Harry Potter.
the boy who live
Pahlawan Dunia Sihir,
master of death
Dia setia pada teman-temannya. Dia bahkan akan mengorbankan hidupnya untuk menyelamatkan teman-temannya. Dia mati untuk menyelamatkan Dunia Sihir, tapi apa bayaran nya?
Setelah pe...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
. . . . . . . .
Hadrian segera keluar dari Kantor mengabaikan telapak tangannya yang berdarah karena dia mengepalkan nya terlalu erat untuk tidak memperhatikan tangannya yang gemetar
'Putra Mahkota.. Apakah kamu baik-baik saja?' Lady Hogwart bertanya padanya
Hadrian tersandung panthing bersandar ke dinding, 'Aku seharusnya membencinya. Aku seharusnya menghancurkan kata-katanya. Namun Dia sama seperti saya dan Tom. Dia kehilangan Kewarasannya karena belahan jiwanya hilang...'
'Apa yang kamu inginkan, Putra Mahkota? Dumbledore sedang menghancurkan Dunia Sihir...' Lady Hogwart mengingatnya
'Saya tahu! Saya tahu!' Hadrian mengepalkan tangannya, membuat darah menetes dari tangannya, Dia tidak melihat seseorang datang kepadanya, 'Aku tahu! Aku ingin menghancurkannya! Aku ingin menghancurkan dunianya! Namun saya ingin berdamai dengannya! Dia sudah cukup! Dia sudah cukup menderita! Dia seharusnya pensiun!'
"Hadrian!" Suara Sirius membuat hubungannya dengan Lady Hogwart menghilang, "bernapas... Tenang..."
"S-Siri ..." Hadrian berbicara terengah-engah membuatnya mengerutkan kening
Mengapa saya kesulitan bernapas?
Kesadaran yang tiba-tiba membuatnya terbelalak panik, Dia hiperventilasi ,jatuh terduduk di dekat kantor Kepala Sekolah sambil bersandar di Tembok, Hadrian mengepalkan Pakaian Sirius mengabaikan darah di telapak tangannya, Dia mendengarkan detak jantung Sirius untuk menenangkan diri
"Itu dia... Tenang.. Dengarkan detak jantungku, Tarik napas, Hembuskan..." kata Sirius dengan tenang
"Apa yang terjadi?" Lucius bertanya dengan suara tenang tetapi ada sedikit kekhawatiran di sini
"Aku..." Hadrian mengepal lebih erat dalam pakaian Sirius dengan air mata yang tak terbendung, "Aku seharusnya membencinya! Seharusnya aku membencinya! Dia yang meninggalkanku di Muggle yang Kasar! Membuatku trauma! Dia mencoba untuk memanipulasiku dan mencoba mengkhianatiku pada akhirnya! Aku seharusnya membenci Dia! Tapi, Dia sama seperti aku... Aku bisa melihat diriku di dalam dirinya! Kenapa Takdir Kejam?!"
"Aku tidak tahu harus berbuat apa..." bisik Hadrian dengan air mata jatuh dari matanya, "Dia cukup menderita... Dia harus melepaskan tapi dia tidak bisa.. Aku juga tidak bisa melepaskannya. Marvollo... Aku tidak tahu harus berbuat apa... Kenapa takdir begitu Kejam?"
"Soulmate Merlin Emry adalah Dark Lady morgana le fay yang mencoba membunuhnya dan pada akhirnya dia membunuhnya dan dia juga bergabung dengannya! Soulmate Albus Dumbledore adalah Gellert Grindelwald, Dark Lord yang Ditakuti dalam Sejarah. sekarang diriku sebagai soulmate dari Marvollo Lanister Gaunt, Pangeran Kegelapan yang Paling Ditakuti setelah Gellert Grindelwald.." kata Hadrian kepada mereka
