(21+) Our Date? [Mikuni x Marii]

295 10 4
                                    

"...eheheeee.. maaf ya Mikuni. Aku kayanya ga bisa datang. Kak Nibu mendadak ngajakin main game di rumahnya! Habis itu, aku mau beli bola baseball baru. Gomennyeeeee~"

Suara itu masih mengiang dan terekam di dalam ingatan Mikuni. Ia merasa dijebak oleh temannya sendiri. Teman yang mengaku kalau tidak akan pernah mengkhianati nya, tapi lihat lah sekarang. Mikuni hanya bisa tertunduk dan sesekali menatap ke sembarang arah dan tidak berani menatap ke sebelah kirinya.

Kenapa?

Karena ada Marii yang tengah duduk terpaku menatap layar ponselnya dan ternyata juga ikut termakan jebakan. Pelakunya tidak sama seperti Mikuni, bukan Haruyo. Melainkan Hinano. Manusia yang kalau dilihat dari segi manapun ga ada sama sekali punya niat jahat. Makanya Marii percaya aja begitu Hinano mengajaknya ke Universal Studio di akhir pekan.

Mereka berangkat bersama-sama menggunakan kereta api. Setelah sampai di gerbang masuk, Hinano mendadak ingin pergi ke parkiran. Hinano beralasan kalau ia melihat kerabatnya di sana. Hinano menyuruh Marii untuk masuk duluan dan menunggu di universal wonderland.

Tanpa menaruh curiga, Marii menuruti perkataan Hinano.

Sedikit lagi Marii sampai di universal wonderland, Hinano tiba-tiba menelpon dan mengeluh sakit perut. Ia bilang akan segera ke sana begitu selesai. Satu jam Marii menunggu, dari kejauhan Marii menangkap sosok yang tidak asing baginya dan itu bukanlah Hinano yang seperti ia harapkan. Melainkan Mikuni yang sama-sama terkejut ketika mendapati Marii tengah duduk di depannya.

Alhasil, dua korban yang sama-sama termakan jebakan ini hanya bisa duduk diam dan tidak berani memulai pembicaraan.

Pengunjung semakin ramai, apalagi weekend. Mikuni yang tidak tahan karena terus diam hampir satu setengah jam lamanya, akhirnya memberanikan diri untuk memulai pembicaraan. Pelaaaan ia menghadap ke arah kiri, "M-Marii... sendirian ya ke sini?" Tanya Mikuni basa basi.

Marii hanya menjawab dengan anggukan lemah. Sepertinya masih berharap kalau Hinano segera datang.

"Um.. mau.. keliling ga? Lihat-lihat.. atau.. aku beliin minuman deh. Kamu pasti haus kan? Aku aja haus"

Marii mengangguk lagi.

"Lagi sariawan? Dari tadi ngangguk ngangguk aja. Jawab pakai suara kek"

Marii malah menatap Mikuni. Tatapannya terlihat sendu dan terlihat seperti ingin menangis.

"Loh? Kamu kenapa?" Mikuni panik.

"....h-hiks... Aku... Ga nyangka kalau... Hiks.... Hinano bohongin aaaakuuuu... Hiks..."

Awalnya Mikuni bingung dengan perkataan Marii, tapi sepertinya.. Mikuni sadar kalau Marii juga dijebak, makanya Marii bisa duduk di sini sendirian. Marii bukan tipe orang yang mau datang ke taman hiburan sebesar ini sendirian. Bahkan untuk ke kedai kedai kecil saja Marii masih minta ditemankan.

"Ooh.. ya udah. Jangan nangis lagi. Aku beliin minum ya? Mau sekalian makanan juga?"

Marii masih sesenggukan. Ia hanya sanggup menjawab dengan anggukan untuk kesekian kali. Mikuni juga ga mau maksa sih.

"Tunggu di sini ya" belum Mikuni berdiri tegap, tangan Marii lincah menarik ujung baju Mikuni. "A-Aku ikuuut.." rengek Marii. Mikuni hanya tersenyum. Giliran Mikuni yang memberikan anggukan. Ia bantu Marii menyeka air matanya dan setelahnya mereka berdua berjalan menuju food court yang ada di wilayah universal wonderland.

..

..

Sambil menunggu Mikuni di salah satu meja food court, Marii sibuk membalas pesan yang terus masuk. Entah dari siapa.

Sakamichi Short Story Where stories live. Discover now