2/3

28 8 0
                                    

Author Pov.

Sudah terhitung dua minggu Natalie menjadi asisten pribadi Noah dan selama itu mereka saling mengandalkan satu sama lain, menjadi orang terdekat yang bisa di katakan selalu ada. Kebersamaan mereka memang masih menjadi teka teki di mata orang-orang yang mengenal mereka tapi Natalie dan Noah memilih tidak peduli, terserah dengan pemikiran mereka selama itu tidak benar-benar mengganggu kehidupan Natalie dan Noah.

"Kau yakin sampai sekarang hubunganmu dan Mr. Maximillian hanya sebatas pekerjaan?" Estella tidak pernah berhenti mempertanyaankan itu di setiap ada kesempatan yang mana membuat Natalie jengah dan sering kali benar-benar mengabaikan Estella.

"Estella, please." Ucap Natalie.

Saat ini mereka berada di kantin perusahaan, Natalie tahu dimana pun tempatnya, apa pun suasananya Estella tidak akan pernah berhenti ingin tahu.

"Aku terlalu penasaran, Natalie!"

"Kau buang-buang waktu hanya untuk penasaran tentang kami." Sahut Natalie, sekarang nafsunya menghilang entah kemana.

"Hm kami?" Estella tersenyum jahil sambil memainkan alisnya naik turun.

Melihat itu membuat Natalie tersenyum, Estella tidak pernah gagal membuatnya dari kesal menjadi senang.

"Makan saja makananmu." Sahut Natalie tidak ingin membahas apa pun tentang ia dan Noah meski pun sebenarnya ia sangat tertarik tapi jika Estella tahu tentang itu akan semakin membuat rasa penasaranya berbuntut panjang dan Natalie belum siap menghadapi rasa penasaran Estella yang melebihi sekarang.

"Dasar kau." Cibir Estella.

"Ternyata kalian di sini!" Seru sebuah suara.

Sean meletakan nampan berisi makan siangnya, ia memilih posisi di sisi Natalie.

"Aku lupa mengajakmu, maaf." Ucap Natalie ketika Sean sudah duduk di sisinya.

"Tidak masalah. Kau sudah makan?" Sean melirik makanan Natalie kemudian menatap Natalie.

"Sudah, kau datang dan aku selesai."

"Makananmu seperti tidak tersentuh."

Memang dan itu karena Natalie kehilangan seleranya.

Estella tentu saja selalu tertarik dengan interaksi Natalie dan Sean dan ia tidak akan melewatkan kesempatan untuk mencari tahu sejauh mana hubungan Natalie dan Sean meski pun keduanya sudah sering kali memberi penjelasan pada Estella tentang hubungan mereka.

"Mr. Sebastian boleh aku bertanya sesuatu?"

Sean yang sedang menyantap makan siangnya teralih menatap Estella, ia tersenyum sebagai responya.

"Aku hanya ingin memastikan apakah kau tidak memiliki perasaan pada Natalie?"

Pertanyaan itu membuat Natalie dan Sean terkejut. Sean meletakan sendok dan garpunya, ia melirik Natalie yang sedang menatap Estella dengan tatapan memperingatkan tapi Estella tersenyum mengejek.

"Kenapa kau bertanya seperti itu?" Rasanya Sean ingin mengatakan kejujuranya tapi yang ia takutkan adalah respon Natalie belum lagi suasananya yang tidak tepat.

"Aku hanya ingin memastikan siapa yang akan Natalie pilih, kau atau Mr. Maximillian." Estella tersenyum sambil memainkan alisnya naik turun pada Natalie.

Natalie menahan napasnya tidak menduga kalimat seperti itu yang keluar dari mulut Estella.

"Memangnya kau tahu apa tentang Natalie dan Mr. Maximillian?" Sean melirik Natalie, mungkin Estella tahu banyak tentang itu secara Estella sangat dekat dengan Natalie.

"Yeah aku memang tidak tahu tapi aku yakin ada sesuatu di antara mereka. Tapi kau jangan berkecil hati, jika kau memang memiliki perasaan pada Natalie katakanlah secepatnya, ingat! sainganmu sangat potensial Mr. Sebastian."

Sean menyeringai, ia menutupi rasa penasaranya.

"Ya Tuhan Estella!" Gerutu Natalie.

Natalie siap mengocehi Estella jika saja ponselnya tidak berbunyi tanda pesan masuk, pesan itu dari Noah.

Noah : Siang Natalie, aku harap kau sudah makan siang. Aku butuh kau malam ini, aku harus menghadari undangan pesta dan aku ingin kau ikut denganku, kau bisa?.

Apa yang tidak bisa untuk Noah? Selagi Natalie masih bernapas ia yakin bisa sangat membantu pria itu. Dengan senyuman Natalie membalas pesan itu.

Natalie : Ya aku bisa.

Secepat kilat pesan Natalie di balas.

Noah : Bagus, jam 7 aku menjemputmu, sampai jumpa nanti malam.

Entah kenapa Natalie tidak bisa berhenti tersenyum, jari-jarinya seakan menari membalas pesan Noah.

Natalie : Sampai jumpa!.

"Oh yeah seseorang telah mengalihkan Natalie." Ucap Estella dengan nada jahil.

Natalie menyimpan ponselnya, menatap Estella.

"Kau harus belajar untuk tidak ingin tahu, Estella. Dan juga hentikan omong kosongmu pada Mr. Sebastian."

Estella mengangkat tanganya.

"Oke oke!" Sahut Estella di sertai senyum. Tapi Natalie tahu itu hanya untuk sementara.

Natalie menatap Sean yang sedang menyantap makananya, pria itu terlihat berbeda tapi Natalie tidak bisa menerka apa yang membuat Sean terlihat demikian, samar Natalie menghela napas.

Semoga bukan karena ucapan Estella tadi. Batin Natalie.

*****************************

Noah tidak bisa berhenti tersenyum dan tentu saja karena Natalie. Baru saja mereka berbalas pesan tentang keinginan Noah membawa Natalie ke pesta yang di adakan salah satu teman bisnisnya, Natalie langsung menyetujuinya padahal sebelumnya Noah pikir akan sulit tapi ternyata sangat mudah. Tidak terpungkiri rasa senang Noah saat ini, kehadiran Natalie memberi dampak yang luar biasa, Noah merasa lebih hidup dan ingin terus hidup untuk wanita itu. Di dongkrak dengan rasa bersalahnya selama ini tapi perasaan ingin memiliki, menyayangi Natalie lebih besar ia rasakan tapi bukan berarti Noah menutup mata tentang rasa bersalahnya. Noah menghela napas tapi tidak juga menyurutkan senyumnya, ia punya banyak cara dan Tuhan tahu Noah mengusahankan yang terbaik untuk Natalie. Hanya satu harapan Noah jika saatnya nanti tiba adalah Natalie memaafkannya.

******************************

UP!!!!

HOPE U LIKE IT!! ❤😇

SEE U 😗😙😚😘

DEAR MINEWhere stories live. Discover now