6. KKN STORY (Rapat dan bakso)

218 41 4
                                    

Jangan lupa vote dan komen biar semangat up nya (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

***

Hari ini adalah jadwal anak-anak KKN rapat, yang diadain pada jam 3 sore. Mereka langsung berangkat ke lokasi yang di beritahu sama pak Kades setelah menyelesaikan segala ritual diposko.

Rapat di hadiri oleh Organisasi masyarakat Maradapan, Ikatan Rejama Masjid, LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) dan perangkat desa Maradapan yang bertempat di kantor desa.

Rapat ini bertujuan buat memudahkan koordinasi antara mahasiwa KKN dan masyarakat desa serta dilanjutin dengan diskusi bersama terkait program kerja yang bakal dilakukan mahasiwa KKN disini.

Selama rapat berlangsung, sekretaris desa telah menyampaikan point-point penting yang berkenaan sama desa Maradapan, seperti jumlah penduduk, organisasi-organisasi yang aktif dimasyarakat, pengenalan Organisasi Masyarakat, serta pengenalan program kerja yang aktif dan berjalan di desa Maradapan ini.

Bapak Kusno selaku kepala desa, sangat berharap dan memotivasi lebih pada kelompok KKN kami agar dapat menjadi orang yang sukses dimasa depan.

“KKN terakhir dilakukan pada tahun 2015, dengan adanya mahasiswa KKN tahun ini, kami berharap Desa Maradapan dapat menjadi desa yang lebih baik lagi kedepannya,” ujar Bapak Abdul selaku Sekretaris Desa Maradapan yang sekaligus membakar semangat kelompok KKN kami untuk membantu membangun Desa Mardaapan agar berkemajuan.

***

"Gimana tadi catetnya pas rapat, ada kendala gak?" Tanya Zidan pada Ulfa. Mereka udah keluar dari kantor desa.

"Aman, Dan." Ulfa tersenyum.

"Biarpun desanya terpencil, tapi masyarakat nya maju ya," Doni tiba-tiba menyeletuk.

"Masyarakat nya maju kemana emang Don?" Tanya Andi sambil mengemut permen milkita lollipop yang sempat dibelinya diwarung terdekat.

"Ke Brazil, Ndi!" Sungut Doni kesal.

"Ciyus? Miapah?" Sahut Andi dengan ekspresi yang buat Doni pengen tonjok mukanya.

"Pada ngomongin ngapa dah? Gak penting banget kalian, kek bocah." Bima angkat suara.

"Udah-udah..., Langsung pulang?" Zidan menatap temen-temennya.

"Pulang lah, emang mau kemana lagi? Udah jam 9 malam ini," sahut Akbar.

"Siapa tau 'kan, ada yang mau kekuburan," sahut Doni.

"DONI!" Seru Ulfa, Tasa, dan Mara bebarengan.

"Jangan bahas gituan dong, ini udah malam. Mana nanti kita lewat jalan sepi lagi." Ulfa nabok tangan Doni membuat cowok itu meringis.

"Udah, ayo jalan." Zidan menginterupsi mereka.

"Ayo." Rafli langsung pegang tangan Mara biar cewek mungil itu gak hilang ditengah jalan.

"Besok kita gak ada jadwal progja 'kan ya?" Tanya Alwi memulai pembicaraan.

"Iya, tapi kalo ada warga yang perlu bantuan, kita harus turun tangan," sahut Zidan.

Selama perjalanan menuju posko, mereka terus ngobrol biar suasana gak sepi-sepi banget.

Jam udah menunjukkan pukul 09:15, kira-kira mereka bakal sampai ke posko 20 menitan lagi kalo gak ada kendala.

Ditengah perjalanan, Kaki Andi tiba-tiba lemas dan cowok itu terjatuh, hal itu sontak membuat teman-temannya menoleh kearahnya.

"Heh An, lo kenapa jadi nemplok di tanah gitu!" Kekeh Akbar membuat Andi merengut.

KKN STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang