22. RUMOR!

713 54 9
                                    

—Jangan lupa vote and share ygy⚠️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jangan lupa vote and share ygy⚠️

22. RUMOR!

Raya memperhatikan sekitarnya. Ia melihat para siswi yang membicarakan dirinya, utamanya anak kelas 12 yang menatapnya sinis. Raya yang tak mau ambil pusing terus melanjutkan langkah sampai di dekat tangga ia bertemu Adara dan Rachel yang sedang berbicara.

"dih masih bisa pasang muka di sekolah setelah kejadian kemarin," kata Rachel membuat Raya mengurungkan niatnya untuk naik ke tangga.

"kan dia yang punya sekolah Rachel," kata Adara.

"gue sih yah Chel kasian sama Dipta dan Freya. Dipta di selingkuhin, terus Freya di tikung ama teman sendiri," ucap Adara lagi, namun matanya mengarah pada Raya.

"maksud lo apa?" tanya Raya.

"aduhhh, pura-pura gak tau lagi. Semua orang udah tau lo itu selingkuh ama Dareen," ucap Rachel.

"tutup mulut lo kalau lo gak tau apa-apa!" sentak Raya.

"gue tau makanya gue ngomong, orang Rana sendiri yang ngomong. Kemarin lo ajak Dareen ke rumah Papa lo," kata Adara, seketika membuat Raya naik pitam.

Ia berjalan menaiki tangga dan berjalan menuju kelas Rana. Ansell yang melihat aura menyeramkan dari Raya langsung mengejar perempuan itu.

Brakkkk!!!

Seisi kelas terperangah saat melihat ke arah pintu di mara Raya berdiri setelah menendang kasar pintu itu hingga engselnya hampir saja terlepas.

"eh kalau pintu kelas gue rusak gimana?!" kesal cewek berambut sebahu itu-ia adalah wakil ketua kelas di kelas Rana.

"kenapa? Ini sekolah punya gue, kenapa lo yang protes? lo emang masuk di sekolah ini bayar berapa?" tanya Raya sinis membuat cewek itu diam tak bisa berkata-kata lagi.

"kena ulti kan lo," bisik temannya.

"kenapa lo rusuh di kelas gue?" tanya Rana tak suka.

"maksud lo apa nyebarin gosip gue pacaran sama kak Dareen?" tanya Raya tak mau bertele-tele.

"kan emang lo pacaran kan? Kemarin lo bilang ke Mama kalau dia pacar lo," jawab Rana.

"gue gak pernah bilang gitu ke Jiran! Pinter yah lo bohong!" bentak Raya lalu membuang ranselnya ke belakang.

Ansell yang melihat ransel Raya tergeletak tak berdaya di lantai langsung memungutnya dan memakai ransel itu.

"ya Allah ini tas harganya jutaan ngapain di buang-buang aja sih," guman Ansell.

"lo gak bisa mengelak lagi Ray, semua orang udah tau. Lo sekarang mau apain gue?" bisik Rana, dan tentu saja itu seperti menantang seorang Raya.

Raya mengangkat tangannya lalu memegang leher Rana dan mendorong kepala cewek itu dari samping wajahnya hingga tubuh Rana membentur tembok.

ANGKASA DAN RAYA✓Where stories live. Discover now