4. KKN STORY (Silaturahmi dan pasar)

254 46 10
                                    

Jam 5 subuh, Zidan udah bangun terus nulis sesuatu dibuku catatan punya dia. Sedangkan yang lain masih bergelung nyaman ditempat tidur.

Setelah selesai dengan urusannya, Zidan ngusap wajahnya yang masih setengah ngantuk itu beberapa kali biar segar, lalu menoleh kearah Akbar yang tidur disampingnya. "Bar, bangun Bar." Membuat cowok itu menggeliat pelan.

"Bangun oy, Bar!" panggil Zidan dengan suara yang lebih keras. Akbar cuma menggeliat lagi, malah Mara yang kebangun karena merasa terganggu dengan suaranya Zidan. Soalnya dia emang paling peka sama keadaan sekitar daripada yang lain.

Mara mengerjapkan mata. "Pagi banget, Dan?" Tanya dia dengan suara serak, posisinya udah duduk dari tempat tidur.

"Iya, kita harus bangun pagi-pagi Ma, soalnya banyak kegiatan hari ini," balas Zidan sambil menatap Mara.

"Oh gituu, kalonya gue gak ikutan boleh gak?" Tanya Mara dengan muka ngantuknya.

Zidan terkekeh, dia menghampiri Mara dan menepuk pipi kanan cewek itu dengan pelan. "Ngomong apa sih Ma? Cuci muka dulu sana. Nyawanya baru setengah, makanya ngelantur gini."

Mara terdiam beberapa detik, lalu terkekeh pelan. "Yaampun..., maaf," ringisnya sambil mengusap wajah biar nyawanya kekumpul.

"Uhuk, uhuk! Masih pagi gini gausah bucin lah," celetuk Akbar yang entah kapan udah bangun dan nguping.

"Diem lo nyet, berisik!" Ketus Ulfa ke Akbar sambil memejamkan matanya.

"JIAHAHAHA! jealous lo Ul?" Ejek akbar sambil menatap Ulfa.

Ulfa tidak menanggapi ejekan Akbar, dia memiringkan tubuh sambil ngelanjutin tidurnya.

"Heh Ulfa bangun, jangan tidur lagi," ucap Zidan sambil menghampiri Ulfa.

Mara hanya bisa terpaku melihat kelakuan Zidan.

Padahal ini udah hal wajar, tapi kenapa gue kesel kalo liat Zidan perhatian sama cewe lain gitu, batinnya sambil mengendus kesal.

***

"Sa, ayo temenin mandi," kata Mara pada Tasya yang nyawanya masih setengah.

Tasya menguap. "Ngantuk gue, duluan aja."

"Kamar mandinya diluar, takut gue. Mana masih gelap lagi."

"Yaudah, diem aja dulu sini sama gue. Biarin yang lain duluan."

"Lama," sungut Mara sambil memperhatikan teman-teman nya, ada Bima yang lagi main hape, Alwi yang ngelamun, Doni sama Andi yang rebutan toilet, dan Rafli yang lagi minum teh buatan dia sendiri.

"Minta ditemenin Zidan sama Akbar aja kaya Ulfa kalo takut," kata Tasya.

"Ya malu Sa..., Mereka cowok!"

"Cerewet lo, gak papa kali, gak mungkin juga mereka ngintip 'kan."

Mara mencebik, dengan kesal dia melangkah keluar, menuju kamar mandi yang ada dibelakang rumah.

Mara melihat Akbar sama Zidan lagi jongkok sambil ngerokok didekat kamar mandi.

"Mau mandi, Ma?" Tanya Zidan sambil mematikan rokoknya.

Mara mengangguk.

"Yaudah, setelah Ulfa selesai, lo mandi duluan. Kita tungguin," kata Zidan yang diangguki sama Akbar.

"Kenapa kalian gak mandi duluan?" Tanya Mara.

"Gampang. Kita cowok gak ribet kaya cewek," Akbar yang bgejawab sambil terkekeh, membuat Mara tersenyum kikuk dan mengangguk.

KKN STORY Kde žijí příběhy. Začni objevovat