Only For You.2 [Risa x Pon]

636 32 4
                                    

"Waaah, selamat ya Risa. Cumlaude loh"

"Iri deeeh"

"Hehe. Terimakasih Dani.. Pe.."

"Setelah ini, kau berencana kerja dimana? Pasti di luar negeri kan?"

"Entahlah. Kurasa tidak. Aku tidak berniat untuk kerja saat ini. Ada hal lain yang ingin aku selesaikan lebih dulu"

"Hooo.. begitu. Sayang loh kalau enggak kerja"

"Aku tau Pe, tapi-"

"Pe-chan.."

..

"Monaaa... Kalau begitu, aku pulang dulu ya. Sekali lagi selamat Risa"

"Aku juga harus pergi. Aku harus mengantarkan Miyu ke bandara. Bye"

Aku melambaikan tangan ke keduanya. Dua sahabatku. Hari ini hari kelulusanku. Bisa dibilang, aku menyelesaikan pendidikan S2 di salah satu universitas ternama di Tokyo. Aku mengorbankan seluruh waktu dan pekerjaan lamaku demi fokus menyelesaikan kuliah. Terdengar aneh tapi tidak apa, memang itu keputusan yang aku ambil.

Sebenarnya, aku tidak butuh gelar gelar aneh ini di namaku. Aku hanya butuh ilmu dan mengasah kemampuanku. Pada awalnya aku tidak begitu tertarik dengan jurusan perkuliahan yang aku ambil, tapi aku memaksakan diri untuk mengikutinya. Aku membutuhkannya.

..

Sesampainya di rumah, aku membersihkan tubuhku dan berganti pakaian.

Menghangatkan makanan cepat saji yang sudah satu tahun ini rutin aku konsumsi.

Untuk apa? Karena aku tidak punya waktu untuk berleha-leha keluar sana hanya untuk membeli makanan. Minuman juga begitu. Air putih saja tidak masalah. Aku bahkan tidak penasaran dengan rasa dari berbagai macam minuman yang sedang trend di luar sana. Aku terlalu sibuk.

Selesai makan, aku kembali memasuki ruang rahasia yang ada di bawah rumah. Sengaja aku buat agar aku tidak terganggu dengan apa pun yang terjadi di luar sana.

Waktuku benar-benar terbuang sia-sia hanya karena upacara kelulusan tadi. Sial! Kenapa tidak bisa diwakilkan saja.

"E-Eh!! RISA!! Cepat sekali kau pulang?!"

"Sudah aku bilang kan, aku tidak punya waktu untuk bermain-main"

"Ya. Kupikir, masih sekitar satu atau satu setengah jam lagi kau akan pulang"

"Hm"

Perempuan yang sedang terburu-buru merapihkan pakaiannya dan terlihat gugup karena kedatanganku membuat dia harus menghentikan pergumulannya dengan pacarnya itu, dia Akanen, sahabatku juga.

Dan perempuan yang berusaha tersenyum padaku walau dia sendiri sama paniknya dengan Akanen itu, dia Yuuka. Anak dari pemilik perusahaan terbesar di Jepang yang lebih memilih berpacaran dengan pengangguran macam Akanen.

"Ber-Berhubung Risa udah balik. Aku juga harus kembali ke kantor, ya?"

"Eeeeeh? Kok cepat banget siiiih"

"Nanti malam, kita bisa lanjutkan sayang. Aku segan sama temanmu itu. Dia menakutkan"

"Yaudah deeeeh. Tapi jemput ya"

"Iya. Aku pergi ya"

Aku bisa melihat wajah ceria Akanen melepas kepergian kekasihnya yang kaya raya itu. Tapi tidak aku pungkiri, beberapa alat yang berteknologi tinggi di ruangan ini, semua darinya. Dari Yuuka. Ya tentu saja berkat bujuk rayu dari Akanen.

"Haaah. Kalau saja kau tidak datang tiba-tiba seperti tadi, tiket ke Belanda sudah aku dapatkan Risa!"

"Hm.."

Sakamichi Short Story Where stories live. Discover now