senyuman ramah mereka pada Noah, benar-benar senang membiarkan Natalie pergi bersama Noah.

Natalie dan Noah berjalan menuju mobil, Noah membukakan pintu mobil dan Natalie masuk. Begitu Noah masuk, ia langsung menghidupi mobilnya dan melesat menuju tujuan.

Rue dan Romeo masih memantau sampai mobil Noah tidak terlihat lagi, mereka menghela napas, menatap satu sama lain.

"Aku sangat berharap yang terbaik untuk Kakak kita." Ucap Rue.

"Aku juga, ayo masuk!"

Kedua remaja itu pun masuk dengan senyuman yang menghiasi wajah mereka, perasaan senang membanjiri mereka saat tahu Natalie tidak hanya di dekati oleh Sean. Apa pun urusan asmara Natalie mereka tidak ingin terlalu ikut campur, yang mereka harapkan hanya kebahagiaan Natalie, hanya itu.

*********************************

UP!!!!

HOPE U LIKE IT!! ❤❤❤😇

SEE U 😗😙😚😘


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 28, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DEAR MINEWhere stories live. Discover now