1. Inspirasi yang Tak Kunjung Datang

8 0 0
                                    

Becca duduk termangu menatap hujan diluar. Notes di depannya terbuka halaman kosong, sementara pulpen di sebelahnya tergeletak menganggur. Ia sedang mencari inspirasi. Namun, inspirasi itu tak muncul-muncul. Otaknya kopong.

Ponsel Becca berbunyi...

"Ya?"

"Aku sedang di coffee shop."

"Apa? Penyanyi itu lagi? Bilang nanti. Aku sedang miskin inspirasi. Kalau tak sabar suruh cari pencipta lagu yang lain."

"Aku tidak takut miskin. Biar saja. Nggak perlu pakai ngancam. Lagi dikerjakan ini. Sudah ya?"

Becca menghela napas.

Ini sudah coffee shop kedua belas yang dia datangi, tapi inspirasi tak kunjung datang. Notes keberuntungannya yang sudah menciptakan banyak lagu terkenal masih kosong sampai sekarang. Ia sendiri heran dengan kebuntuan ide ini. Tapi mau bagaimana lagi? Hujan yang selalu menjadi inspirasinya kali ini hanya hujan saja. Bahkan setelah melamun liar selama dua puluh menit, pulpennya belum mencoret notesnya.

Ponsel Becca kembali berbunyi...

Asistennya lagi.

"Ya?"

"Apa? Dia sudah di rumah?"

"Oke oke aku akan pulang sekarang. Bilang tunggu sebentar."

Becca segera membereskan barang-barangnya dan membayar bill secangkir kopi hitam.

Ini gawat namanya kalau penyanyi itu sudah datang ke rumah. Pasti mau mencak-mencak, pikirnya.

SametonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang