Sixty

465 36 46
                                    

"cepet njer lama amat" teriak haechan dari ujung jalan. Yah akhirnya mereka keluar rumah juga setelah sekian abad wkwkwk.

"Sabar nyet" balas Renjun. Guanlin mencium bibir Renjun sekilas, memberi tahu Renjun bahwa apa yang baru saja Renjun katakan tidak baik. Renjun mengulum bibirnya dan bergumam minta maaf.

"Ih ga salah sih kita jalan malem malem" ujar Chenle, karena sungguh New York di malam sangat indah. Bahkan dirinya tidak bisa memberhentikan dirinya untuk mengambil foto hampir setiap sudut yang mereka lewati.

Walaupun dingin dan beberapa jalanan licin karena es, rombongan haji tersebut menikmati acara jalan jalan mereka di malam hari.

Renjun dan Guanlin asyik keluar masuk toko bayi, melihat baju baju dan peralatan bayi yang sangat menggemaskan.

Chenle dan Jisung sibuk saling mengambil foto satu sama lain.

Mark mencoba membujuk Haechan agar mereka baikan karena dirumah tadi, Mark lebih memilih melanjutkan bermain game dengan Jeno ketimbang memperhatikan Haechan. Jadi yah si embul ngambek sama Mark.

Untuk Mark semangat ngebujuk echannya, gue bantu dgn doa aja👁️👄👁️👍

Lucas dan Jungwoo sedang membeli es krim di salah satu toko es krim. Heran, lagi dingin dingin malah makan es krim. Tidak hanya itu, keduanya juga memasuki toko boneka. Lucas membelikan boneka Snoopy untuk kekasihnya.

Jeno dan Jaemin?

Keduanya menunggu teman temannya yang sedang asyik dengan pasangannya. Mereka berdua hanya menatap teman temannya sambil menggeleng kepalanya. Jujurly mereka iri tapi yah kalian tau lah.

Yang satu ingin mengajak pria disampingnya ini melakukan sesuatu tapi terhalang rasa takut, yang satu terlalu gengsi untuk memecahkan keheningan diantara mereka.

Hingga akhirnya Jeno memberanikan diri mencairkan suasana. "So" Jaemin menoleh kesamping, menatap Jeno. "They're having fun"

Jaemin kembali menatap temannya temannya dan mengangguk, menyetujui perkataan Jeno. "Yeah"

Dan keadaan kembali sunyi dan canggung. Jeno mencoba memutar otak untuk bisa mencairkan lagi suasana tegang diantara mereka. Jeno melihat tumpukan salju dan tersenyum jahil. Ia berjalan ke tumpukan salju tersebut saat Jaemin sedang sibuk dengan ponselnya dan membentuknya hingga bulat.

Jeno melirik Jaemin jahil dan bersiap siap melemparkan bola salju ditangannya. Setelah membidik, Jeno mengangkat bola salju tersebut dan...



"HEY!?" Mata Jaemin melotot saat merasakan lemparan dari belakang. Ia pun mencari siapa pelakunya dan ia melihat Jeno sedang menahan tawanya. "You son of a bitch" Jaemin memasukkan ponselnya kedalam tasnya dan dengan cepat membulatkan salju yang ada disekitarnya. Tanpa aba aba Jaemin melempar bola tersebut ke Jeno yang tidak sempat melarikan diri.

Jeno menunjukan muka terkejutnya yang membuat Jaemin tertawa kencang. Pria tersebut membersihkan wajahnya dari salju yang dilemparkan oleh Jaemin dan membuat bola salju lagi.

Alhasil keduanya membunuh rasa bosan mereka dengan berperang bola salju. Gelak tawa keduanya melayang di udara membuat siapa saja yang mendengarnya akan langsung tersenyum. Seperti teman teman mereka ini yang sudah selesai dengan urusan mereka. Mereka tersenyum senang melihat pasangan tersebut tertawa dengan puas.

"Momen nomin woy! Ayo foto foto!" Chenle mengaktifkan kembali kameranya dan tidak berhenti mengambil foto Jeno dan Jaemin dari berbagai angle. Lucas, yang juga senang karena kapalnya sedang bersenang-senang, pun mengeluarkan ponselnya dan ikut mengambil foto keduanya.

BespreenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang