๑ Joining the Unholy ๑

72 8 109
                                    

Kaje presents special fanfic by rael_sei

"Selamat datang.. kami menyambutmu permaisuri.."

Joining the Unholy © rael_sei
Halloween day © Kaje

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄

Arine menatap guru yang sedang menjelaskan materi agama di depan sana dengan pandangan kosong.

"Tch.. menjijikan."

Sejujurnya dia membenci pelajaran ini. Baginya ini hanya omong kosong belaka. Jika memang Tuhan itu ada, hidupnya tidak mungkin semenderita ini.

Ibunya yang dibunuh oleh ayahnya sedangkan ayahnya berkeliaran dengan bebas, bahkan dengan tidak berdosanya ia langsung pergi dengan pelacur setelah membunuh ibunya.

Arine benci ini! Jika Tuhan itu memang ada, takdirnya pasti tidak seperti ini. Selain itu perselisihan juga selalu terjadi dimana-mana dengan membawa-bawa nama Tuhan. Mereka menculik bahkan membunuh dengan mengatasnamakan Tuhan.

Ahh.. atau jangan-jangan Tuhan itu sebenarnya tidak ada tetapi hanyalah sebuah doktrin yang dibuat oleh manusia? Entahlah Arine tidak tau.

Intinya Arine benci dengan perilaku mereka semua yang sok suci padahal tingkah lakunya tidak jauh berbeda dari setan.

Arine menelungkupkan wajahnya pada lipatan tangan dan memilih memejamkan mata, merasa muak dengan penjelasan guru di depan sana.

"Aku ingin ini cepat berakhir.."

๑๑๑

Setelah berjuang selama beberapa jam menahan muak dalam diri, akhirnya Arine terbebas. Dia pun pulang dengan segera menuju rumahnya yang entah apa bisa dibilang sebagai rumah atau tidak.

Di pertengahan jalan, Arine bertemu dengan seseorang yang berpakaian seperti pendeta. Pendeta itu berjalan mendekati Arine dan bertingkah layaknya orang suci pada umumnya.

"Halo, gadis manis! Perkenalkan saya adalah Karlim, pendeta dari gereja yang tidak jauh dari sini. Siapa namamu?" Tanya Karlim sambil menyodorkan sebelah tangannya.

'Cih, mulai lagi.' Batin Arine

Arine memutar bola matanya dengan malas dan menjulurkan tangan dengan ogah-ogahan untuk membalas jabatan tangan yang disodorkan oleh Karlim.

"Arine."

"Wah! Nama yang sangat cantik seperti orangnya!" Karlim mengeratkan genggaman tangannya dan tersenyum lebar.

Arine mengernyitkan dahinya saat merasa sedikit sakit di area tangannya. Karlim buru-buru melepaskan tangannya saat menyadari tatapan mata Arine yang menajam.

"Ah, maaf! Saya tidak bermaksud! Terima kasih sudah mau meladeni orang tua ini. Semoga harimu menyenangkan, nona manis! Kami menunggu kedatanganmu di gereja kami." Karlim segera berlalu pergi dari sana meninggalkan Arine yang terheran dengan tingkah lakunya.

"Dasar orang aneh." Gumam Arine.

Arine melanjutkan perjalanannya menuju rumah tanpa menyadari ada dua sosok yang menatapnya dari balik pohon besar tak jauh dari sana.

✰ Third Event; Halloween day °꒱◞ ̑̑Où les histoires vivent. Découvrez maintenant